Lusi Andriyani

    FOLLOW  

Peran Perguruan Tinggi Dalam Menguatkan Jiwa Wirausaha Mahasiswa disabilitas

Eduaksi | Monday, 27 Sep 2021, 14:33 WIB

Dalam keterbatasan, ada kemampuan yang luar biasa. semua manusia diberi kelebihan masing-masing. Ketidak sempurnaan fisik yang dimiliki seseorang tidak menjadi penghalang untuk maju. Mungkin itu yang terbersit dalam pikiran saat melihat kiprah kaum disabilitas di ranah publik. Pemerintah sudah membuka ruang bagi disabilitas untuk berkiprah diranah publik, baik dalam hal pendidikan maupun mendapatkan pekerjaan. Sesuai dengan UU No.4 Tahun 1997 dan PP No. 43 Tahun 1998 yang menjelaskan bahwa penyandang cacat berhak untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak sesuai dengan jenis dan derajat kecacatan, pendidikan dan kemampuanya. Seiring dengan harapan pemerintah, maka dunia pendidikan juga harus membuka ruang yang luas bagi disabilitas untuk mengenyam pendidikan lebih tinggi. Peluang pendidikan bagi disabilitas juga harus mendapatkan perhatian seiring dengan upaya untuk menyiapkan SDM disabilitas yang mampu bersaing di dunia kerja.

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menyiapkan disabilitas bisa bersaing dan mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak adalah membekali dengan kreativitas dan kemampuan berwirausaha. Hal ini harus disikapi serius oleh pemangku kepentingan dan juga dunia pendidikan. Kondisi inilah yang mendasari tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta yang diketuai oleh Dr. Lusi Andriyani.,M.Si bekerja sama dengan himpunan Mahasiswa Disabilitas UMJ menyelenggarakan webinar dengan tema :" Kewirausahaan di Tengah Pandemi Covid-19 bagi Penyandang Disabilitas".

Dalam kegiatan tersebut menghadirkan dua mahasiswa disabilitas Universitas Muhammadiyah Jakarta Murni Darma Yanti (FISIP) yang mempunyai usaha di bidang online shop dan kue serta Ahmad Hilmy Almassawa (FIP) owner kopi "Mata Hati koffe". Selain dua mahasiswa disabilitas tersebut, narasumber lain yang hadir adalah H. Siswandi.,MBA (Ketua Pertimbangan PPDI). Dalam webinar tersebut Pak Sis menyampaikan bahwa, Disabilitas harus mampu menyiapkan diri untuk mengikuti perkembangan masyarakat dan kebutuhan masyarakat. Menguatkan jiwa kewirausahaan menjadi tuntutan saat ini. Hal yang perlu disiapkan menurut pak Sis adalah niat baik untuk menentukan langkah, semangat yang terpelihara, berfikir positif dan kreatif, peka terhadap perubahan di era digital, berani mengambil resiko, siap berhasil dan siap gagal, disiplin dengan waktu serta sabar ikhlas dan syukur.

Acara webinar yang dibuka oleh Warek IV UMJ Bapak Dr. Septa Candra, SH.,MH dan juga ibu ketua LPPM Prof.Dr.Ir. Tri Yuni Hendrawati, M.Si tersebut juga dihadiri oleh pembina mahasiswa disabilitas di lingkungan Universitas Muhammadiyah, ibu lela dari PWA-DKI Jakarta, serta perwakilan disabilitas dari beberapa daerah. Kegiatan webinar tersebut didampingi oleh dua orang Juru Bahasa isyarat (JBI). Acara webinar ini dikelola secara apik oleh mahasiswa disabilitas UMJ. Bagi mereka, kegiatan ini adalah awal untuk menunjukkan kreativitas dan kemampuan mereka dibidang kewirausahaan, sehingga dapat dilihat dan mendapat perhatian dari stokeholder dan masyarakat umum. Mahasiswa disabilitas berharap mendapatkan ruang dan kesempatan yang lebih besar untuk mengembangkan diri, menyiapkan diri menjadi insan yang lebih berdaya dan bermanfaat bagi sesama.