Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rangga Sahputra

Sepakat Dengan Prabowo, Kekuatan Nasional Siap Hadapi Global

Info Terkini | Wednesday, 15 Jun 2022, 06:14 WIB

Tidak bisa dipungkiri memasuki era globalisasi ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin canggihnya teknologi, sekat-sekat interaksi sosial antar manusia terkikis tergantikan dengan alat canggih.

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, komunikasi bisa dilakukan dengan cepat tanpa hambatan.

Meski begitu, persaingan ketat tak terelakkan bila tidak disiasati dengan baik akan menjadi objek saja.

Tantangan di era globalisasi bidang politik, ekonomi, pendidikan, unsur budaya dan lingkungan. Untuk itu, persaingan antar negara membutuhkan inovasi dan kreatifitas yang tinggi dalam menghadapinya.

Bangsa Indonesia dikaruniani dengan kekuatan Nasional berupa sumber daya alam melimpah dan lainnya.

Kita sangat sepakat dengan Menhan RI Prabowo Subianto menyebut kekuatan Nasional penting hadapi global. Kekuatan Nasional berupa SDA, demografi, ekonomi, politik, militer siap hadapi tantangan global.

Peran penting tersebut harus dikelola dengan baik guna menaklukkan tantangan global dalam kompetisi ketat.

Kekayaan SDA kita yang melimpah menjadi sumber ekonomi, pariwisata dan sebagainya. Tentunya, dengan didukung militer yang kuat bangsa Indonesia menjadi kuat dalam persatuan dan pertahanan.

Jadi, pemikiran Prabowo sangat tepat dalam menyiasati dan menghadapi tantangan global. Caranya seperti: peningkatan kualitas SDM dan Iptek, memperkuat pemahaman kebangsaan, cinta tanah air.

Dengan penguatan teknologi pada pembangunan dan tetap berpegang tradisi lokal, optimis kita menang. Menaklukkan tantangan global bisa dilakukan dan bangsa Indonesia semakin maju.

Sebagaimana diketahui, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengatakan kekuatan nasional yang terdiri atas unsur demografi, sumber daya alam, ekonomi, politik, militer, dan psikologis bangsa berperan penting bagi Indonesia menghadapi tantangan global.

“Menurut Profesor Hans Joachim Morgenthau, yang dikenal sebagai guru hubungan internasional dengan aliran realis mengakui kenyataan. Mereka mengatakan dalam hubungan antara negara yang berlaku adalah kekuatan atau power," katanya.

Pernyataan tersebut dikemukakannya saat menyampaikan orasi ilmiah bertema “Peran Indonesia Menghadapi Perubahan Dunia Global dalam Satu Dekade ke Depan” dalam acara Wisuda Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022 Universitas Pancasila di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.

Selain itu, Prabowo menyampaikan sebagaimana disebutkan ahli sejarah Thucydides bahwa pihak yang kuat dapat melakukan apa pun yang dia mampu lakukan.

"Seperti kata ahli sejarah Thucydides, pada 2.500 tahun yang lalu bahwa the strong will do what they can, the weak suffer what they must (yang kuat akan melakukan yang dia mampu, yang lemah akan menderita oleh apa yang harus dideritanya),” ucap dia.

Prabowo membedah unsur-unsur kekuatan nasional tersebut dengan menyoroti aspek militer yang merupakan salah satu unsur kekuatan nasional bernilai penting.

“Bangsa itu apakah mampu mengolah, me-manage (mengelola), mendirikan, dan melatih tentara yang baik. Kita punya kekayaan yang luar biasa, jadi kita perlu tentara yang baik,” ujar Prabowo.

Menurutnya, sifat-sifat yang harus dimiliki seorang untuk menuju keberhasilan kepada para wisudawan.

Contohya, kata Prabowo, bagi seseorang yang ingin menjadi pemimpin maka dia harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mengasah kecerdasan, disiplin, berpikir positif, memiliki semangat, tidak mengenal menyerah, mampu bekerja sama, dan setia.

Sumber: Sumut.antaranews.com

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image