Perpustakaan Digital Versus Literasi Digital
Eduaksi | 2022-06-05 22:12:42Kebutuhan akan data dan informasi sejak dulu sampai dengan saat ini terus menerus akan ada seiring dengan perkembangan zaman. Salah satu penyedia sumber bahan pustaka adalah perpustakaan. Di era saya sekarang ini perpustakaan dituntut untuk menyesuaikan dengan perkembangan yang ada yakni bagaimana menyediakan bahan pustaka yang bisa diakses di manapun kapanpun untuk pemenuhan kebutuhan informasi.
Dalam hal ini perpustakaan digital merupakan sebuah keniscayaan yang keberadaannya sebagai media dan sumber informasi yang secara cepat dapat dicari oleh pemustaka.
Berbasis perkembangan teknologi dan informasi perpustakaan digital menjadi sebuah keniscayaan.
Disadari atau tidak penggunaan telepon seluler cerdas dan media yang menggunakan layar lainnya berbasis internet telah mendidik manusia sebagai seorang yang mempunyai kemampuan literasi digital. Menurut Wikipedia literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan Dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat dan memanfaatkannya. Senada dalam hal ini adalah Defri Suhardi 2021 yang mengatakan bahwa literasi digital merupakan kecakapan serta pengetahuan pengguna dalam memanfaatkan media digital seperti alat komunikasi jaringan internet dan lain sebagainya. Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup kemampuan untuk menemukan mengerjakan, mengevaluasi menggunakan membuat serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat serta sesuai serta tepat sesuai kegunaannya.
Perpustakaan digital sebagai suatu kata bendanya berisi wadah semua sumber informasi berupa data, gambar, rekaman, atau perekam lainya dalam bentuk digital. Cara pencariannya menggunakan alat teknologi informasi berbasis internet dengan telepon pintar, tablet, PC atau laptop. Literasi digital berkaitan dengan manusia. Karena manusia dikaruniai akal supaya bisa menggunakan, mengevaluasi, menghasilkan dan memahami tanggung jawab sosial atas informasi yang diakses melalui peralatan digital itu. (ely)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.