Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bahar Sungkowo SPd MPd

Menguak Jalur Tengkorak Bogor-Sukabumi-Cianjur dan Sejarah PERANG PANJANG BOSUCI

Sejarah | Tuesday, 28 Sep 2021, 11:06 WIB
Ilustrasi Gambar dan dokumentasi diambil dari Google Image, dokumentasi Monster

Pernahkah anda merasakan sensasi naik L300 Setan?. Kalau belum pernah, mungkin sesekali anda boleh merasakannya. Percaya atau tidak, setiap unit Mitsubishi L300 jurusan Bogor-Sukabumi pastinya speedometernya tidak berfungsi, mengapa?. tentunya agar penumpang yang duduk dekat supir tidak mengetahui berapa kecepatan sebenarnya mobil ini dipacu oleh sang supir yang konon adalah penguasa jalur tengkorak Bogor-Sukabumi. Saya katakan jalur tengkorak, karena jalur ini adalah jalur yang bersejarah dan sudah banyak korban jiwa yang meninggal di jalur Bogor-Sukabumi.

Penulis akan menguak dan mengungkap jalur Bogor-Sukabumi yang ternyata adalah jalur tertua yang memiliki panjang atau jauh lebih kurang 67 Km. Hebatnya ketika kendaraan yang lewat jalur ini, masih sedikit maka armada Mitsu- L300 ini dapat memacu kecepatannya dari Bogor ke Sukabumi hanya butuh waktu 50 menit saja. Mengapa secepat itu?. Ya ini masuk akal karena dahulu jalur ini relatif lengang, kemudian dengan mesin Mitsubishi L300 yang bandel dan mentalitas supir yang membawa kendaraan ini yang tidak takut mati, maka jarak 67 Km ini dapat ditempuh dalam 50 menit saja.

Disisi lain, jalur ini adalah jalur tertua dan bersejarah dengan kesakralan jalurnya. Konon benar atau hanya sekedar mitos, presiden yang melewati jalur ini akan lengser keprabon dari jabatannya. Bisa dilihat dalam sejarah presiden Gus Dur, Suharto, dan BJ Habibie. Percayakah anda?. Namun dibeberapa sumber sejarawan Sukabumi, maka jalur BOSUCI (Bogor-Sukabumi-Cianjur) merupakan jalur tertua dengan informasi sebagai berikut :

a. Jalur yang sangat tua (penelitian WALLACE) bahwa dijalur ini karakter hewan yang hidup sudah berbeda. hal ini menandakan jalur ini jalur tertua.

b. Jalur peradaban masyarakat 3000 tahun SM. Hal ini didukung dengan adanya situs Megalithikum gunung Padang di Cianjur.

c. Jalur peziarah masyarakat dan istana tahun 500 SM.

d. Jalur Kabuyutan (Prasasti Sanghyang Tapak)

e. Jalur serangan Banten ke Timur

f. Jalur serangan Banten ke Timur

g. Jalur Logistik Sultan Agung Mataram

h. Jalur Transportasi Nasional dan Jalur distribusi Teh, Kopi dan Kelapa Sawit

Dokumentasi dari Naskah penelitian Perang Panjang BOSUCI Irfan F dkk

Jalur Perang Konvoy 1945 yang dikenal dengan peristiwa PALAGAN BOJONGKOKOSAN

Jalur ini menjadi fenomenal bagi rakyat Sukabumi, khususnya masyarakat Bojong Kokosan, karena sebuah peristiwa pencegatan dan penyerangan iring-iringan atau konvoy tentara Inggris dan Ghurkha yang akan bergerak ke Bandung. Iring, iringan ini melewati jalur Bogor-Sukabumi-Cianjur karena jalur ini relatif landai/rata dan lebih aman dibandingkan melewati jalur Bogor-Puncak-Cianjur. Para pejuang, rakyat, santri dan kyai bahu membahu mengadakan penyerangan dan kontak senjata selama 4 jam hingga azan Maghrib berkumandang. Dengan kode operasi " Memukul Ular Berbisa", konvoy dapat dilemahkan dan beberapa pejuang gugur dan dipihak Inggris hanya beberapa saja.

Dokumentasi didapatkan dari peneliti peristiwa Bojongkokosan saat diseminasi sejarah 27 September 2021 kemarin.

Sepanjang jalur Cigombong (Bogor) sampai Gekbrong (Cianjur) terjadi kontak sejata, bahkan di Cibadak terjadi serangan udara yang menghancurkan pasar, rumah sakit dan bangunan-bangunan seperti sekolah, rumah ibadah, perkantoran dan pabrik-pabrik. Sehingga di Cibadak tidak diketemukan Harritage , peninggalan sejarah karena bangunan-bangunannya baru. Jalur tengkorak Bogor-Sukabumi hingga Cianjur, banyak memakan korban jiwa di pihak Indonesia, di Sukabumi saja sebanyak 48 pejuang, rakyat tak berdosa dan umat Islam (santri dan Kyai). Akhirnya Parlemen Inggris meminta pimpinan Indonesia untuk menghentikan serangan dan menugaskan TKR untuk mengawal konvoy sampai lepas dari jalur jalan BOSUCI.

i Jalur serangan Jepang dan pelarian Sekutu 1942

Nah, demikian sekelumit sejarah jalur tengkorak Bogor-Sukabumi- Cianjur (BOSUCI). Mengetahui sejarah bangsa adalah salah satu dari menghormati bangsa dan negara serta para pejuang bangsa yang merelakan jiwa, raga dan harta untuk meraih kemerdekaan serta mempertahankannya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang JAS MERAH yakni tidak melupakan sejarahnya.

Wallahu A'lam bis Showab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image