Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dhevy Hakim

Penanganan Pandemi Jangan Bikin Bingung

Info Terkini | Tuesday, 28 Sep 2021, 06:28 WIB

Penanganan Pandemi Jangan Bikin Bingung

Oleh: Dhevy Hakim

Pandemi covid-19 sudah melanda penduduk bumi hampir dua tahun sejak kemunculan pertama di Wuhan-China. Berbagai kebijakan telah berkali-kali berubah dan dicoba. Terakhir kebijakan PPKM Level 4, 3, dan 2. Sedikit bernafas lega, tren kasus harian mulai melandai.

Namun sayangnya, lagi-lagi publik menangkap ada kebijakan yang kontradiksi. Di satu sisi, presiden menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai datangnya gelombang ketiga covid-19. Namun, di sisi yang lain para menteri seperti membuat kebijakan yang seolah memfasilitasi terjadinya mobilisasi masyarakat.

Sebagai contoh apa yang disampaikan Menteri Luhut. Pada saat meninjau penerapan aplikasi PeduliLindungi di ritel modern Tiara Dewata dan mal Beachwalk Shopping Cente di Bali (25/9), beliau mengatakan akan segera membuat prosedur diberlakukannya kebijakan pemerintah uji coba pada anak di bawah usia 12 tahun boleh masuk mall dengan pengawasan dan pendampingan orang tua.

Setali tiga uang, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pun mengatakan dengn nada yang sama, “Pihaknya akan segera menetapkan aturan terkait prosedur pelaksanan uji coba tersebut. Munculnya kluster sekolah dan adanya 6.908 siswa SD yang terkonfirmasi positif covid tak juga membuat Menteri Pendidikan menghentikan PTM terbatas. Nadiem Makarien memutuskan PTM terbatas terus dilakukan hanya sekolah yang menjadi kluster covid saja yang diberhentikan sementara.

Ya, semestinya semua pihak fokus dalam penanganan pandemi covid-19 sehingga cepat selesai. Jika memang prediksi gelombang ketiga covid-19 berpeluang terjadi, maka kebijakan yang diterapkan harus satu irama. Tidak boleh bertolak belakang. Sehingga masyarakat tidak dibuat bingung dan anak-anak tidak menjadi korban atas kebijakan yang saling bertolak belakang dengan penanganan pandemi.

Wallhu a’lam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image