Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arunika

KECERDASAN BUKAN KEPINTARAN

Eduaksi | Friday, 17 Jun 2022, 14:00 WIB

Seringkali Orangtua beranggapan bahwa pintar dan cerdas memiliki makna yang sama. Banyak orang mengaitkan kata pintar dan cerdas. Kata pintar dan cerdas memang merupakan sesuatu kata yang maknanya hampir sama, tetapi definisi yang sebenarnya sangatlah berbeda. Sebaiknya kepintaran itu diiringi dengan kecerdasan. Oleh karena itu, yuk teman-teman kenali lebih lanjut definisi dan perbedaan dari pintar dan cerdas. Agar kita bisa mengembangkan setiap potensi anak kita nanti agar memiliki kepintaran dan kecerdasan yang saling melengkapi.

Arti pintar adalah mengetahui, pandai, memiliki ilmu. Tak heran jika pintar selalu dikaitkan dengan prestasi akademik, karena orang pintar selalu bergelut pada ilmu. Orang pintar mampu mencerna apapun dengan sempurna sehingga memiliki pengetahuan yang sangat luas, dan pengetahuan tersebut lah yang menjadi senjata utamanya. Orang pintar juga dikenal akan disiplin dan teratur, sehingga ia selalu mampu mengerjakan setiap hal yang diperintahkan. Namun pintar dibatasi oleh waktu dan proses. Orang pintar butuh proses dan tahapan untuk mempelajari suatu hal terlebih dahulu dengan jangka waktu tertentu, sampai akhirnya ia mengetahui sepenuhnya akan hal yang dipelajarinya tersebut. Selain itu, orang pintar juga biasanya hanya bisa menjawab hal-hal yang dipelajarinya, dan terpaku pada hafalan bukan pengertian. Jika menurut teori berkata A, maka itulah yang akan ia ingat terus.Dengan demikian, sebenarnya semua orang berpotensi menjadi pintar, asalkan mau belajar dengan tekun sampai akhirnya menguasai suatu hal dengan baik.

Berbeda dengan pintar yang membutuhkan proses, cerdas merupakan anugerah bawaan dari lahir dan tak bisa dicari. Oleh karena itu, orang cerdas seringkali berimprovisasi dan lebih kreatif dalam melakukan sesuatu. Kemampuan berfikir orang cerdas sangatlah cepat, sehingga ia sangat mudah mengerti, memahami, dan menangkap maksud dari suatu kondisi atau keadaan. Menurut, Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001, salah satu arti kata cerdas adalah tajam fikiran. Orang cerdas tidak terpaku pada teori namun lebih terhadap pemahaman konsep. Bagi orang cerdas, senjata utamanya adalah logika, dan pengetahuan yang ia dapat dari teori hanyalah sebagai pendukung. Tak heran jika orang cerdas, tidak hanya menguasai satu materi yang itu-itu saja, biasanya orang cerdas mampu menguasai beberapa bidang tertentu, seperti musik, olahraga, seni, dan lainnya.

Berbeda dengan orang pintar yang disiplin dan teratur, biasanya orang cerdas justru terlihat lebih santai. Namun bukan dalam arti negatif, orang cerdas tahu kapan ia harus santai dan serius, karena orang cerdas sangat fleksibel. Orang cerdas lebih mengandalkan pikiran kritis dan pengalaman. Secara emosional, orang cerdas cenderung lebih stabil emosinya dibanding orang pintar.

Menurut saya pintar merupakan mampu menerima pengetahuan dan menjawab soal. Cerdas lebih dari itu, orang yang cerdas biasanya dapat menyelesaikan masalah diluar soal soal ujian, bahkan lebih dari itu. intelligence is a miracle.

Tokoh pendidikan sekaligus psikolog yang mencetus teori kecerdasan majemuk atau multiple intelligences Howard Gardner berpendapat, ada sembilan tipe kecerdasan pada manusia yang sangat mungkin untuk dikuasai bila diasah dengan baik. Menurutnya, kecerdasan tak hanya bisa diukur melalui ukuran nilai akademik. Setiap orang bisa memiliki kecerdasan yang majemuk, yakni kecerdasan intelektual (IQ) maupun kecerdasan emosional (EQ).

Berikut 9 kecerdasan manusia menurut Howard Gardner:

1. Kecerdasan Linguistik

2. Kecerdasan Logika-Matematika

3. Kecerdasan Kinestetik

4. Kecerdasan Spasial

5. Kecerdasan Musikal

6. Kecerdasan Eksistensial

7. Kecerdasan Naturalis

8. Kecerdasan Interpersonal

9. Kecerdasan Intrapersonal

Manusia pasti memiliki kecerdasan masing masing. Dimana kamu tidak perlu merasa iri terhadap kepintaran teman kamu melainkan kamu harus bangga karena kamu memiliki salah satu dari 9 kecerdasan tersebut yang mungkin tidak dimiliki oleh temanmu. Pasti kamu memiliki satu atau bahkan beberapa yang menonjol dalam diri kamu. Sehingga kamu dapat mengambil langkah yang tepat untuk memilih karir.

Lanjutan mengenai kecerdasan, akan membahas Kecerdasan Linguistik di tulisan berikutnya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image