Tips Percaya Diri Saat Berbicara
Eduaksi | 2021-10-06 18:28:47Semua orang pernah alami yang namanya kurang percaya diri baik saat berbicara sama teman maupun banyak orang. Dikarenakan adanya perbedaan baik secara sifat dan pandangan. Rasa percaya diri yang ditandai beberapa hal seperti berikut , akan timbul rasa percaya diri akan hilang pun beragam mulai dari rasa malu yang semakin berat,rendah diri untuk berpendapat,grogi saat menyampaikan pendapat,selalu overthingking setiap melalui sesuatu dan masih banyak lagi pengaruh yang akan timbul dari hilangnya rasa percaya diri.
Membandingkan , abaik di sosial media maupun di di dunia nyata juga merupakan hal yang bisa memicu hilangnya rasa percaya diri yang kata miliki. Pernah mengalami hal tersebut ? atau apakah kamu pernah mengalami gejala di atas ?
Menurut KBBI kata percaya diri terdiri dari dua kata yakni â percayaâ dan â diriâ ,Kata â Percayaâ artinya 1 mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau nyata: -- kepada ceritanya; -- akan kabar itu; 2 menganggap atau yakin bahwa sesuatu itu benar-benar ada: -- kepada barang gaib; 3 menganggap atau yakin bahwa seseorang itu jujur (tidak jahat dan sebagainya): beliau tidak -- lagi kepada Amir; 4 yakin benar atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu (bahwa akan dapat memenuhi harapannya dan sebagainya): -- kepada diri sendiri;. Kata â diriâ berarti 1 orang seorang (terpisah dari yang lain); badan: ia menyesali -- nya; untuk kepentingan -- nya sendiri; 2 tidak dengan yang lain: pekerjaan itu dilakukannya seorang --; 3 dipakai sebagai pelengkap beberapa kata kerja untuk menyatakan bahwa penderitanya atau tujuannya adalah badan sendiri: janganlah bunuh -- , kasihanilah anak- anakmu; kami minta -- , hari sudah menjelang magrib; 4 Sas engkau. Jadi kata percaya diri adalah suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri, sehingga dalam melakukan tindakan tidak terlalu sering merasa cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginan, dan memiliki tanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang dilakukan. Sedangkan Kepercayaan diri menurut Anthony (1992) adalah sikap pada diri seseorang yang mampu untuk menerima kenyataan, berpikir positif, dan mempunyai kemampuan untuk memiliki segala yang diinginkan. Percaya diri dan kepercayaan diri menurut aku pribadi memiliki ragam perbedaan, dimana percaya diri (self confidence) merupakan kemampuan terhadap penilaian diri sendiri sehingga mampu melakukan segala sesuatu dengan baik, hal ini didasari oleh ekspektasi pada pencapaian diri sendiri berdasarkan evaluasi terdahulu sedangkan kepercayaan diri adalah sikap positif dimana seorang mampu untuk berkembang dan mengembangkan penilain positif tersebut baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitarâ .
Faktor-Faktor Mempengaruhi Kepercayaan Diri
Berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan terhadap kepercayaan diri, menurut Hurlocks (1999) diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pola asuh
Kebebasan berpendapat dan tanggung jawab yang diberikan oleh orang tua kepada anak dalam mengemukakan pendapat merupakan salah satu pola asuh yang baik untuk meningkatkan kepercayaan diri anak kedepannya.
2. Kematangan usia
Usia memang sangat memiliki pengaruh yang penting terhadap pola pertumbuhan dimana usia yang matang akan berdampak pada konsep diri yang bisa semakin berkembang sehingga harapannya kamu lebih dapat menyesuaikan diri dengan baik pada lingkungan dan situasi sekitar. Kematangan usia juga dapat berdampak pada keseimbangan emosi yang bisa membantu kamu dalam memilah-milih energi positif atau negatif yang akan kamu masukan kedalam diri kamu.
3. Jenis kelamin
Hal ini lebih menitikberatkan pada peran yang akan dibawakan, dimana laki-laki cenderung merasa lebih percaya diri sejak awal karena sedari dini peran laki-laki sudah dibentuk memberi martabat yang lebih terhormat dibandingkan wanita yang sampai saat ini masih dianggap lemah dan banyak peraturan yang harus dipatuhi. Perbedaan gender inilah yang saat ini masih mempengaruhi rasa kepercayaan diri seseorang.
4. Penampilan fisik
Faktor ini yang mungkin menjadi faktor utama dalam mempengaruhi rasa kepercayaan diri dimana fakta yang saat ini kita ketahui bersama bahwa terkadang seseorang yang memiliki kelebihan fisik mendapatkan keistimewaan tersendiri dari orang lain baik itu berupa perlakuan maupun perkataan. Apakah kamu setuju dengan pernyaatan aku tersebut?
5. Hubungan keluarga
Seseorang yang memiliki hubungan yang baik terhadap keluarganya dapat diidentifikasi bahwa ia akan mengembangkan pola kepribadian yang sama juga kepada orang lain. Maka jika didalam suatu keluarga tercipta hubungan yang harmonis, saling menghargai, dan memberi contoh baik hal ini akan menimbulkan pandangan positif seseorang tersebut dalam membentuk identitas dirinya.
6. Teman sebaya
Menurut Hurlocks (1999) teman sebaya dapat mempengaruhi pola kepribadian dengan cara kamu membanding-bandingkan dirimu atau yang sering disebut â self comparationâ dengan teman-teman mu yang mungkin pencapaiannya lebih dari mu. Teman sebaya merupakan faktor eksternal di dalam mempengaruhi kepercayaan dirimu, mereka tidak bisa kamu kendalikan tetapi hal baiknya kamu bisa mengontrol dirimu sendiri.
Bagaimana Cara Meningkatkan Percaya Diri
Ada ragam cara meningkatkan kepercayaan diri. Cara-cara ini bisa Anda terapkan di kehidupan sehari-hari guna menghilangkan rasa ragu, takut, atau tidak mampu yang mungkin pernah menghalangi Anda dari suatu tujuan.
Namun, meski perlahan, cara-cara berikut ini patut dicoba untuk meningkatkan rasa percaya diri:
1. Bangun pola pikir positif
Cara meningkatkan percaya diri yang pertama adalah berpikir posiif. Jika Anda sebelumnya selalu merasa tidak bisa menjalani sesuatu, mulai saat ini cobalah untuk membentuk pola pikir positif dalam diri Anda. Setiap Anda ragu, katakan â Saya bisa belajar dan melakukan ini jika saya mauâ .
2. Kenali kekurangan dan kelebihan
Tanamkan pada diri Anda bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jika Anda melakukan sebuah kesalahan atau memiliki kekurangan, jangan menganggap itu sebuah kebodohan.
Ingat, setiap orang pernah melakukan kesalahan dan tidak ada orang yang benar-benar sempurna. Anda hanya perlu memperbaikinya dan belajar untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.
Selain itu, fokuslah pada kelebihan yang Anda miliki dan kembangkan kemampuan itu, supaya Anda bisa merasa punya ruang untuk berkembang. Saat berhasil memperoleh sesuatu, hargai dan pujilah diri sendiri atas upaya dan keberhasilan yang telah digapai. Bersyukur dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri.
3. Fokus pada langkah atau perubahan kecil
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, membangun rasa percaya diri tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Oleh karena itu, pahami bahwa Anda perlu menghargai setiap proses atau perubahan kecil yang berhasil diraih dan dilakukan.
Jangan berkecil hati jika keadaan tidak membaik secepat yang dibayangkan. Mungkin saat ini Anda masih merasa kurang percaya diri, tapi langkah atau perubahan kecil yang dilakukan sekarang pada akhirnya akan tumbuh menjadi perubahan yang besar dan membuat Anda terus maju dan berkembang.
4. Lakukan hal yang disukai
Cara meningkatkan percaya diri selanjutnya adalah dengan menghabiskan waktu luang dengan kegiatan-kegiatan yang disukai. Jika memungkinkan, cobalah untuk mempelajari keterampilan baru atau geluti hobi baru yang sebelumnya ingin Anda coba.
Selain menimbulkan rasa bahagia, akitivitas baru juga bisa membuat Anda menguasi keterampilan baru. Dengan begitu, Anda bisa fokus pada hal yang lebih positif daripada kekurangan Anda. Secara otomatis, Anda akan merasa lebih percaya diri, terutama ketika orang lain sudah melihat betapa Anda menikmati hal yang Anda lakukan.
5. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain, baik itu soal penampilan, prestasi, maupun pencapaian yang telah diraih. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki jalannya sendiri dan hidup bukanlah sebuah perlombaan.
Jika timbul rasa iri akan kehidupan orang lain, ingatlah tentang apa yang telah Anda miliki dan gapai dengan usaha dan kondisi Anda. Untuk membantu, cobalah untuk media sosial.
Studi menunjukkan bahwa apa yang tersaji di media sosial kerap memicu orang-orang untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain yang tampak sempurna. Hal ini tentu tidak baik untuk kepercayaan diri Anda.
6. Bergaul dengan orang-orang yang positif
Jika Anda memiliki teman yang senang menjatuhkan Anda, berbicara negatif mengenai Anda, atau sekadar pamer dan membuat Anda merasa kecil, mulai sekarang batasi pergaulan dengannya.
Lebih baik jalin hubungan dengan orang-orang yang bisa menghargai Anda. Bergaul dengan orang-orang yang positif dan suportif dapat membuat Anda termotivasi menjadi orang yang lebih baik, sehingga Anda dapat berkembang menjadi pribadi yang percaya diri.
7. Menerapkan pola hidup sehat
Secara tidak langsung, pola hidup yang sehat dapat membentuk pola pikir yang sehat. Rasa percaya diri sendiri adalah salah satu bentuk dari pola pikir yang sehat. Oleh karena itu, jaga kesehatan tubuh Anda dengan menerapkan pola makan sehat dan olahraga secara rutin setidaknya selama 30 menit setiap hari.
8. Bergabung dalam kegiatan sosial
Bergabung dalam kegiatan sosial sebagai sukarelawan dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan kesehatan mental secara menyeluruh. Pasalnya, pertolongan yang Anda berikan selama menjadi relawan dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap diri sendiri.
Dengan perasaan ini, Anda bisa membangun pandangan yang positif terhadap diri Anda. Anda juga dapat melihat diri Anda sebagai orang yang baik dan berkemampuan untuk melakukan hal yang baik pula.
Referensi
https://satupersen.net/blog/kepercayaan-diri-mengapa-penting-untuk-dimiliki
Diatas ini sudah dijabarkan bagaimana cara membangun sebuah kepercayaan diri yang paling utama adalah mengenali kekurangan dan kelebihan sendiri. Serta menerima diri sendiri semoga tips yang diatas dapat membantu kepercayaan diri kita masing-masing. Terimakasih
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.