Kota Parfum
Sastra | Friday, 20 May 2022, 09:33 WIBAku mencium aromamu di sini. Di setiap sudut jalan. Toko toko di pinggir jalan selalu berhias menyebut namamu.
Nama yang wangi. Orang orang butuh kewangian. Aroma yang sedap dan lembut, aromatik.
Oh, aku tak bisa melupakanmu. aku butuh suatu treatment di kota parfum. Orang orang beramai mencari aroma penyedap tubuh.
Aku akan selalu mengenangmu. Kota yang terus bersolek. Tapi aku tak ingin merengek untukmu.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.