Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ananda Dinata

Penegakan Hak Asasi Manusia dan Demokrasi di Era Globalisasi

Edukasi | Saturday, 18 Jun 2022, 03:45 WIB

Kebebasan terhadap semua orang merupakan tanpa melihat dari segi kebangsaan, suku, bahasa, ras, dan agama itu berkaitan dengan yang namanya Hak Asasi Manusia. Hak Asasi Manusia itu tergolong dari hak sipil serta politik, seperti misalnya hak untuk bertahan hidup, kebebasan dalam berekspresi, dan juga hak sosial, serta budaya dan ekonomi, yang mana termasuk hak dalam berpartisipasi kebudayaan dan berpendidikan.

Sedangkan bentuk ke pemerintahan atau sistem yang mana semua warga negaranya mempunyai hak yang setara dalam pengambilan keputusan yang bisa membantu menjalani kehidupan mereka disebut dengan Demokrasi. Negara yang menganut Demokrasi bahwasanya negara tersebut sudah memperbolehkan warganya untuk diajak berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dari dalam suatu perumusan dan pembuatan hukum serta warganya yang diberikan kebebasan untuk beraspirasi atau menyuarakan pendapatnya.

Dapat dilihat dari HAM dan Demokrasi Pancasila yang masih menjumpai beberapa hal tantangan untuk penerapannya secara global di era globalisasi ini. Adapun tantangan itu sendiri muncul dari perkembangannya zaman di mana saat ini sudah mencapai di era modern, tantangan HAM dan Demokrasi di era globalisasi itu merupakan salah satu dari kuatnya pemerintahan dalam sistem politik di Indonesia, yang mana pemerintahan yang di maksud itu ialah mereka orang-orang yang memiliki kekayaan yang luar biasa dalam menguasai partai politik serta berbagai kelembagaan pemerintah. Sudah jelas ini merupakan suatu tantangan dalam penegakan HAM di era globalisasi, dikarenakan penguasaan sumber daya untuk perkembangan baik lokal maupun global itu dimiliki oleh beberapa pihak saja. Jika diteliti lebih dalam lagi maka akan sangat banyak sekali tantangan-tantangan dalam penegakan HAM ini, karena hukum yang di pegang oleh sebelah pihak yang mana telah menguasai perkembangan di Era Globalisasi.

Sedangkan pada Demokrasi Pancasila yang mana diujinya ketahanan ideologi Pancasila tersebut ketika sudah memasuki Era Globalisasi yang mana terdiri dari ideologi-ideologi alternatif memasuki melalui media informasi yang mudah untuk di akses oleh seluruh warga negara dikarenakan telah berkembangnya teknologi. Kemudian faktor yang paling utama yaitu gagalnya pemahaman terhadap masyarakat di Indonesia terhadap Demokrasi Pancasila. Yang mereka yakini itu bahwa para pemimpin tidak mampu menampung aspirasi dari sebuah hasil tertentu, sedangkan hasil sistem Demokrasi Pancasila sekarang sudah tidak sesuai dengan isi atau nilai Pancasila.

Disimpulkan bahwa oleh karena itu masyarakat tidak mau kembali menerapkan nilai-nilai dasar negara, bahkan sudah ada yang melupakannya dan juga tidak pedulinya masyarakat terhadap bangsa dikarenakan sudah terjerumus oleh dunia digital di Era Globalisasi. Salah satu tantangan Indonesia itu adalah sebuah berita yang tidak diketahui kebenarannya, dan akibatnya nilai-nilai Pancasila lama-lama akan terlupakan dengan sendirinya.

Dosen Pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H.

Penulis : Ananda Rizka Putra Noorwira Hadinata

(Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Sastra Inggris, Universitas Islam Sultan Agung Semarang)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image