Inspirasi: influencer untuk pemula
Gaya Hidup | 2022-05-24 13:30:49Era digital dan industri 4.0 mengondisikan semua kemingkinan baru yang tak terbayangkan sebelumnya.
Semua aspek kehidupan kita akan teriris oleh industri digital. Sebagian memanfaatkannya secara alami dan spontan, sebagian lagi dengan modelling dan branding. Tergantung niat masing masing.
Di antara opsi kegiatan ekonomi digital yang kreatif adalah memanfaatkan ruang untuk menceruk pasar/audiens dengan menjadi Influencer.
Menurut hemat kami, menjadi influencer agak lebih berat ketimbang menjadi youtuber saja. Tentu dengan aspek kerja yang agak berbeda.
Dari beberapa riset kecil, kerja influencer sekitar 5 jam sehari, dia bisa mengaturnya sendiri nanti.
Pendapatannya berkisar puluhan hingga ratusan juta. Dengan rerata follower 5 juta, untuk influencer papan atas.
atau selegram dengan 20K follower, penghasilan 5 sd 14 juta perbulan.
Bagi para muda yang ingin menjajal peluang ini akan sangat berdampak dan masih berpeluang besar secara ekonomis dan bahkan politis
5 langkah yang dimaksud adalah:
1. Membangun pesona ahli dan personal branding. Sebagian melakukannya dengan tim dan pihak kedua. Bisa memakan waktu satu sd tiga tahun.
2. Fokus di satu segmen audiens dengan konten pilar/penyokong. Biasanya segmen generasi muda, remaja, kamunitas dakwah, kaum hawa atau ibu rumah tangga, kaum profesional dll.
3. Aktif di jejaring sosial dengan langsung atau lewat tim, dengan jadwal yang rapi dan target yang bisa diukur.
4. Terlibat intens pada kasus/aktivitas keseharian yang menghidupkan citra rasa publik, ramah audiens, terlibat dalam misi sosial.
5. Selalu meng upgrade diri, keahlian, relasi baru, dan evaluasi komitmen dan layanan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.