Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Darma Wati

HALAL BIHAHAL PERTEBAL PERSAUDARAAN

Curhat | Sunday, 05 Jun 2022, 04:05 WIB
Sumber: Dokumen Pribadi

Sejak kita belajar di sekolah dasar kita biasa mendapatkan pelajaran ilmu pengetahuan sosial mengenai ciri-ciri kehidupan masyarakat perkotaan. seigat saya ketika itu guru saya selalu menjelaskan bahwa salah satu ciri kehidupan masyarakat kota adalah cenderung individualistik. Salah satu penyebabnya adalah kesibukan karena pekerjaan yang mengaharuskan mereka keluar pagi meinggalkan rumah, dan kembali kala sore hari menjelang malam. Malam hari mereka gunakan istirahat untuk menampung tenaga guna kembali bekerja esok harinya. Hari minggu juga kadang digunakan untuk menghibur diri, itupun dilakukan di tempat lain, misal mengunjungi tempat wisata, mengujungi area kuliner, dll.

Hal inilah yang sudah mulai menggejala di kehidupan warga masyarakat Caile. sebuah kelurahan kecil di kotaku. daerah ini sudah semakin terkejar kehidupan kota. Kehidupan warga dari bertani, sekarang berubah menjadi kehidupan aneka profesi. Penduduknya mulai majemuk, sebagai akibat urbanisasi.. penduduknya yang dulu masih saling mengenal sekarang sudah hampir tak mengenal. bahkan hidup dalam satu rukum warga pun )RW) masih harus mempertanyakan nama dan alamat rumah. Dalam hal ini bukan berarti mereka tak saling peduli, tetapi memang karena mereka sibuk kala siang hari, kerjanya di luar rumah, dan kala malam mereka beristirahat.

Atas dasar dan fakta inilah pengurus mesjid Amirul Mujahid Caile melakukan kegiatan Halal Bihalal pada tanggal 1 Mei 2022, guna menjalin silaturahiim antarwarga. Hala bihalal ini memang ternyata bisa menyatukan warga walau hanya sejenak. suasana kegiatan halal bihalal yang cukup meriah apalagi pada salah satu acara disajikan hiburan dari santri TKA/TPA berupa nyanyian-nyanyian Islam. Bukan hanya santri yang memberikan persembahan terbaiknya, ibu-ibu MAajelis taklim yang dipimpin oleh Darmawati, juga memberikan persembahan terbaiknya berupa lagu Salawat Badar. Penampilan ibu-ibu Majelis taklim dan santri TKA/TPA sangat memukai dan mendapatkan tepuk tangan yang sangat meriah dari warga.

Dalam sajian hikmah halal bihalal, al-ustadz Tajuddin, L.C., M.Pd. I, mengimbau warga mempertebal rasa persaudaraan sebagai modal menghadapi kehidupan global. Apatah lagi warga masyarakat Caile sudah berada pada masa transisi peralihan dari desa ke kota. Masyarakat Caile perlu jalinan rasa yang kuat, saling peduli, meningkatkan empati, dll menuju kehidupan yang harmonis sebagai ciri masyarakat madani.

Kegiatan halal bihalal diakhiri dengan doa dan dilanjutkan dengan sajian kudapan ala kadarnya dari panitia. walau sederhana namun warga mendapatkan kesempatan duduk bersama warga lainnya tuk saling kenal-mengenal, berbagi cerita pada akhir acara. bahkan di antara mereka ada yang saling bertukar nomor hand phone, foto bersama dll. Mereka tampaknya sangat bahagia. Dengan demiakian dapat dikatakan bahwa tujuan kegiatan tercapai.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image