Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johan Rubiyanto

MERAWAT KETAQWAAN SISWA DI ERA PANDEMI

Eduaksi | Wednesday, 20 Oct 2021, 06:44 WIB

Ketaqwaan adalah karakter mendasar seorang manusia Pancasila, ciri khas karakter manusia Indonesia. Tujuan melahirkan manusia bertaqwa tertuang dalam UUD 1945, UU Sisidiknas No 20 tahun 2003, sampai pada Peta Jalan Pendidkan Indonesia 2020-2035. Untuk itu, ketaqwaan adalah poin utama tujuan pendidikan di Indonesia. Mengacu pada KBBI, Taqwa adalah terpeliharanya diri untuk tetap taat melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya

Seorang pendidk adalah orang yang memliki kepekaan nurani yang sangat tajam, lebih-lebh terhadap perkembangan anak didiknya. Pandemi yang saat ini masih menjadi musuh utama bangsa tidak hanya menggroggoti kesehatan secara fisik tapi juga secara rohani. Fokus utama kita selama ini dalam menghadapi pandemi tidak hanya tentang agar anak didik kita selamat secara fisik tetapi bagaimana juga menyelamatkan rohani atau karaketer peserta didik tetap terjaga.

Merawat karakter khsusunya ketaqwaan ini sangatlah tidak mudah. Dikarenakan saat ini seorang pendidik tidak bisa leluasa memantau secara langsung peserta didiknya. Jika dulu saat PTM kita bisa membuat instrumen untuk menjaga karakter ketaqwaan ini dengan berbagai kegiatan semisal dengan kegiatan ibadah bersama seperti berdoa bersama, shalat Dhuha bersama, Gerakan Infaq, Shalat Dzuhur berjama’ah, BTQ, atau kegiatan keagamaan lainnya. Untuk kondisi saat ini instrument itu belum bisa kita gunakan lagi.

Ada beberapa langkah yang bisa kita tempuh untuk mengatasi masalah ini, tentu hasilnya tidak sebaik dengan pembinaan saat tatap muka. Tetapi paling tidak hal ini bisa meminimalkan efek negative yang bisa mengurangi ketaqwaan peserta didik kita, langkah tersebut adalah:

Membuat Buku Monitoring

Buku monitoring ini berisi tentang instrumen ketaqwaan. Instrument bisa diambil dari poin-poin kegiatan yang bisa menjaga keatqwaan siswa misal Sholat 5 Waktu, membantu orang tua, Shalat Dhuha, membaca kitab suci, sedekah harian, atau hafalan surat-surat pendek dan lain sebagainya. Instrumen bisa berbentuk tabel yang diisi setiap hari dengan mengceklist kegiatan yang dilaksanakan dan diisikan oleh orang tua. Nanti beberapa periode seorang guru bisa mengecek buku ini untuk mengetahuai perkembangan anak didiknya. Dari dasar ini, seorang guru bisa membuat progam tindakan selanjutnya.

Perkuat Kerjasama dengan Stakeholder

Banyak orang tua yang menganggap bahwa pendidikan hanya ada di Sekolah. Dengan adanya pandemi, pola fikir tersebut secara tidak langsung telah terbantahkan, karena sejatinya pendidikan bisa dimana saja dan kapan saja. Saat ini orang tua memeggang peranan jauh lebih besar akan keberhasilan pendidikan anak, karena hampir 100% anak ada di rumah. Kuatkan kerjasama dan samakan presepsi dengan orang tua akan instrument ketaqwaan yang sudah dibuat. Jika memungkinkan perluas kerjasama/MOU sekolah dengan Masjid/Tempat ibadah terdekat dengan siswa, Taman Pendidikan keagamaan, atau tokoh keagamaan setempat untuk bersama-sama memantau perkembangan ketaqwaan siswa agar semua stakeholder memiliki tanggung jawab dan presepsi yang sama akan hal ini.

Teladan dan Berdoa

Merawat ketaqwaan siswa hanyalah bisa dilakukan dengan keteladanan ketaqwaan seorang guru. karena ketaqwaan hanya bisa dididik dengan ketaqwaan pula. Untuk itu, selain berusaha meningkatkan ketaqwaaan peserta didik, seorang pendidik juga harus senantiasa berdoa, mendekatkan diri kepada yang Kuasa, agar Tuhan senantiasa membukakan jalan kepada peserta didik kita agar menjadi orang-orang yang bertaqwa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image