Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UMI KULSUM

GURU SEBAGAI PELOPOR PENANGKAL HOAX

Guru Menulis | Sunday, 10 Oct 2021, 17:23 WIB

Kecerdasan adalah kemampuan beradaptasi terhadap perubahan. - Stephen Hawking

Ketika pandemi Covid-19 menghantam dan menghentikan proses belajar tatap muka, penulis bertanya-tanya pada diri sendiri: perubahan apakah yang bisa dilakukan? Anggap saja ini proses metamorfosis. Seekor kupu-kupu cantik harus terlahir melalui kepompong pandemi.

Perubahan demi perubahan pada masa pandemi ini bersifat memaksa. Persoalannya, sebagai guru, perubahan apa yang perlu diperjuangkan, agar potensi dalam diri tidak berhenti? Sebelum bicara potensi yang harus dikembangkan, guru juga perlu mengetahui tantangan hidup abad 21 yang dihadapi oleh peserta didiknya. Mengetahui medan pendidikan akan mendorong guru menyiapkan perangkat yang tepat agar hasil belajar lebih maksimal.

Tantangan Pendidikan Abad 21

Memasuki abad 21, terdapat beberapa kecakapan hidup yang harus dikuasai agar bisa beradaptasi. Menurut The Partnership for 21st Century Skills (2008), keterampilan ini dapat meningkatkan kemampuan daya jual (marketability), kemampuan bekerja (employability) serta kesiapan menjadi warga negara (readiness for citizenship.

The Framework for 21st Century Learning adalah visi belajar yang dikembangkan oleh The Partnership for 21st Century Learning (2015). Dalam visi ini, peserta didik harus menguasai keterampilan, pengetahuan, dan keahlian agar dapat berhasil dalam kerja dan kehidupan. Kerangka yang dikembangkan mencakup mata pelajaran utama, tema abad 21, hasil belajar, dan sistem pendukung.

Salah satu hasil belajar peserta didik yang perlu menjadi perhatian lebih adalah keterampilan informasi, media, dan teknologi. Ada beberapa alasan besar mengapa ini menjadi prioritas. Pertama, pembelajaran daring memungkinkan peserta didik mengakses gawai dalam waktu yang lebih lama dari pada sebelum pandemi. Seluruh proses pendidikan selama lebih kurang 1,5 tahun, sebagian besar, dilakukan melalui gawai. Mereka memiliki waktu luar biasa besar untuk menjelajah ke berbagai situs yang tersedia. Kedua, menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud, kemampuan membaca anak usia 15 tahun di Indonesia hanya 37,6. Kemampuan itupun sekadar membaca tanpa mengetahui maknanya.

Akses informasi yang terbuka luas, ditambah dengan kemampuan membaca yang rendah, menjadi masalah mendasar tersendiri. Ini berarti kemampuan mengolah informasi, media, dan teknologi juga tidak memadai. Bayangkan saja, mereka akan memperolah ragam informasi di internet sementara pengetahuan mereka terbatas. Akan sangat mudah sekali terjebak dengan hoax, perilaku asusila, cyber-bullying, dll.

Dari Republika.co.id tanggal 12 Desember 2017 ditulis bahwa Kominfo menyebutkan sebanyak 800.000 situs di Indonesia yang terindikasi menyebarkan berita palsu. Lalu pada bulan April 2021, Kominfo mencatat 1.556 hoaks terkait berita vaksin dan covid-19. Sepanjang periode Agustus 2018 sampai dengan 31 Maret 2020, Kominfo mencatat temuan isu hoaks sebanyak 5.156 isu.

Definisi Literasi Informasi

Knowing when and why you need information, where to find it how to evaluate, use and communicate it in an ethical manner. (http://www.cilip.org.uk)

Literasi informasi merupakan suatu kemampuan untuk mengetahui kapan dan mengapa ia memerlukan informasi, di mana mencarinya serta mengetahui bagaimana mengevaluasinya, menggunakannya serta mengkomunikasikannya dengan penuh etika.

Menurut SNI 7330: 2009 Perpustakaan Perguruan Tinggi mendefinisikan dengan : kemampuan untuk mengenal kebutuhan informasi untuk memecahkan masalah, mengembangkan gagasan, mengajukan pertanyaan penting, menggunakan berbagai strategi pengumpulan informasi, menetapkan informasi yang cocok, relevan dan otentik.

Ada dua keterampilan literasi informasi yang harus dicapai oleh siapapun yang ingin berhasil hidup di abad 21, yaitu

mengakses dan menilai informasi

Yang termasuk dalam mengakses dan menilai informasi adalah

a. mengakses informasi secara efisien dan efektif

b. mengevaluasi informasi secara kritis

menggunakan dan mengelola informasi

Bagian ini meliputi:

a. menggunakan informasi secara akurat

b. mengelola arus informasi dari berbagai sumber

c. memahami isu etik atau legal dalam mengakses dan menggunakan informasi

Berdasarkan dua jenis keterampilan Literasi Informasi di atas, pribadi yang memiliki Keterampilan Literasi informasi akan terbentuk menjadi sosok yang:

a. mampu belajar mandiri dan berkesinambungan,

b. mampu mengenali informasi yang diperlukan,

c. mampu dimana mencari serta mampu memahami strategi pencariannya,

d. memiliki kemampuan untuk mengevaluasi,

e. memanfaatkan, mengkomunikasikannya dan menghasilkan suatu produk informasi yang baru.

Guru Sebagai Pelopor

Sebelum mengedukasi, guru menjadi contoh dan teladan utama di hadapan peserta didik terlebih dahulu. Kenali tanda-tanda informasi yang masuk dalam kategori hoaks. Beberapa karakteristik hoaks yang dapat dijadikan acuan sederhana yaitu:

1. berhati-hatilah dengan judul yang provokatif

2. cermati alamat situs

3. periksa fakta

4. cek keaslian foto

Pandemi ini menyadarkan kita bahwa masih banyak masalah pendidikan yang perlu dibenahi. Pembenahan yang perlu dilakukan di setiap lini kehidupan: orang tua, guru, masyarakat, peserta didik, dan pemerintah. Pencapaian keterampilan hidup abad 21 menjadi tantangan tersendiri yang perlu disikapi dengan cepat, sistematis, terukur dan akurat. Di abad di mana teknologi informasi berkembang demikian cepat, maka keterampilan Literasi Informasi adalah salah satu kunci.

#GuruHebatBangsaKuat

Subtema: Tantangan Kompetensi Guru di Masa Pandemi

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image