Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jimmy Octavian

Penggunaan Aspirin Sebagai Tindakan Prevensi Efektif Terhadap Resiko Kanker Payudara

Eduaksi | Saturday, 04 Jun 2022, 12:28 WIB

Kanker payudara merupakan penyakit yang sangat mematikan terbanyak didunia setelah kanker paru-paru hal dilansir dari data GLOBOCAN. Data GLOBOCAN menempatkan kanker paru-paru (2,094 juta kasus), kanker payudara (2,089 juta kasus) dengan jumlah kasus terbanyak di dunia.

Pengertian kanker payudara menurut WHO 2009 adalah pertumbuhan abnormal sel-sel, tumbuh melampaui batas normal, merusak jaringan sekitar dan menyebar ke organ lain. Kanker payudara ini bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus) atau di saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara, Kanker payudara ini juga bisa terbentuk di jaringan ikat atau jaringan lemak yang ada di dalam payudara. Apabila terlambat diantisipasi, penyakit ini juga bisa membuat penderitanya menanggung resiko yang lebih parah termasuk kematian.

Sebuah penelitian terkini yang dipublikasikan di jurnal Breast Cancer Research menemukan bahwa mengkonsumsi aspirin secara teratur mampu menurunkan risiko terjadinya kanker payudara.

Salah satu obat yang dapat dijadikan “preventif” kanker payudara adalah aspirin. Aspirin adalah jenis obat asam asetil salisilat atau asetosal, yang merupakan obat golongan anti inflamasi non-steroid. Umumnya penggunaan aspirin adalah untuk mengatasi peradangan, nyeri dan demam pada sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri sendi. Selain itu, aspirin dosis kecil juga sering diresepkan sebagai pengencer darah yang berguna untuk mengurangi resiko serangan ulang dan kematian pada orang dengan riwayat serangan jantung (infark miokard), nyeri dada (angina pectoris), dan stroke. Namun peneliti tersebut menyatakan bahwa hanya aspirin dengan dosis rendah yang bisa berpengaruh efektif pada pencegahan kanker payudara.

Aspirin sebagai tindakan preventif kanker payudara sangat efektif. Mengkonsumsi aspirin dalam dosis rendah, yakni 75-325 mg per hari, selama 3 tahun dapat menurunkan resiko penyebaran kanker payudara 25%. Dan jika mengkonsumsi aspirin sebanyak 75 mg atau lebih per hari selama enam setengah tahun dapat menurunkan resiko penyebaran hingga 36%. Mengkonsumsi Aspirin 7-11% berisiko lebih rendah meninggal akibat Kanker untuk beberapa dekade selanjutnya. Dalam hal ini Aspirin bersifat mengurangi risiko, dan mencegah penyebaran penyakit dengan cara memblokir mekanisme munculnya Kanker.

Meski hasil peneliti ini cukup menggembirakan, namun mengkonsumsi aspirin harus dengan adanya resep dari dokter, dikarenakan pada mereka yang memiliki kelainan darah tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi aspirin meskipun dalam dosis yang sangat rendah.

Refensi :

LIST JURNAL INTERNASIONAL

Hua, H., Zhang, H., Kong, Q., Wang, J., & Jiang, Y. (2019). Complex roles of the old drug aspirin in cancer chemoprevention and therapy. Medicinal research reviews, 39(1), 114–145. https://doi.org/10.1002/med.21514 (Q1)

Song, Y., Zhong, X., Gao, P., Zhou, C., Shi, J., Wu, Z., Guo, Z., & Wang, Z. (2020). Aspirin and Its Potential Preventive Role in Cancer: An Umbrella Review. Frontiers in endocrinology, 11, 3. https://doi.org/10.3389/fendo.2020.00003 (Q1)

Bertrand, K. A., Bethea, T. N., Gerlovin, H., Coogan, P. F., Barber, L., Rosenberg, L., & Palmer, J. R. (2020, September 4). Aspirin use and risk of breast cancer in African American women. Breast cancer research : BCR. Retrieved December 9, 2021, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7650295/. (Q1)

Holmes, M. D., Chen, W. Y., Li, L., Hertzmark, E., Spiegelman, D., & Hankinson, S. E. (2010). Aspirin intake and survival after breast cancer. Journal of Clinical Oncology, 28(9), 1467–1472. https://doi.org/10.1200/JCO.2009.22.7918 (Q1)

LIST JURNAL NASIONAL

Setiabudy, R., Irawan, C., & Sudoyo, A. W. (2015). Opioid use in cancer pain management in Indonesia: a call for attention. Acta Medica Indonesiana, 47(3). [Sinta 1]

Puspita, N. A. (2016). KEMOPREVENSI UNTUK PENCEGAHAN KANKER: FAKTA ATAU MITOS?. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 16(2), 114-121. [Sinta 3]

Rahmadanita, F. F., & Sumarno. (2019). Kajian Pustaka Efek Samping Aspirin : Aspirin-Exacerbated Respiratory Disease ( AERD ). Pharmaceutical Journal Indonesia, 5(1), 1–5. (SINTA 3)

Muchtaridi, Halimah, E., Megantara, S., & Wathoni, N. (2021). Promosi Preventif Sadari Di Desa Sayang Sebagai Upaya Pencegahan Kanker Payudara. Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 79-86. https://doi.org/10.24198/kumawula.v4i1.31966 (SINTA 4)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image