Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Putri Auliya Syafitri

distribusi produk dalam keberhasilan penjualan

Eduaksi | Saturday, 04 Jun 2022, 23:43 WIB

Pada dunia pemasaran, tentunya tak luput dari produksi, distribusi, dan konsumsi. Untuk mencapai keberhasilan dalam berbisnis suatu perusahaan tentunya memerlukan strategi dalam pemasarannya. Keberhasilan penjualan suatu produk sangat bergantung pada pendistribusian dan pemasaran produk. Semakin luas daerah distribusinya, secara tidak langsung dapat meningkatkan tingkat penjualan produk tersebut.

Menurut Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, Indonesia dapat dikatakan sebagai negara industri. Negara industri merupakan negara yang mayoritas kegiatan ekonomi penduduknya mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Hal tersebut dapat menyatakan pula bahwa Indonesia memiliki tingkat produsen yang tinggi.

Strategi distribusi merupakan kunci keberhasilan penjualan suatu produk. Pasar Indonesia memiliki daya saing yang cukup kompetitif, tak hanya produk lokal saja, akan tetapi produk impor juga akan menjadi saingannya. Oleh karena itu, diperlukannya penetapan metode distribusi yang tepat dalam berbisnis. Distribusi produk dibagi menjadi tiga jenis, pertama, Distribusi Intensif, distribusi yang terfokus pada penyediaan produk secara meluas, biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki produk yang dalam pembeliannya tidak memerlukan riset terlebih dahulu, contoh: permen karet, pasta gigi, sabun, dsb. Kedua, Distribusi Selektif, distribusi yang memerlukan pemilihan lokasi dalam pemasarannya (membuka outlet dalam jumlah yang terbatas), biasanya digunakan oleh perusahaan yang ingin menjaga kualitas produk, contoh: perusahaan MANGO, perusahaan ZARA, dsb. Ketiga, Distribusi Eksklusif, distribusi yang hanya melakukan pemasaran dengan outlet yang telah ditunjuk oleh perusahaan, biasanya digunakan oleh perusahaan yang sangat menjaga citra merk dan keeksklusifan produk, contoh: perusahaan rolex.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image