Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Michelle Zevanya

Andai pandemi pergi, MAHASISWA KESEHATAN MEMBUTUHKAN PRAKTIKUM DI LAPANGAN BUKAN SEKADAR TEORI

Lomba | Thursday, 23 Sep 2021, 08:31 WIB

"Pembelajaran sistem daring kurang efektif. Memang sih Winda jadi lebih menguasai teknologi. Tapi jauh dari itu Winda sebagai mahasiswa kesehatan sangat membutuhkan praktek langsung. Kalau teori aja itu tidak cukup, lebih baik jika Winda tahu hal apa yang bakal terjadi di lapangan. Kalau terus-terusan tidak praktek maka Winda tidak punya skill saat berhadapan langsung dan nantinya kurang bisa memecahkan masalah di lapangan. Kalau praktikum online nonton di media sosial juga tidak begitu paham karena Winda perlu melihat, menyentuh, merasakan secara langsung. Jadi, praktikum luring itu penting banget buat Winda yang nantinya bakal terjun langsung ke dunia kesehatan" - Kata Winda

Kala sang surya bangkit dari indahnya cakrawala langit timur, kicauan burung di ranting pohon tua dan melengkingnya suara ayam bekisar di halaman belakang, laksana sinyal teratur yang membangunkan Winda bukan untuk segera bergegas ke kampus namun tetap di dalam rumah bak secercah cahaya yang terselubung kabut, dingin namun menyakitkan. Winda merupakan salah satu mahasiswi TLM semester ganjil di Poltekkes Denpasar. Ia berangan-angan dapat ke kampus guna menuntut ilmu namun terhalangi oleh ketidakberdayaan dirinya.

Percakapan yang mengawali tulisan ini menyadarkan penulis bahwa Mahasiswa dengan adanya pandemi tidak mudah untuk memahami pembelajaran. Perlu diseimbangi dengan melalukan latihan-latihan praktikum di kampus, namun sangat disayangkan adanya keterbatasan oleh adanya pandemi di negeri ini. Siapa sangka takdir alam baru terasa saat ini? Ya Covid-19, sesuatu yang disangka fatamorgana namun nyata saat telah mengalaminya.Semua tentu tidak asing dengan Covid 19 bukan? Suatu mahluk hidup bisa juga disebut benda mati yang berukuran mikro dan hanya dapat teramati melalui lensa objektif mikroskop. Siapa sangka mahluk kecil ini dapat berpengaruh pada hal besar yang dapat mengubah dunia salah satunya kualitas kompetensi tenaga medis.

RENDAHNYA KUALITAS KOMPETENSI TENAGA MEDIS

Berdasarkan data, Kemenkes menyosialisasikan program Afirmasi Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan (PADINAKES) salah satunya dikarenakan kompetensi tenaga kesehatan yang dihasilkan oleh Institusi Pendidikan tidak sepenuhnya mampu mengimbangi pesatnya standar pelayanan nasional, global, dan regional ASEAN. Kompetensi tenaga kesehatan yang telah berada dalam sistem pelayanan kesehatan juga membutuhkan peningkatan kompetensi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan. Berrdasarkan Jurnal (ARSI, 2017) menunjukkan bahwa kompetensi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Bhakti Yudha masih di bawah ekspektasi atau target yang ditentukan oleh rumah sakit. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kompetensi pada tenaga kesehatan yaitu jumlah pelatihan/praktikum yang relevan yang diikuti tiap unit tenaga medis.

KOMPETENSI TENAGA MEDIS SEBAGAI PENENTU ESKALASI KESEJAHTERAAN UMUM

Berdasarkan Undang-Undang No. 36 tahun 2014, tenaga medis adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga medis dikelompokkan ke dalam 13 kelompok tenaga medis yakni, tenaga psikologi klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisisan medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan tradisional, dan tenaga kesehatan lainnya. Kompetensi tenaga kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Wibowo, 2014) mengemukakan bahwa seluruh negara di dunia berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya. Hal tersebut dikarenakan kesehatan mempunyai peranan besar dalam meningkatkan derajat hidup masyarakat. Menurut Adisasmito (2012) pelayanan kesehatan ini berarti setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit, serta memulihkan kesehatan baik perseorangan, kelompok, maupun masyarakat. Kompetensi tenaga kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan menjadi faktor penting untuk mengeskalasi kesejahteraan masyarakat Maka dari itu, muncullah pertanyaan yang terbesit dari pikiran penulis terkait apakah ada solusi yang dapat membantu peningkatan kompetensi tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan di masa mendatang? Tentu ada, yakni dengan latihan-latihan Praktikum sistem Luring bagi mahasiswa jawabannya.

EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PEMBELAJARAN LURING PADA MAHASISWA KESEHATAN

Pembelajaran sistem Daring (Dalam jaringan) dirasa kurang efektif bagi mahasiswa kushusnya mahasiswa kesehatan karena mahasiswa kesehatan dituntut untuk terampil serta berkompeten dalam melakukan layanan kesehatan. Peningkatan kompetensi mahasiswa akan terjadi bila mahasiswa terampil dalam melalukan praktikum-praktikum dengan menggunakan instrumen media yang disediakan oleh masing-masing kampus. Andai pandemi pergi, peningkatan kompetensi tenaga medis akan terjadi di negeri ini. Melalui pembelajaran sistem Luring (Luar Jaringan) mahasiwa dapat mengenal lebih dalam mengenai pengoperasian alat-alat medis, analisis/pemeriksaan spesimen, dan lain sebagainya

BERSAMA PRAKTIKUM LURING, CIPTAKAN CALON TENAGA MEDIS YANG BERKOMPETEN

Menjadi calon tenaga medis yang berkompeten bukanlah suatu hal yang datang dengan instan namun dibutuhkan proses dan waktu yang konsisten. Mengalami keterhambatan dalam menjalani aktivitas tentunya dirasakan seluruh mahasiswa dikala pandemi ini. Andai pandemi pergi, peningkatan kompetensi calon tenaga medis akan terjadi di negeri ini. Ya.. jika pandemi usai kita dapat bertemu tatap muka memulai pembelajaran sistem Luring dengan melalukan berbagai praktikum mulai dari pengenalan alat-alat medis hingga pemeriksaan medis. Hal tersebut dapat membangun kualitas atau kompetensi mahasiswa yang nantinya mampu memenuhi standar pelayanan kesehatan baik dalam lingkup nasional maupun internasional

"Jangan pernah menyerah di tengah keterbatasanmu, biarkan penyesalan pergi karena kamu layak untuk menang" - Anya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image