Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image IYAM MARYAM FAUZIYYAH

Desa Jatiwangi Bekerjasama dengan PT Embee Cirebon dalam Program Ternak Klanceng

Info Terkini | Saturday, 09 Oct 2021, 08:36 WIB

Majalengka - Kelanceng merupakan salah satu hewan yang menghasilkan madu. Salah satu wilayah Majalengka Jawa Barat tepatnya di Desa Jatiwangi, dimana di Desa tersebut sedang mengadakan suatu program yaitu program ternak klanceng. Program tersebut bekerjasama dengan salah satu prusahaan di Cirebon Jawa Barat. Senin (04/10/2021).

“Program dari desa atau bumdes mengadakan kerjasama Bersama PT Embee Cirebon, yang mana dalam satu stup kita beli seharga Rp 1.200.000. Setelah empat bulan kita jual ke PT Embee lagi seharga Rp 1.600.000. Jadi, ada keuntungan empat bulan itu Rp. 400.000 perstupnya.” Kata Bapak H Muhamad Cholid (Ujang), selaku kepala desa.

Menurut kepala Desa Jatiwangi, H Muhamad Cholid, di desa ini kurang lebih sudah memiliki 200 stup. Bahkan rencananya akan ada penambahan stup klanceng yang lebih banyak lagi.

“Yang bumdes itu ada 80 stup, yang punya pribadi saya 20 stup, titipan anggota dewan DPR RI 100 stup jadi jumlahnya ada 200 stup. Rencananya bapak dewan juga mau menitipkan 1000 stup lagi untuk kesejahteraan pamong,rencananya. Kandang juga sudah disiapkan tinggal nunggu stup datangnya kapan.” ujarnya

Dana untuk progam ini di tanggung oleh pihak desannya sendiri dan program klanceng ini sudah berjalan kurang lebih hampir satu tahun dan sudah merasakan panennya selama tiga kali.

“Klanceng itu dri dana desa tahap ke tiga pada bulan November tahun kemarin, itu tuh udah 2 kali panen, nanti bulan Oktober ini ke tiga kalinya panen, jadi sudah mau setahun. Nati Oktober tanggal 24 panen ke 3.” ujarnya

Menurutnya, H Muhamad Colid, dalam proses pengasilan madu itu sendiri tergantung pada klancengnya. Jika klanceng tersebut banyak memakan buah mangga, maka hasilnya akan asem. Tetapi, jika makannya bunga maka hasilnya akan manis. Dalam proses penghasilan madu, klanceng

“Itu dari pohon, sukanya itu dari pohon, kembangnya itu kembang santos,sama kaliandra,sama air mata penganten. Sama suka bunga manga, bayem, sama putih2 rumput tuh suka,klo ada putih sarinya aja pasti suka. Tapi, kalo banyak makannya buah mangga, nanti itu rasanya asem, kalo dari bunga manis, jadi jika bunganya khusus pasti akan menghasilkan yang lebih bagus lagi”. Ujarnya

Pada setiap daerah rasa madu dari kelanceng itu berbeda-beda, ada yang hasilnya asam, ada juga yang hasilnya manis.

“Kalo di indramayu itu banyak mangga jadi asam hasil produksinya, kalo dari Jatiwangi belum nyoba, karena prosesnya itu di pabriknya, kita gak bisa melihat, gak bisa di buka setup itu”. Ujarnya

Saat panen, kita tidak harus memerlukan pakaian pelindung, seperti pakaian menangkap tawon pada umumnya. Karena kelanceng ini merupakan hewan yang tidak berbahaya dan tidak menyengat.

“Engga usah, karena klanceng ini kecil,kaya nyamuk. Misalnya bsoknya mau panen mlm nya itu lubangnya ditutup udah masuk lagi, tiap malem masuk ke stup itu. Engga Bahasa karena tidak menggigit. Paling cuma geli-geli aja.” katanya*

Reporter dan Penulis: Iyam Maryam Fauziyyah, KPI 5B

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image