Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ika Bunda i i

Islam bagi seorang abdurdahman

Eduaksi | Friday, 24 Sep 2021, 23:39 WIB

Islam bagi Seorang Abdurahman

Belakangan umat islam kembali menjadi sorotan. Dimana sikapnya terhadap Islam dianggap terlalu radikal atau ekstrim. Sikap tersebut disinyalir berasal dari keimanan yang menganggap hanya Islam agama yang benar. Keyakinan ini bertentangan dengan pluralisme. Dimana menurut pengusung ide pluralisme, semua agama sama Dan sikap pluralismelah yang mampu menciptakan kedamaian antar umat beragama. Bukan sikap fanatisme agama, yang menganggap agamanya saja yang benar.

Kedamaian dalam lintasan sejarah

Jika kita menilik sejarah, maka kita akan mendapati bahwa keyakinan tentang Islam adalah satu-satunya agama yang benar tidak pernah menyulut konflik antar umat beragama. Menurut Sir Thomas Walker Arnold, sepanjang sejarah, sikap toleran sudah mewarnai hubungan antara kaum Muslim dan non-Muslim. Dalam bukunya, The Preaching of Islam. A History of Propagation of the Muslim Faith, dia mengomentari besarnya penghargaan Islam terhadap prinsip toleransi. Bahkan menurut dia, kaum non-Muslim menikmati toleransi yang begitu besar di bawah aturan penguasa Muslim (khalifah). Padahal pada saat yang sama Eropa masih belum mengenal toleransi sama sekali. Barat baru menyemarakkan tenggang rasa antar dan internal umat beragama belakangan ini pada zaman modern.

Lebih lanjut, Sir Thomas mengungkapkan, ketika berabad-abad lamanya para penguasa Muslim (para khalifah) berkuasa, banyak sekte Kristen yang dibiarkan hidup, berkembang dan bahkan dilindungi aturan Negara (Khilafah Islam) (Republika.co.id, 22/10/2018).

Justru, kegaduhan antar umat beragama sering muncul setelah disebarnya ide pluralisme ditengah umat Islam. Ide yang menganggap semua agama sama ini memancing keturunan antar umat beragama. Bahkan ide tersebut adalah ide rusak yang dijajakan oleh kelompok jaringan Islam liberal. Dimana kesesatannya telah diumumkan oleh MUI. Hal ini secara jelas tercantum dalam keputusan fatwa MUI Nomor 7/Munas VII/ MUI/11/2005 tanggal 29 Juli 2005. Namun, ide sesat tersebut kembali dijajakan untuk mencuci otak umat Islam. Dengan tolong manis toleransi Dan sikap moderat.

Bagaimana seorang abdurrahman menyikapi pluralisme

Abdurrahman adalah ungkapan dalam bahasa arab yang terdiri dari 2 kata yaitu Ibad dan arrahman. Ibad artinya hamba, dalam al-qur'an biasa ditunjukkan untuk orang-orang yang beriman, orang-orang yang ta'at kepada perintah Allah dan rasulnya. Sedangkan arrahman artinya yang maha pengasih, yaitu salah satu nama baik Allah SWT.

Didalam alquran Allah juga telah menjelaskan karakter seorang ibadurrahman. Dalam surat alfurqan ayat 63-77 Allah memaparkan ciri-cirinya dengan gamblang. Salah satunya adalah,

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا لَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِا لْحَـقِّ وَلَا يَزْنُوْنَ ۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَا مًا

"dan orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barang siapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat,"

(QS. Al-Furqan 25: Ayat 68)

dalam tafsir surat alfurqan ayat 68 menurut kemenag dijelaskan,

Sehubungan dengan hal ini, dalam sebuah hadis Nabi saw dijelaskan:

'Abdullah bin Mas'ud berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, 'Dosa apakah yang paling besar? Rasulullah menjawab, 'Engkau menjadikan tandingan bagi Allah padahal Dia yang menciptakan kamu. Aku bertanya pula, 'Dosa apakah lagi? Rasulullah menjawab, 'Dosa membunuh anakmu karena takut (miskin) karena dia akan makan bersamamu. Kemudian aku bertanya lagi, 'Dosa apakah lagi? Rasulullah menjawab, 'Dosa berzina dengan istri tetanggamu. Allah menurunkan ayat ini untuk membenarkan sabda Nabi Muhammad." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)

paham pluralisme, yang mengamankan Allah dengan sebagian yang lain bukannya termasuk ciri seorang ibadurrahman. Karena paham tersebut adalah kesesatan yang dilarang oleh Allah.

Namun, Allah yang maha rahman (pengasih) menyediakan pintu taubat bagi manusia yang sesat. Yang telah menyatakan Allah sama dengan sembahan yang lain.

Keyakinan bahwa Allah anti-aging yang layak disembah. Dan hanya Islam agama yang benar adalah kemurnian tauhid yang menjadi dasar bagi akidah seorang muslim. Seseorang akan bersih jiwanya, jernih pikirannya, dan tidak dapat diombang-ambingkan oleh kepercayaan-kepercayaan yang menyesatkan selama pondasi akidahnya juga jernih.

Seorang abdurrahman tidak bisa mempertahankan kemurnian akidahnya sendirian. Dia butuh dukungan elemen masyarakat yang lain serta kebijakan negara yang sigap membasmi paham sesat. Agar para abdurrahman ini terlindungi

#pluralisme #islam #toleransi #abdurrahman

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image