Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Septiyana Natalia

MENGOPTIMALKAN KISS DALAM UPAYA MENGHINDARI GHOSTING PADA PEMBELAJARAN DARING

Guru Menulis | Friday, 08 Oct 2021, 23:27 WIB

Kreativitas dan Efektivitas merupakan kolaborasi yang diperlukan demi kesuksesan pembelajaran jarak jauh (daring) agar ilmu yang diberikan secara virtual dapat diserap dan diterapkan di dunia nyata

Oleh

Septiyana Natalia,S.Pd

Wabah covid-19 yang telah melanda 215 negara di dunia termasuk Indonesia telah memberikan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan terutama guru.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) telah menerbitkan SE Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Dalam surat edaran ini disebutkan tujuan dari pelaksanaan BDR adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat covid-19

Berdasarkan data di lapangan ada beberapa kelebihan pembelajaran daring yaitu tidak terbatasnya jarak sehingga bisa mencegah penularan virus covid-19. Siswa dan guru juga tidak perlu repot untuk bertemu secara langsung,dan rata-rata aplikasi yang digunakan gratis dan lebih mudah digunakan semua orang.

Diantara kelebihan-kelebihan pembelajaran daring tersebut ada juga banyak kelemahan-kelemahannya yaitu kelancaran pembelajaran daring harus memiliki koneksi internet yang cukup cepat dan stabil, selain itu juga kita harus memiliki perangkat pintar seperti android atau laptop yang memadai.Bagi sebagian siswa juga pembelajaran melalui daring tergolong rumit untuk dipahami disebabkan tidak adanya interaksi secara langsung ditambah lagi sering terputusnya hubungan di tengah-tengah pembelajaran yang sedang berlangsung . Oleh karena itu saya menggunakan istilah bahasa gaul anak remaja “ghosting” untuk menggambarkan hal yang sering terjadi dalam pembelajaran daring dimana konektivitas yang sering menjadi kendala utamanya,dan akhirnya materi-materi yang disampaikan jadi semakin sulit untuk dipahami. “ Ghosting” yang dimaksud disini bukan hanya pengertian hilang sinyal semata tapi juga “ghosting” yang lebih ditekankan tentang pemahaman materi oleh siswa pada proses pembelajaran

Secara bahasa, ghosting artinya berbayang. Namun dalam bahasa gaul remaja,ghosting bisa diartikan menghilang secara tiba-tiba tanpa kontak atau pemberitahuan sebelumnya. Dalam pembelajaran daring hal ini sering terjadi dimana ditengah-tengah materi atau diskusi tiba-tiba “ lost contact “ atau kita sebut dengan hilang sinyal. Menghadapi kondisi demikian, tidak salah kiranya para pihak yang terkait terutama pemerintah, kepala sekolah dan guru memperhatikan kecepatan internet yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar jarak jauh.

Bill Gates telah memprediksi beberapa kemajuan teknologi di masa depan salah satunya adalah teknologi 5 G akan sangat cepat. Jaringan internet generasi kelima ini akan memuaskan pengalaman penggunanya. Menyambut ramalan masa depan ini maka semua komponen pendidikan mulai dari metode pembelajaran,infrastruktur guru,murid/siswa, orang tua dan termasuk kurikulum pendidikan harus beradaptasi dan menyesuaikan kondisi.

Jauh sebelum pandemi yaitu pada tahun 2014 World Innovation Summit for Education (WISE) sebuah komunitas internasional yang membahas transformasi pendidikan melalui inovasi melakukan survey terkait proyeksi rupa sebuah sekolah pada 2030. Sebanyak 93 persen ahli pendidikan yang di survey mengatakan, mereka mendukung sekolah yang menerapkan metode inovatif berdasarkan pendekatan-pendekatan pengajaran baru dan proses kreatif. Menurut survey itu pula 43 persen percaya bahwa konten pembelajaran akan didominasi oleh flatform daring.

Pembelajaran abad 21 berfokus pada pemanfaatan teknologi informasi dan dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai kecakapan berpikir dan belajar siswa. Konsep ini juga mengubah konsep pembelajaran yang awalnya berpusat pada guru ( Teacher- centered learning) lalu akhirnya menjadi berpusat pada siswa ( student – centered learning). Oleh karena itu tuntutan abad ke -21 bahwa siswa harus dapat berfikir kritis,kreatif dan berkerjasama serta berkomunikasi dan kompetensi guru menjadi kuncinya. Guru professional abad 21 adalah guru yang mampu menjadi pembelajar sepanjang karier untuk peningkatan keefektivan proses pembelajaran siswa seiring dengan perkembangan lingkungan ; mampu bekerja dengan,belajar dari,dan mengajar kolega sebagai upaya menghadapi kompleksitas tantangan sekolah dan pengajaran dan mengajar.

Kompetensi guru

Pada abad-21 guru diharapkan memiliki kompetensi dasar diantaranya; menguasai subtansi bidang studi dan metodologi keilmuannya, menguasai struktur dan materi, menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi serta komunikasi dalam pembelajaran, juga mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi.

Tantangan guru

Menurut Susanto ( 2010 ) terdapat 7 tantangan guru abad 21, yaitu ; mengajar di masyarakat yang memiliki beragam budaya dengan kompetensi multi bahasa, mengajar untuk mengkontruksi makna, mengajar untuk untuk pembelajaran aktif, mengajar dengan teknologi,mengajar dengan pandangan baru mengenai kemampuang, mengajar dan pilihan, serta mengajar dan akuntabilitas

Seiring dengan hal tersebut menurut Reinman dan Spinthall (1998) bahwa pembimbingan merupakan bagian dari supervisi.sehingga juga dekat dengan peran sosialisasi untuk “ membentuk” guru menjadi sosok guru yang sesuai dengan lingkungan sekolah dimana guru tersebut mengajar.

Penerapan “ KISS” dalam mengefektifkan pembelajaran daring

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa guru perlu memanegement segala sesuatunya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif oleh karena itu menurut penulis perlu adanya penerapan kreativitas, inovasi, sosialisasi dan spirit yang saya singkat “KISS” , sebagai upaya meminimalkan adanya “ GHOSTING “ dalam pembelajaran daring.

Kreativitas

Guru yang kreatif adalah guru yang mampu mengembangkan bahan ajar atau materi pelajaran sehingga suasana pembelajaran menarik dan terarah.kreativitas bisa dilakukan dengan pemilihan metode-metode yang tepat atau juga pemilihan aplikasi-aplikasi dalam pembelajaran. Seperti yang kita ketahui ada banyak sekali aplikasi pembelajaran daring dalam hal ini yang bisa di optimalkan serta dikolaborasikan. contohnya aplikasi rumah belajar yang memiliki beberapa tool seperti laboratorium maya sebagai pengganti laboratorium di sekolah. Adapun fitur lainnya ada kelas digital,buku sekolah elektronik hingga karya bahasa dan sastra juga di aplikasi tersebut sehingga kebutuhan-kebutuhan siswa dapat terpenuhi secara luas.Selain aplikasi rumah belajar, ada juga aplikasi Meja Kita. Aplikasi ini cocok untuk yang memiliki jiwa organisasi dan suka berdiskusi. Juga kamu bisa mengajukan pertanyaan dan tanya jawab sehingga lebih interaktif. Aplikasi lainnya adalah Kipin Schol 4.0. Aplikasi ini juga memberiakan sistem ujian dan latihan soal sebagai tempat untuk berlatih. Ada ratusan buku yang diterbitkan kemendikbud yang bisa di unduh.Adapun kelebihan aplikasi belajar ini adalah disertai latihan soal untuk mengukur kompetensi proses pembelajaran.bagi siswa-siswi yang lebih senang belajar secara audio visual, maka aplikasi media belajar online sangat cocok digunakan karena pada aplikasi ini tersedia media pembelajaran dan video pembelajaran. Icando adalah salah satu aplikasi yang direkomendasikan oleh kemendikbud .Salah satu yang menarik dari aplikasi ini adalah tersedianya minigames sehingga dapat membantu mengoptimalkan semangat belajar.Aplikasi ini sangat cocok dengan perkembangan anak-anak terutama anak PAUD. Kelengkapan aplikasi pembelajaran terdapat pada aplikasi cerebrum, karena selain sebagai tempat belajar, aplikasi ini memiliki penawaran lain seperti tryout, consultation,rasionalisasi, informasi dan penjurusan.

Pada aplikasi lainnya yaitu Google for Education kita dapat memperoleh layanan seperti chromebooks dan G-suite yang di rancang dengan konektivitas internet rendah. Ini dilakukan dalam agar mereka yang susah menjangkau jaringan internet super kencang tetap bisa mengaksesnya. Aplikasi kelas pintar dihadirkan agar dapat melancarkan interaksi antara guru,siswa bahkan orang tua.karena ada personalisasi dashboard yang di sediakan untuk orang tua juga.Bahkan aplikasi ini telah hadir juga dibeberapa negara seperti Singapura dan Afrika Selatan.Materi dalam aplikasi ini mengacu pada kurikulum 2013.

Ada pula aplikasi yang sangat lengkap yaitu sekolahmu.Aplikasi ini merupakan program belajar tanpa batas yang bisa diakses dari tool live streming, artinya bisa belajar secara langsung.Live streming dapat ditonton sesuai dengan jenjang pendidikan pengguna dan tidak perlu mendownload aplikasi yang berbeda-beda. Aplikasi ini juga menawarkan program-program kurikulum sesuai dengan kebutuhan siswa.

Republika.co.id dalam salah satu beritanya tanggal 02 November 2020 yang berjudul “ Kemendikbud Siap Perkaya Portal Guru Belajar” telah mencatat bahwasannya pemerintah telah memulai menerapkan berbagai kreatifitas belajar ditengah pandemi yang harus disambut dengan sinergi oleh berbagai stakeholder pendidikan terutama guru

Inovasi

Melihat diagram diatas ternyata Inovasi sangat penting dimana kegiatan penelitian,pengembangan ataupun perekayasaan dalam hal ini adalah pembelajaran dilakukan dengan tujuan memecahkan masalah pendidikan.Guru bisa merancang berbagai inovasi contohnya membuat yel-yel virtual dengan tujuan menghidupkan suasana belajar,memberi reward dengan tujuan agar siswa lebih bersemangat dan beragam inovasi lainnya juga yang dikembangkan sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Saya (penulis) dalam hal ini sebagai salah satu guru seni budaya telah menerapkan salah satu inovasi dalam pembelajaran saya coontohnya untuk materi drama saya menggunakan model “ dramatic reading” menggunakan aplikasi zoom sehingga tujuan pembelajaran memahami teks drama dapat tercapai secara maksimal meski dalam segala keterbatasannya.

Kolaborasi inivasi yang dilakukan pemerintah,guru dan siswa juga harus dilakukan untuk mengatasi beberapa kendala kesenjangan misalnya guru,orang tua atau juga siswa yang gagap teknologi sampai juga kesenjangan akses internet dan terbatasnya media belajar,Di Indonesia beragam solusi telah dilakukan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) yang meluncurkan inovasi diantaranya kebijakan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS) dan penayangan program Belajar dari rumah yang disiarkan di TVRI bagi guru,murid dengan keterbatasan internet.

Sosialisasi

Dalam pembelajaran jarak jauh atau daring, penting bagi guru bersinergi dengan orang tua masing-masing siswa terutama dalam hal penggunaan teknologi. Murid bisa belajar secara daring dengan pendampingan guru, sementara orang tua bisa membantu memonitor perkembangan belajar anak. Dalam hal ini tentunya perlu sosialisasi yang jelas oleh guru kepada orang tua disebabkan pembelajaran daring bukan dilakukan dengan tatap muka , tetapi melalui platform yang telah disediakan. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, begitu juga dengan tes dilakukan secara online.

Spirit

Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia spirit diartikan sebagai semangat, dalam hal ini lebih diartikan sebagai gairah untuk belajar jika dihubungkan kedalam proses belajar mengajar siswa.Banyak sekali faktor yang menyebabkan motivasi belajar siswa rendah, yaitu faktor internal dan juga faktor eksternal. Faktor internal siswa misalnya kejenuhan, minat belajar, kesehatan fisik dan juga mental. Sedangkan faktor eksternal siswa adalah keadaan keluarga,lingkungan dirumah, serta sarana prasarana.Disebabkan kendala-kendala tersebut, selain pendampingan siswa juga memerlukan motivasi baik dari guru maupun orang tua dirumah.

Kehadiran wabah covid-19 di dunia dan terutama di Indonesia, telah merubah banyak pola dalam kehidupan termasuk pola belajar. Republika co. id juga mencatat dalam beritanya pada tanggal 12 september 2021 dengan judul “ Save the children : Pandemi, mayoritas Anak Jarang Belajar “ bahwa 7 dari 10 anak jarang belajar selama pandemi. Hal itu berdasarkan survey dari Studi Global Save the Children pada Juli 2020, yang dilakukan 46 Negara khususnya Indonesia. Oleh karena itu sinergitas atau kerjasama berbagai unsur sangat penting untuk terus dilakukan. Akhirnya melalui tulisan ini ide dan pemikiran untuk menerapkan “KISS” (Kreatifitas Inovasi Sosialisasi dan Spirit ) kepada siswa dalam menghindari “ Ghosting” (hilangnya pemahaman) terhadap tujuan serta materi pembelajaran disampaikan. Kreatifitas dan Efektivitas merupakan kolaborasi yang diperlukan demi kesuksesan pembelajaran jarak jauh (daring) agar ilmu yang di berikan secara virtual dapat diserap dan diterapkan di dunia nyata

Refrensi

Daftar Pustaka

Daulae, T.H (2014). Menciptakan pembelajaran yang efektif. Forum Pedagogik, 06 (02),545

https :// Republika.co.id. “ Kemendikbud Siap Perkaya Portal Guru Belajar” Diakses pada tanggal 2 November 2020

https://Republika co. id. “ Save the children : Pandemi, mayoritas Anak Jarang Belajar“ Diakses pada 12 September 2021

#GuruHebatBangsaKuat #GURUMENULIS

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image