taufik sentana
Inspirasi: Kisah Botol Plastik
Gaya Hidup | 2022-05-21 09:34:11
Inspirasi: Kisah Botol Plastik
=====
Tepatnya ini sepotong cerita tentang nilai tambah. Nilai guna dari satu aktivitas. Walau dengan proses yang agak panjang dan melelahkan. Namun bila sudah terpola, akan menuai sukses yang kontinyu. Sesuai maksud dan orientasi hidup si individu.
Tadi saya mampir ke warung kelontong serba ada. Terlengkap di pasar kami. Saya memerlukan beberapa bahan untuk usaha kue di rumah.
Sore ini saya memperhatikan beberapa tumpukan/kemasan botol plastik seukuran kecil, berwarna putih dan bersih. Kata penjualnya, botol botol ini sering digunakan untuk racikan obat herbal/kampung,obat oles dll.
Dalam pikiran saya, jenis botol ini juga cocok untuk program kelas wirausaha istri di sekolah, mereka sering memproduksi minyak VCO dan dikemas.
Andai kemasannya bisa diseragamkan, tentu lebih mudah dalam hal branding/semacamnya, begitu pikir saya.
Selintas saya tanya harganya berapa per item. Rp 1000 kata penjual. Lumayan, pikir saya lagi.
Lalu terbayang di benak saya harga plastik" yang biasa dijual kiloan, plastik bekas, biasanya 3000an perkilo.
Namun setelah diproses, dipisah dan dipilah serta dibentuk dan diperbanyak, nilainya berubah menjadi Rp 1000 untuk sebotol plastik yang kosong, yang beratnya hanya beberapa gram saja. sangat inspiratif dan betapa besar Rahmat Allah swt bagi yang bersyukur.
Tentu dalam proses produksi botol plastik tadi juga menggunakan tenaga kerja dan itu telah membantu program negara dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.
Kitapun bisa terus belajar untuk selalu memberikan nilai tambah, baik dari skala kualitas ataupun kuantitas dalam karya apapun.
Nilai tambah ini juga bagian utama dalam spektrum kreativitas.
====
Ket. pernah tayang di Kanal berbeda.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
