Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aisyah Azizatunnida

Harapan Semua Insan

Lomba | Wednesday, 22 Sep 2021, 19:31 WIB

Sejak Maret 2020 hingga saat ini, kita masih terkukung dalam kepungan virus korona, virus yang berbahaya. Kepungan ini bahkan telah meluluhlantahkan semua sektor kehidupan manusia tanpa terkecuali. Semuanya merasakan dampak dari virus ini yang mana menjadi tantangan baru untuk mengembangkan diri setiap harinya. Beradaptasi dengan perubahan yang drastis, seperti cara berkomunikasi, berpikir dan cara berperilaku. Kita juga dintuntut untuk bisa dan terbiasa.

Namun, yang harus dipahami ada banyak hikmah di dalamnya, kita jadi lebih banyak berkumpul bersama keluarga, belajar sabar dan ikhlas, memahami pentingnya kebersihan dan kesehatan serta saling menjaga satu sama lain.

Pada awal 2021, kita mulai mempunyai harapan dengan program vaksinasi, yang mana menjadi jalan untuk kita tetap menjaga kesehatan dan usaha keluar dalam kepungan virus korona. Dengan vaksinasi juga kita terus berusaha untuk melanjutkan kehidupan sehari-hari yang akan datang. Dengan begitu, usaha yang dilakukan untuk mewujudkan harapan akan segera terwujud.

Hampir 2 tahun kita melewati hari demi hari berdampingan dengan virus korona. Mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker kini sudah menjadi kegiatan dalam kehidupan semua manusia.

Andai pandemi berakhir pun menjadi harapan terindah dibenak kita semua, kini kita seolah baik-baik saja namun sebenarnya kehilangan sesuatu, yaitu kedamaian dan kenyamanan.

Kita semua sepakat, salah satu yang paling banyak berjuang dan bersabar adalah para tenaga kerja. Karena merekalah yang berada di garis depan, tidak hanya memperhatikan diri sendiri, tetapi juga harus memperhatikan dan mengurus orang lain. Kita yang hanya berdiam diri di rumah telah turut membantu beban mereka.

Namun hebatnya, kita yang kuat tidak menyerah begitu saja. Kita tahu bahwa kehidupan ini menjadi sebuah perjalanan panjang yang tidak selalu mulus jalannya.

Kalimat andai pandemi berakhir seringkali menjadi harapan yang selalu terucap meski kita tidak tahu kapan akan terwujud. Dengan harapan itu kita jadi memikirkan apa yang ingin kita lakukan dan apa yang terjadi jika pandemi berakhir.

Lalu, andaikan pandemi berakhir, apa yang akan terjadi?

Andai pandemi berakhir, kita semua tentu dapat kembali jalankan aktivitas dengan normal, sekolah bertatap muka, berkumpul dengan keluarga dan kerabat serta, pergi berlibur tanpa rasa khawatir. Bayangan masa depan yang gelap pun akan kembali cerah.

Andai pandemi berakhir, tidak ada perubahan yang besar seperti ketika datangnya pandemic. Namun, kebiasaan menjaga kebersihan dan kesehatan akan terus dilakukan.

Andai pandemi berakhir, kita tidak lagi mengharapkan kalimat ini, namun berharap pandemi tidak datang kembali. Tidak adalagi istilah hidup seperti mati karena suatu saat akan menjadi hari yang baru jika kita dapat wujudkan harapan.

Andai pandemi berakhir, alangkah baiknya kita tidak terlalu bersemangat dengan melupakan kebiasaan yang sudah kita tanamkan. Kita jalani semuanya perlahan agar pandemi ini cepat berakhir serta virus korona tidak mengepung kembali di kehidupan yang akan datang.

Berkaca pada sejumlah negara di dunia, lonjakan kasus bisa kembali terjadi kapan saja. Kita jalani semuanya perlahan agar pandemi ini cepat berakhir serta virus korona tidak hadir kembali di kehidupan.

Kenyataannya kita masih berandai yang menjadi harap, kita tidak pernah tahu kapan pandemi akan berakhir, namun kita yakin akan segera berakhir. Yang perlu kita ingat, selalu gantungkan harapan kepada Sang Pencipta karena dengan begitu kita tidak mudah merasa kecewa. Kita juga mempunyai banyak halaman tersisa dalam hidup yang akan kita tulis nantinya. Jadi, mari terus berusaha menjalankan peran terbaik untuk wujudkan harapan yang telah kita buat.

#lombamenulisopini

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image