Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Achmad Muzakki

RITUAL PENYEMBUHAN KEJAWEN DALAM PERSPEKTIF BIOETIKA MEDIS

Eduaksi | 2022-06-05 17:50:46
ritual kejawen : https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fblogpictures.99.co%2Fkejawen-tapa.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.99.co%2Fblog%2Findonesia%2Fjenis-ilmu-kejawen-fungsinya%2F&tbnid=RJOpTOFlOrw3BM&vet=1&docid=ssPC1NhW3Kd15M&w=600&h=364&source=sh%2Fx%2Fim

RITUAL PENYEMBUHAN KEJAWEN DALAM PERSPEKTIF BIOETIKA MEDIS

RITUAL PENYEMBUHAN KEJAWEN

Pengobatan secara umum dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengobatan modern yang menggunakan peralatan medis serba canggih dan pengobatan tradisional secara umum yang menggunakan bahan-bahan tumbuhan sebagai ramuan obat. Tetapi ada proses penyembuhan penyakit yang tidak bisa menggunakan kedua kategori diatas, karena memang ada beberapa penyakit yang diyakini berasal dari gangguan makhluk tak kasat mata sehingga pengobatan secara modern maupun tradisional secara umum tidak dapat membantu proses penyembuhan penyakit tersebut, maka dibutuhkan proses penyembuhan secara tradisional khusus yang disebut ilmu kejawen, ilmu kebatinan, dan lain sebagainya.

Ilmu kejawen adalah ilmu yang berkembang dan sudah dipraktekkan sejak dulu di tanah jawa serta masih berkembang di tengah-tengah masyarakat hingga sekarang. Dalam proses perkembangannya ilmu kejawen tidak dapat dipisahkan dari berbagai budaya luar yang masuk ke tanah jawa, seperti pengaruh agama hindu budha yang berkembang sejak zaman dahulu kala yang mana menggunakan sesajen sebagai sarana berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata. Kemudian ketika islam masuk ke tanah jawa melalui walisongo para wali tidak serta merta menghapus adat serta kebudayaan yang sudah ada sejak lama di tanah jawa tetapi mengkombinasikan ajaran islam dengan kebudayaan yang sudah ada agar terhindar dari kemusyrikan, contohnya seperti budaya sekaten, sedekah laut, sedekah bumi, dan lain sebagainya.

Karena pengaruh masuknya islam dalam budaya jawa, kejawen ikut teradaptasi dalam cara pengobatan. Dalam perkembangannya ilmu kejawen yang terpengaruh dengan ajaran islam tetap menganggap semua kesembuhan di peroleh dar Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Tunggal, yaitu sumber dari segala macam hal yang ada di dunia. Begitupun dalam penyembuhan dengan ilmu kejawen, meskipun menggunakan berbagai macam sarana seperti membakar kemenyan tetapi tetap tujuan meminta hanya kepada Allah SWT, dan kemenyan disini hanya sebagai media penenang untuk kekhusyuan dalam berdoa kepada Allah SWT.

Metode penyembuhan dalam ajaran kejawen banyak macamnya. Contohnya suwuk (menyembuhkan dengan perantara doa biasanya menggunakan tiupan di kening), biasanya suwuk dilakukan ketika ada anak kecil yang badannya panas dan terus menangis ketika sudah dibawa ke dokter dan diberikan obat sepeti paracetamol tetapi dalam beberapa hari panas sang anak tetap dan tidak turun maka orang tua biasanya akan pergi menemui kyai atau orang yang dianggap bisa untuk meminta doa dan biasanya sang kyai akan memberikan air yang sudah dibacakan doa lalu meminumkan air tersebut kepada anak yang sakit dan meniup keningnya seraya membacakan doa agar diberikan kesembuhan.

BIOETIKA MEDIS

Bioetika berasal dari kata bios (kehidupan) dan ethos (norma atau nilai moral), secara umum bioetika diartikan sebagai studi interdisipliner terkait permasalahan yang disebabkan oleh perkembangan dalam bidang biologi dan ilmu kedokteran baik dalam ruang lingkup mikro dan makro, baik saat ini maupun masa yang akan datang. Bioetika sendiri mencakup isu-isu agama, sosial, ekonomi bahkan politik. Bioetika selain membahas terkait permasalahan medis juga membahas tentang masalah kesehatan, budaya yang ada dalam lingkup kesehatan masyarakat, moralitas penyembuhan, hak pasien, dan lain sebagainya.

Bioetika medis adalah cabang dari bioetika yang secara khusus hanya membahas terkait penyembuhan pasien, atau secara umum bioetika medis dikenal juga dengan etika medis atau etika kedokteran dimana memiliki beberapa prinsip yaitu :

1) Prinsip menghormati otonomi - Prinsip ini ditetapkan untuk praktik "persetujuan yang diinformasikan" dalam hubungan atau transaksi dokter / pasien mengenai perawatan kesehatan.

2) Prinsip nonmaleficence - Prinsip nonmaleficence menjelaskan etika terkait untuk tidak menyebabkan cedera atau cedera pada pasien dengan sengaja.

3) Prinsip kebaikan - Gagasan di balik prinsip ini adalah bahwa penyedia layanan kesehatan memiliki kewajiban untuk memperhatikan manfaat bagi pasien, dan juga mengambil langkah positif untuk menghilangkan bahaya dari pasien.

4) Prinsip keadilan - Menyiratkan keadilan perawatan kesehatan bagi pasien tanpa memandang jenis kelamin, ras, atau agamanya. Semua sama-sama memenuhi syarat untuk perlakuan yang sama.

RITUAL PENYEMBUHAN KEJAWEN DALAM PERSPEKTIF BIOETIKA MEDIS

Pada proses penyembuhan suatu penyakit yang dilakukan dengan ilmu kejawen ditinjau dari perspektif bioetika harus digarisbawahi beberapa hal.

Pertama, penyakit yang disembuhkan dengan menggunakan ilmu kejawen bukan merupakan penyakit yang bisa dideteksi menggunakan medis meskipun gejala yang dilihat memang ada secara medis misalnya seperti contoh yang telah disebutkan terkait suwuk diatas dimana sang anak memang mengalami gejala panas tinggi seperti demam dan telah diberi obat sesuai resep dokter tetapi memang panas sang anak tidak turun maka pergi kepada kyai dan dilakukan suwuk.

Kedua, biasanya yang melakukan ilmu kejawen adalah kyai atau orang yang dianggap bisa dan bukan seorang dokter, sehingga beliau tidak terikat dengan sumpah seorang dokter dan tidak terikat dengan prinsip bioetika medis. Tetapi dalam pelaksanaannya kyai atau orang yang dianggap bisa tidak pernah melanggar prinsip etika medis, karena bagi kyai atau orang yang menyembuhkan penyakit dengan ilmu kejawen yang terpenting adalah kesembuhan pasien sama seperti para dokter di rumah sakit, bahkan biasanya kyai atau orang yang mengamalkan ilmu kejawen untuk penyembuhan tidak memasang tarif untuk bantuan jasanya bahkan kebanyakan kyai menolak ketika diberikan tip atau bayaran untuk jasa penyembuhan pasien, karena mereka selalu meyakini segala penyakit datang dari Allah SWT dan hanya Allah SWT yang mampu menyembuhkan penyakit tersebut, beliau para kyai atau orang yang mengamalkan ilmu kejawen untuk penyembuhan hanyalah perantara belaka.

Disusun oleh Achmad Muzakki (19104070054) mahasiswa S1 pendidikan biologi universitas islam negeri sunan kalijaga yogyakarta untuk memenuhi tugas mata kuliah Bioetika.

REFERENSI :

Makmunah, L. 2018. Studi Ritual Terapi Kejawen Perspektif Seft Di Paguyuban Pari Gedhang Di Desa Gunung Patukangan Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. Surabaya.

Perbedaan Antara Bioetika dan Etika Kedokteran | Bandingkan Perbedaan Antara Istilah Serupa - Kehidupan - 2022 (strephonsays.com)

Bioetika dan Penerapannya di Indonesia - at a glance biomedicine (google.com)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image