Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kamila Kusumawindra

Implementasi Teori Motivasi dalam Manajemen Perilaku

Eduaksi | Saturday, 04 Jun 2022, 22:52 WIB

a. Apa Pentingnya Motivasi Kerja Karyawan?

Dalam perusahaan, karyawan merupakan aspek yang sangat penting dalam mencapai kesuksesan dan tujuan perusahaan. Segala aktivitas suatu perusahaan pasti datang dari campur tangan karyawannya. Oleh karena itu, suatu perusahaan membutuhkan karyawan yang berkualitas sebagai sumber daya manusianya.

Mendapatkan karyawan yang berkualitas adalah hal yang tidak mudah bagi perusahaan, namun mempertahankannya akan jauh lebih sulit. Karyawan berbeda dengan mesin yang tidak mengenal kata bosan untuk melakukan pekerjaan yang sama berulang kali. Mereka akan selalu mengalami perubahan produktivitas dalam bekerja. Untuk mempertahankan kinerja kerja karyawan, manajer perlu manajemen perilaku yang baik dengan cara memperhatikan motivasi dan kebutuhan karyawan tersebut. Motivasi yang sering diberikan akan berdampak pada peningkatan kinerja karyawan.

b. Teori-teori Motivasi

- Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow merupakan teori yang dikembangkan oleh Abraham Maslow. Teori ini membahas tentang kebutuhan-kebutuhan karyawan dari tingkat dasar ke tingkat tinggi untuk menghasilkan motivasi kerja. Kebutuhan tingkat rendah harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum berlaih ke kebutuhan tingkat selanjutnya. Terdapat 4 kebutuhan menurut Teori Hierarki Maslow. Sesuai urutan dari tingkat terendah yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri.

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar manusia untuk bertahan hidup, seperti udara, air, dan makanan. Kebutuhan rasa aman berhubungan dengan jaminan keamanan, tunjangan tambahan, dan bebas dari rasa takut. Kebutuhan sosial merupakan keinginan untuk menjalin hubungan baik dengan rekan kerja dan partisipasi dalam kelompok kerja. Kebutuhan penghargaan merupakan kebutuhan akan adanya pengakuan, peningkatan tanggung jawab, status tinggi, dan penghargaan untuk kontribusi kepada organisasi. Kebutuhan aktualisasi diri menyangkut pengembangan potensi penuh seseorang, peningkatan kompetensi seseorang, dan menjadi orang yang lebih baik.

- Teori ERG

Teori ERG merupakan teori yang dikembangkan oleh Clayton Alderfer. Teori ERG dan hierarki kebutuhan Maslow serupa karena keduanya dalam bentuk hierarkis dan menganggap bahwa individu naik hierarki satu langkah pada satu waktu. Namun, Alderfer mengurangi jumlah kategori kebutuhan menjadi tiga. Teori ini mencakup 3 kebutuhan, yaitu Existence needs (kebutuhan kesejahteraan fisik), Relatedness needs (kebutuhan akan hubungan yang baik dengan orang lain), dan Growth needs (kebutuhan yang berfokus kepada pengembangan potensi manusia).

- Teori Motivasi Dua Faktor

Teori ini dikembangkan oleh Frederick Herzberg. Herzberg menyatakan bahwa seseorang dipengaruhi oleh dua faktor dalam melaksanakan pekerjaannya, yaitu faktor higienis dan faktor motivasi. Teori higienis melibatkan ada atau tidak adanya ketidakpuasan kerja, seperti kondisi kerja, gaji, kebijakan perusahaan, dan hubungan interpersonal. Ketika faktor hygiene buruk, pekerjaan tidak memuaskan. Faktor motivasi fokus pada kebutuhan tingkat tinggi dan mencakup pencapaian, pengakuan, tanggung jawab, dan kesempatan untuk berkembang. Herzberg percaya bahwa ketika faktor motivasi yang tinggi akan meningkatkan kepuasan pekerja.

- Acquired Needs Theory (Teori Motivasi Kebutuhan)

Teori ini dikembangkan oleh David McClelland. Teori ini membahas tentang kebutuhan yang diperoleh selama seseorang hidup. Dengan kata lain, orang tidak dilahirkan dengan kebutuhan ini tetapi dapat mempelajarinya melalui pengalaman hidup mereka. Teori ini mencakup 3 kebutuhan. Yang pertama yaitu kebutuhan untuk berprestasi. Hal ini berkaitan dengan keinginan untuk mencapai sesuatu yang sulit, mencapai standar kesuksesan yang tinggi, menguasai tugas-tugas kompleks, dan melampaui orang lain. Yang kedua yaitu kebutuhan akan afiliasi. Hal ini berkaitan dengan membentuk hubungan pribadi yang erat, menghindari konflik, dan menjalin persahabatan yang hangat. Dan yang terakhir yaitu kebutuhan memegang kekuasaan.

c. Implementasi Teori Motivasi

Berdasarkan keempat teori motivasi di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan motivasi karyawan, kita perlu memerhatikan dan memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini berkaitan dengan manajemen perilaku dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Sebagai sumber daya manusia, karyawan berhak mendapatkan kesejahteraan fisik, keamanan kerja, hubungan sosial yang baik, penghargaan, pengembangan potensi diri, dan berhak berprestasi.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perusahaan harus mampu memfasilitasi ruang kerja yang nyaman dan aman, menciptakan lingkungan sosial yang positif, memberikan berbagai penghargaan atas kontribusi karyawan, dan memberikan pelatihan sebagai bentuk pengembangan diri karyawan. Namun sebelum memotivasi karyawan, tentu dari masing-masing diri pemimpin harus terdapat motivasi yang kuat juga. Pemimpin sebagai tokoh utama dalam perusahaan tentu harus memberikan aura yang positif dan semangat yang tinggi agar dapat dicontoh oleh karyawan-karyawannya.

~~~~

Penulis

Kamila Kusumawindra

Manajemen, FEB, Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image