Sajak Pagi Ini
Sastra | Wednesday, 25 May 2022, 19:11 WIBAku ingin menulis sajak pagi ini
Yang di mana tiap huruf dalam sebuah kata tercipta dari simpul senyummu kala itu
Yang di mana baris-baris syair terjelma dari raut wajahmu —yang mampu menenggelamkan rembulan dan mengusir riak sinar keemasan
Yang di mana tiap makna dalam kalimat mengandung kemegahan pesona keindahan yang nyaris tanpa celaan
Yang di mana bila dibacakan, semesta yang tak beraturan menjadi tertata rapi dengan semestinya
Yang di mana ketika dirapalkan dengan mata terpejam,
melampaui doa-doa semua manusia yang terbangun di sepertiga malam
Yang di mana hari-hari sepi,
kota menjadi mati,
dan waktu tak lagi berdetik,
ketika aku tak lagi memandang dirimu yang terlampau cantik
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.