Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Haditsa Tien

Andai Pandemi Pergi: Terimakasih Sudah Bertahan Sejauh Ini!

Lomba | Thursday, 23 Sep 2021, 09:35 WIB

Pandemi menjadi momok menyeramkan bagi masyarakat kecil dengan penghasilannya di bawah rata-rata dan kemampuan yang tidak seberapa. Sedangkan bagi pemilik modal yang mempunyai pemikiran cemerlang, pandemi jadi ladang besar membuat sebuah inovasi baru. Syukur-syukur inovasinya turut andil dalam membantu masyarakat kecil, kalau sedang lupa paling mentok hanya untuk kesenangan diri. Tapi sejauh ini -segala puji bagi Allah yang telah menggerakan hati- banyak sekali manusia-manusia dermawan turut bahu membahu menyelesaikan permasalahan akibat pandemi seperti ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dan lingkungan. Sadar maupun tidak sadar kita semua ternyata mampu bertahan sejauh ini, segala puji ku haturkan kepada Tuhan Semesta Alam yang telah memampukan kami di kondisi yang tak pernah terbayangkan seperti ini.

Pada masa awal ujian pandemi ini, banyak sekali orang yang menyerah dengan keadaan. Bagaimana tidak? sesuap nasi saja tidak bertemu berhari-hari, dirumahkan dari pekerjaan, putus sekolah akibat tak mampu membayar SPP, sampai rusaknya rumah tangga akibat tidak kuat dengan keadaan. Untuk bernafas saja rasanya sulit karena berpikir “Akankan aku bertahan esok hari?”. Namun secercah petunjuk selalu Tuhan beri kepada kita yang bejiwa-jiwa optimis. Kita terobati dengan keyakinan dan keimanan bahwa suatu hari pasti semua ini akan kembali berjalan dengan normal. Hari ke hari penanganan pandemi di negara kita mulai progresif dan menjangkau ke semua aspek mulai dari ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, pendidikan dan lingkungan. Seperti yang dilasir oleh Airlangga Hartanto, Menko Perekonomian yang juga Ketua Komite Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasioanl (KPCPEN) “Jumlah kasus aktif mengalami penurunan, PPKM mampu menahan laju kasus aktif.” katanya. Walau belum seratus persen karena masih banyak masyarakat yang belum tersentuh sama sekali bantuan selama pandemi corona. Ini semua disebabkan oleh banyak sebab salah satunya adalah kurangnya sosialisasi pemerintah dan tidak tepatnya sasaran penerima bantuan.Disamping itu pandemi ini tidak akan berakhir dengan usaha satu pihak saja, semua pihak harus berupaya untuk membantu. Tindakan terkecilnya adalah membangun kesadaran diri terhadap pandemi.

Sebagaimana seorang problem solver berpikir, maka yang harus kita lakukan adalah mencari cara agar pandemi ini segera berakhir dan bukan mencari siapa yang salah dan menjadikan individu sebagai kambing hitam atas ujian hidup yang Tuhan berikan.

Andai pandemi pergi setelahnya kita pasti sudah siap menyongsong hari, karena sudah terlatih menjadi kuat di masa pandemi ini. Andai pandemi berakhir pastikan juga kita semua sudah siap menjadi lebih baik lagi. Terimakasih sudah bertahan sejauh ini. Ku ucapkan selamat untuk kita semua yang mampu menerima keadaan ini dengan optimis dan menghadapinya dengan senyuman manis.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image