Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image indry Febrian

Andai pandemi pergi, semua harapan pulih.

Lomba | Saturday, 25 Sep 2021, 16:45 WIB


Jika berharap kepada manusia menumbuhkan sebuah kekecewaan, lantas bagaimana jika berharap pada keadaan yang jelas kita tidak tahu kedepannya? Harapan merupakan bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang. Harapan merupakan bentuk yang abstrak tak dapat dilihat maupun di genggam. Namun, dapat manaruh luka dan kekecewaaan. Apa lagi berharap sedemikian rupa tentang nasib dan kondisi pilu saat ini. Mereka yang punya harapan dipaksa pupus oleh keadaan. Menelan pedih dan masih dituntut untuk menikmati hidup.
Sebuah fenomena yang kini sudah sangat familiar ditelinga orang orang. Wabah yang mematikan nyawa maupun ekonomi kehidupan. Berharap pergi, namun tak kunjung usai. Apakah kalian tau apa yang paling menyedihkan selain planning numpuk? Ada beberapa momen yang cukup menyedihkan menurut saya saat ini. Salah satunya yaitu, merayakan momen momen sakral. Seperti sidang skripsi, solat iead, naik haji, skripsi, kelulusan, pensi, tour sekolah dll. Momen momen tersebut yang kini terpaksa punah oleh keadaan. Timbul kekecewaan yang luar biasa saat seseorang tak dapat mencapai ekspetasinya. Ya, ekspetasi yang mereka buat sendiri dan berharap menjadi sebuah kenyataan bak didongeng dongeng. namun, realita menampar keras berusaha menjatuhkan semua yang sekiranya sudah dibangun sejak awal.
Sangat saat ini kita tidak dapat merasakan hal tersebut. jelas merasa kecewa karena momen tersebut merupakan momen yang sulit dilupakan atau bahkan ada saja yang sudah mendambakan momen tersebut dan berharap cerita kepada anak cucunya nanti. Namun, harus rapat rapat karena sesuatu yang tidak dapat dilupakan. Akhirnya kita terpaksa memutar otak dan mulai beradaptasi dengan keadaan. Mulai hidupkan yang lebih baik lagi dan sama berjuang untuk mencapai tujuan yang satu. Pentingnya mengambil peran dan tanggung jawab atas demi kelanjutan hidup yang lebih baik.
Adapun harapan pemerintah, menginginkan pandemi ini cepat berakhir dengan mengajak masyarakat untuk berdoa dari rumah. Ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar agar pandemi ini berakhir dengan cepat dan kehidupan normal seperti biasanya. Selain itu juga perbaikan ekonomi. Acara tersebut dihadiri oleh bapak presiden Jokowi dan jajarannya. Selain acara doa bersama, terselip pesan tetap memenuhi protokol kesehatan dan menjaga kebersihan. Dengan begitu masyarakat akan lebih sadar dengan peran dan pentingnya sebagai warga negara

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image