Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Eva Nurliana, S.Pd

Menulis Puisi Dengan Bebas

Eduaksi | Thursday, 19 May 2022, 21:53 WIB
Dok.wikipedia.

Sudah lama aku suka puisi. Suka membaca dan menulis. Lama sekali. Mungkin sejak era 90an. Terkadang menulis puisi seperti membebaskan diri sendiri. Mungkin tepatnya memilih waktu untuk sendiri di tengah laju hidup yang padat, dan penuh tuntutan tanggung jawab.

Ya. Puisi sebagai medium ungkap.nilai sastranya otonom dan memiliki khas atau prosedur yang bebas, walau kadang tidak terikat juga.

Teknik yang populer adalah menulis puisi dengan bebas. Tidak mesti menunggu momentum. Walau itu perlu. Tapi menulis puisi dengan bebas, seperti mengaduk peristiwa dan meracik maknanya untuk satu keperluan.

Keperluan itu mungkin obsesi, semangat dan nilai nilai serta upaya perbaikan sosial dan semacamnya.suatu idealisme.

Jadi, menulis puisi dengan bebas adalah dengan membiarkan energi ide dan kata mengalir membentuk peristiwa, atau ianya merefleksikan suatu peristiwa(kontekstual) yang menjadi pesan. Berisi gairah, perspektif dan nilai kebaikan. Di situlah keindahannya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image