Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Misliana

Publik Speakingmu Belum Menarik Gunakan 3V

Eduaksi | Tuesday, 05 Oct 2021, 21:19 WIB
Public speaking

Sobat retizen apakah publik speaking mu belum menarik padahal sudah banyak latihan di depan kaca namun hasilnya belum memuaskan.

Benar berbicara di depan publik bukanlah perkara yang mudah dilakukan karena harus membutuhkan keberanian yang kuat serta materi yang sesuai, namun suka atau tidak suka berbicara di depan umun merupakan keterampilan yang harus kita kuasai, karena pada suatu saat dalam kehidupan kita, pastilah kita akan berbicara di hadapan sejumlah orang, kita harus berkomunikasi secara efektif, benar dan tepat sasaran. Siapa pun pasti nervous meski pembicara yang sudah banyak jam terbang nya sekalipun akan merasakan nervous di awal acara. Apalagi acara formal ada orang-orang penting seperti kepala pejabat, pemerintah dan lain sebagainya.

Selain itu saat sedang berbicara di depan umum kita harus memperhatikan beberapa hal penting yang sering di abaikan seperti cara berpakaian, memegang mic yang benar dan vokal suara. Nah disini anda akan mempelajari 3V yaitu visual, vokal dan verbal.

1. Visual

Visual artinya apa yang tampak, terlihat mata. Ini bekaitan dengan penampilan, mulai dari postur, gestur, hingga busana yang dikenakan. Penampilan atau body laguage bahasa tubuh memainkan peran terbesar dalam komunikasi personal, termasuk public speaking.

Pakaian yang rapi, bersih, serta jenis dan warna akan menjadi perhatian audiens dan memperkuat pesan atau informasi yang disampaikan.

Visual tidak semata-mata tertuju pada apa yang Anda pakai. Aspek bahasa tubuh seperti kontak mata (eyes contact), mimik atau ekspresi wajah, senyuman, gerakan-gerakan kecil dan ringan, kaki, lengan, bahu, mulut, hidung, kepala, badan perlu dilatih agar alami dan serasi.

Tampilan visual juga ditentukan oleh tampilan internal atau dari dalam diri seseorang. “Inner beauty” akan menentukan visual pembicara saat tampil di podium.

2. Vokal

Vokal (voice, suara) adalah suara yang dikeluarkan saat mengucapkan kata-kata. Secara bahasa, vokal artinya mengenai suara, bunyi bahasa, serta berani mengemukakan pendapat dan berani bersuara (mengkritik dan sebagainya).

Kualitas vokal memengaruhi apakah kita ingin mendengarkan seseorang. Misalnya, suara yang bernada tinggi, merengek, bernafas, kasar, keras, atau kaya dan bergema semuanya memengaruhi persepsi pendengar tentang pembicara.

Ada beberapa hal yang harus di terapkan teknik vocal sebagai berikut:

1) Intonasi: yaitu tinggi rendahnya suatu nada pada kalimat yang memberikan penekanan (stressing) dalam kata-kata tertentu di suatu kalimat.

2) Artikulasi: kejelasan pengucapan huruf demi huruf, kata demi kata, dan kalimat demi kalimat.

3) Aksentuasi: aksen dalam berbicara/gaya bicara; berkaitan dengan penekanan terhadap kata atau kalimat penting dalam pembicaraan.

4)Tone: nada suara yang tidak datar (monoton), variasi, cepat-lambat, dan rendah-tinggi berkisar pada nada Do, Re dan Mi. Suara pembicara harus terdengar jelas oleh peserta yang duduk di kursi paling belakang.

5) Power: kekuatan suara harus tepat, sesuai dengan kata yang diucapkan. Variasi power mempertimbangkan sifat acara, ruangan (indoor/outdoor), serta kualitas soundsystem.

6) Timbre: warna suara. Suara yang ekspresif akan sangat mudah mempengaruhi pendengar.

7) Speed/tempo: kecepatan berbicara menyesuaikannya dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan.

8) Volume: kebulatan suara dan nada suara.

9) Napas: pernapasan yang dianjurkan untuk kegiatan public speaking adalah pernapasan diafragma agar suara yang dihasilkan lebih dalam, power lebih kuat, dan lebih terasa nikmat untuk didengarkan layaknya suara emas penyiar radio.

10) Vibrasi: proses menciptakan getaran-getaran halus pada suara.

11) Phrasering: jeda. Pembicara harus mampu menempatkan koma atau tidak pada tempat yang tepat dan saat yang tepat.

12) Stressing: tekanan makna ataupun tekanan kata.

13) Infleksi: yaitu lagu kalimat, meliputi naik, menggantung, turun. Hindari lagu kalimat yang monoton dan berulang (redudancy).

3. Verbal

Verbal adalah hal yang berkaitan dengan kalimat atau kata-kata. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Komunikasi verbal terbagi menjadi dua, yaitu komunikasi lisan (berbicara dan mendengar) dan komuikasi tertulis (written communication, menulis dan membaca). Dalam publik speaking kita menggunakan komunikasi lisan.

Komponen verbal memengaruhi keberhasilan public speaking sebanyak 7% saja. Sangat kecil. Pembicara harus pandai memilih kata, kalimat, dan urutannya dalam menyampaikan materi.

Ada beberapa hal yang perlu kalian ingat bahwa:

1). Ringkas

Bicaralah dengan singkat. Jangan berusaha menyampaikan banyak hal dalam suatu kesempatan berbicara. Singkat di sini maksudnya menyampaikan suatu pesan atau informasi dengan bahasa yang efektif dan efisien, menghindari kalimat-kalimat tidak perlu dan penjelasan-penjelasan yang tidak erkaitan dengan topik.

2). Fokus audiensi di 10 menit pertama

Sebuah penelitian menunjukkan, biasanya orang (audiens) mulai bosan mendengarkan public speaking ketika memasuki menit ke-10.

Memasuki menit ke-10 inilah sebagian audiens mulai melirik jam tangan, sebagian lagi mengantuk, dan sisanya berpikir kapan presentasi akan selesai. Pembicara yang baik akan memanfaatkan 10 menit pertama itu untuk meraih perhatian dan kepercayaan audiens.

Perhatian pendengar akan berkurang atau terpecah mulai menit ke 10 dan mencapai puncaknya pada menit ke-20 akibat distorsi atau gangguan. Maka, jika bisa menyampaikan pidato dalam 10 menit saja, sangat bagus. Maksimal 15 menit.

Sumber

Romeltea.com

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image