Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dena Robiatul

Konstelasi Politik Kelembagaan Mahasiswa

Politik | Tuesday, 17 May 2022, 19:28 WIB
Mahasiswa merupakan orang yang memiliki predikat tinggi setelah siswa yang sedang menuntut ilmu diperguruan tinggi. Menurut saya, Mahasiswa berbeda dengan siswa karena dituntut untuk bisa lebih mandiri serta mampu untuk mencari ilmu sendiri karena sudah dewasa. Baik di dalam lingkungan kampus maupun diluar kampus. Di dalam kampus misalnya, mahasiswa di tuntut untuk dapat menyelesaikan kontrak kuliahnya yang dikenal dengan istilah SKS (Sistem Kredit Semester). Mahasiswa tidak hanya mengandalkan materi yang diberikan oleh dosen tetapi juga harus mempunyai kesadaran untuk bisa menambah wawasannya sendiri. Salah satunya aktif di dalam organisasi internal maupun eksternal kampus yang menjadikan kita menjadi pribadi yang mandiri, karena disana kita dapat menemukan masalah-masalah baru dan kita harus menyelesaikannya dengan cara yang logis serta dewasa.

Setiap Program Studi di dalam Fakultas pasti memiliki organisasi kemahasiswaan yang memiliki fungsi lebih dari sekedar penyelenggara kegiatan, karena ada tanggung jawab di dalamnya sehingga mahasiswa yang aktif di dalamnya dapat memperoleh pengalaman lain yang tidak ia dapatkan ketika berada di kelas. Pribadi- pribadi yang berada dalam organisasi mahasiswa semestinya memiliki kecakapan tersendiri yang jauh melampaui kecakapan teknis dalam penyelenggaraan kegiatan. Kecakapan yang dapat dikembangkan dalam organisasi kemahasiswaan, misalnya meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kedewasaan dan kematangan dalam bersikap, meningkatkan kreativitas dan yang tak kalah penting adalah meningkatkan prestasi berdasarkan background organisasi kemahasiswaan tersebut.

Wacana-wacana dalam perpolitikan kampus seharusnya menjadi wacana yang bukan sekadar wacana. Melainkan wacana yang diiringi dengan realisasi. Hanya dengan bagitulah arena perpolitikan kampus benar-benar menjadi arena pembelajaran berkelanjutan bagi mahasiswa yang terlibat di dalamnya. Bukan justru meniru praktik-praktik politik menyimpang di tingkat nasional. Karena kalau demikian halnya, lebih baik mahasiswa-mahasiswa yang doyan berpolitik itu terjun langsung ke arena perpolitikan yang sebenarnya. Jangan mengotori lingkungan akademis dengan politik praktis yang tak beretika. Politik kampus juga harus menjadi tempat dimana para kaum progresif ditempa. Kaum yang menerobos kekacauan yang selama ini terjadi dalam dunia perpolitikan. Dengan demikianlah dunia perpolitikan bisa dibawa ke arah yang lebih baik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image