Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mohamad Su'ud

Kritik Manis Sang Istri

Eduaksi | Saturday, 21 May 2022, 20:12 WIB

Saya bersyukur ternyata sang istri, Siti Zulaikhah, selalu mengikuti dan menyimak ketika saya menyampaikan ceramah atau kajian. Tanpa Saya minta sang istri memberikan komentar, catatan dan kritik yang sangat saya tunggu. Saya senang sekali menerima masukan-masukan dari istri. Masukan dan sarannya begitu tulus, baik sebagai istri maupun sebagai pendamping dakwah.

Sebelum memberikan "komentar", istri pasti minta izin dulu. "Kang, bolehkah saya memberikan catatan dan masukkan," begitu tutur istri kepada Saya. "Boleh, silahkan istriku," jawabku dengan senyum.

"Ceramah sudah sangat baik, materi sudah sesuai, tapi ada beberapa intonasi yang kurang jelas, ada beberapa artikulasi yang cepat, sehingga kurang bisa didengar dan ditangkap dengan jelas" urai istri dengan lembut.

Sambil sambil senyum saya menyampaikan terima kasih kepada istri.

Kini telah hadir di sisi saya seorang istri yang senantiasa memberikan support, memberikan dukungan moril terhadap apa yang saya lakukan. Sungguh, kami sangat bersyukur kepada Allah.

Mengevaluasi juga menjadi kebiasaan yang saya lakukan ketika saya menyampaikan materi atau ceramah di beberapa tempat, saya pasti menyempatkan untuk menghubungi atau melalui chat WhatsApp kepada salah satu peserta yang ikut hadir di dalam acara itu.

Foto bersama keluarga (jilbab merah--sisi kanan: Istri)/ DokPri

Ini kami lakukan dalam rangka memberikan umpan balik, apakah yang saya sampaikan itu sudah sesuai dengan kondisi atau kebutuhan jamaah setempat.

Selain masukan-masukan yang sangat berharga biasanya para jamaah juga memberikan apresiasi apa yang saya sampaikan kepada jamaah. Tapi itu tidak membuat saya tidak tinggi hati dan tidak merasa sombong.

Kritik itu ibarat jamu, walaupun pahit tapi lambat laun akan menjadi obat bagi tubuh kita. Jangan pernah alergi dengan kritik karena dengan kritik manusia bisa melakukan pembenahan sekaligus menunjukkan bahwa tidak ada manusia yang sempurna pasti ada khilaf pasti ada salah.

Bagi Anda yang masih merasa ogah masih merasa terganggu dengan kritik mulailah terbuka insya Allah dengan kritik itu kita anda akan menjadi orang-orang yang lebih hebat, lagi lebih berkualitas, dan tentu akan lebih bermanfaat bagi orang lain insya Allah.

Kritik tidak akan menjatuhkan martabat kita.

InsaAllah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image