Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image nurul jubaedah

6 Manfaat Literasi Digital bagi Penulis

Eduaksi | 2022-06-07 09:32:09

6 Manfaat Literasi Digital bagi Penulis

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)

Literasi telah menjadi bagian integral dari kehidupan dan perkembangan manusia, dari zaman prasejarah hingga era digital saat ini. Perkembangan pemanfaatan teknologi, informasi dan komunikasi di dunia digital telah memberikan berbagai dampak bagi kehidupan masyarakat sehari-hari. Perkembangan internet merupakan manifestasi dari digital, yaitu penggunaan teknologi, perangkat informasi dan komunikasi untuk mengakses, mengedit, dan menyebarkan informasi.

Menanamkan literasi pada setiap individu bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk bersaing secara nasional dan global. Literasi bukan hanya sekedar kemampuan membaca dan menulis, tetapi literasi berarti literasi teknologi, literasi politik, berpikir kritis, dan kepekaan terhadap lingkungan di mana ia berada.

Literasi sangat penting bagi semua masyarakat. Jika seseorang memiliki keterampilan literasi, mereka dapat menggunakan media digital untuk hal-hal yang positif. Boleh untuk kegiatan produktif, kesenangan, pertumbuhan pribadi dan bukan untuk konsumsi atau kegiatan yang merusak. Misalnya menulis produktif bagi seorang penulis literasi digital itu sangat penting, penjelasannya sebagai berikut.

6 Manfaat Literasi Digital bagi Penulis :

1. Menghemat waktu dan uang,

Siapa pun dapat mencari referensi di internet kapan saja dan di mana saja, termasuk bagi penulis membuktikan bahwa literasi digital dapat menghemat waktu. Banyaknya portal gratis di Internet juga dapat menghemat biaya, sehingga kita tidak perlu merogoh kocek lebih dalam untuk mencari dan menikmati semuanya. Jadi penulis tidak perlu membeli segudang buku di toko buku karena sekarang sudah tersedia banyak referensi digital salah satunya klik saja google scholarship.

2. Belajar dan bekerja lebih cepat,

Belajar menulis dan bekerja lebih efisien dan lebih cepat, yang berarti kita dapat mencari dan mempelajari sesuatu yang spesifik menggunakan aplikasi dan situs web di Internet, tergantung pada apa yang kita cari. Misalnya, menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online untuk mencari arti sebuah kata.

Menggunakan Internet di era digital memungkinkan seseorang untuk belajar dan berlatih keterampilan. Misal kita ingin menulis artikel dengan teknik tertentu, kita bisa melihat tutorialnya melalui youtube. Ketika mengecek paragraf dan plagiasi tinggal klik parafprase dan cek plagiarisme sehingga hasil tulisan kita bisa terhindar dari plagiarisme dan terkontrol dengan rapi, praktis dan cepat bukan?

3. Membuat lebih aman dan bahagia,

Internet menyediakan banyak sumber informasi sehingga bisa jadi referensi untuk mengetahui persis apa yang kita butuhkan. Misalnya, ketika seseorang akan bepergian ke luar negeri, ia akan merasa aman membaca jenis informasi khusus tentang negara yang akan dikunjungi.

Internet mengandung banyak konten seperti gambar atau video yang hanya untuk tujuan hiburan. Oleh karena itu, mengaksesnya dapat mempengaruhi kebahagiaan seseorang. Sebagai penulis maka konten dan tips bagaimana cara menulis yang baik bisa dijadikan totonan menarik dan menyenangkan sambil minum kopi.

4. Selalu terhubung dan memperoleh informasi terkini,

Dalam hal ini, seseorang dapat menemukan dan menambah teman baru dari berbagai wilayah, serta negara lain di wilayah dunia tersebut melalui media sosial. Misalnya penggunaan aplikasi seperti Facebook, Whatssapp, Telegram, Twitter, Instagram, Youtube, dan lain-lain.

Mengumpulkan dan mengembangkan informasi secara cepat dan up to date (terbaru). Misalnya, jika kita ingin menjadi penulis di beberapa media digital tinggal mengisi formulir secara digital lalu membuat akun sendiri dan saat itu juga kita bisa langsung menulis. Penulis menulis di beberapa blog seperti blogger, gurusiana, kompasiana, retizen republika, dan satuguru.id. Kita dapat dengan mudah mengakses informasi tentang tentang topik yang sedang trend menggunakan aplikasi atau melalui website di internet.

5. Membuat keputusan lebih baik,

Jumlah informasi di Internet membantu kita menemukan dan membandingkan berbagai hal. Sehingga sebagai penulis bisa membaca lima jurnal sekaligus untuk bahan satu artikel yang siap diolah dan dikemas secantik mungkin dalam hitungan menit. Penulis bisa eksplore gerakan literasi antiplagiasi melalui literasi digital.

6. Mempengaruhi dunia

Di Internet, ada artikel yang dapat mempengaruhi pikiran pembaca. Dengan menyebarluaskan teks melalui media yang tepat akan memberikan kontribusi bagi perkembangan dan perubahan dinamika kehidupan sosial. Dalam konteks yang lebih luas, kontribusi pemikiran seseorang yang tersebar di internet merupakan bentuk ekspresi yang dapat mempengaruhi kehidupan dunia yang lebih baik di masa depan.

Semangat budaya literasi di masa keemasan Islam sudah saatnyalah harus dibangkitkan kembali di era digital yaitu dengan kajian yang lebih mendalam terhadap makna ayat-ayat terkait literasi guna memperbaharui maknanya untuk mampu menghadapi problematika digital masa kini. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, umat Islam harus berperan aktif dalam berkontribusi dalam produksi berbagai konten atau media positif, edukatif dan islami berbasis teknologi digital.

Semangat bersaing untuk kebaikan (fastabiqul khairat) harus dibangun dan terus ditingkatkan. Jenis inovasi dan kreativitas dalam menciptakan media atau konten yang dibutuhkan masyarakat menjadi prioritas bagi umat Islam. Membuat konten dakwah dalam berbagai bentuk, baik teks, audio, visual atau audiovisual, maupun media dalam bentuk aplikasi atau software.

Hal itu harus dilakukan demi kenyamanan dan efisiensi setiap orang untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi yang baik dan benar. Selain itu juga dapat menjadi penyeimbang bahkan melawan berbagai konten negatif yang membahayakan kehidupan masyarakat luas.

Daftar Pustaka

Buwono, S., & Dewantara, J. A. (2020). Hubungan Media Internet, Membaca, Dan Menulis Dalam Literasi Digital Mahasiswa. Jurnal Basicedu, 4(4), 1186-1193.

Harjono, H. S. (2018). Literasi digital: Prospek dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa. Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 8(1), 1-7.

Sitorus, J. P. (2019). Literasi Digital: Kontribusi Dan Tantangan Dalam Keterampilan Menulis. ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 2(2), 75-85.

Yumame, J., Muttaqin, Z., & Ilham, I. (2020). Teknik baca skimming, penulisan karya ilmiah dan literasi digital. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3), 254-258.

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 1 buku solo, 20 buku antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan 80 artikel (Oktober 2021-Juni 2022). Blog : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email : [email protected]. Whatsapp : 081322292789.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image