Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Santi Aris

Tetap Seru Belajar Asam dan Basa di Masa Pandemi

Guru Menulis | Wednesday, 22 Sep 2021, 11:33 WIB

Bismillahirahmanirahim

“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang”.

Dengan penuh semangat aku membawa motor bututku ke sekolah dan harus meninggalkan anaku yang baru berusia 2 bulan untuk menemui calon murid-muridku kelas tujuh. Senyum cerah merekah kulihat muncul di wajah mereka. Bergegas memasuki ruang untuk mengikuti rentetan tes calon siswa yang mempunyai visi sholeh, mandiri,dan berprestasi. Aku yakin niat mulia kalian untuk menjadi calon pemimpin masa depan yang hafal qur'an untuk Indonesia gemilang akan dimudahkan oleh Allah.

Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba ada himbauan dari pemerintah untuk lockdown. Bumi ini terjangkit virus covid-19 alias corona. Tak ayal membuat semua sekolah harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan sistem BDR (Belajar Dari Rumah). Work from home tentu saja ini merupakan sebuah tantangan tersendiri bagiku. Aku harus menjaga anaku sendiri yang sebelumnya ada pengasuh, mengatur waktu dan alhamdulillah laptop jadulku tak mau juga menyala. Ditambah lagi ponselku juga terjatuh dan pecah. "Sungguh indah kan?".

Dimana ada kemauan pasti ada jalan. Sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Sepupuku meminjamkan laptopnya satu untuku. Tak mau aku sia-siakan kebaikanya untuk segera menyelesaikan tugasku. Tak seperti biasanya RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) pun ada edisi corona juga. RPP IPA terpadu akhirnya selesai juga satu persatu.

Dalam melaksanakan proses pembelajaran terutama mata pelajaran IPA yang terpadu dan utuh diperlukan keterampilan dan pengalaman dalam melakukan eksperimen. Tiba saatnya pembelajaran IPA dengan materi asam basa dalam kehidupan. Penilaian otentik dari K1, K2, K3 dan K4 sudah aku ramu. Hingga akhirnya tiba waktuku untuk mengambil nilai K4 (keterampilan). Dalam hal ini murid-murid kelas 7 melaksanakan eksperimen sederhana membuat indicator alami asam basa di rumah dari lingkungan sekitar dan dikarenakan masa pandemi maka hasil eksperimen atau penelitian sederhana ini memanfaatkan social media dengan mengupload video melalui instagram. Bagi yang tidak memiliki akun instagram hasil eksperimen sederhana dikirim melalui whatsapp. bebe

Beberapa indikator alami (sumber:http://fisikazone.com/)

Eksperimen sederhana yang aku contohkan yaitu menggunakan indikator alami kayu secang. Untuk basa aku gunakan obat maag milik ibuku dan untuk asam aku gunakan 1 buah jeruk nipis yang ada di kulkas. Kejutan warna inilah yang paling ditunggu-tunggu. Hasil dari eksperimenku untuk larutan basa (obat maag) yang awalnya berwarna putih ditetesi satu sendok teh larutan secang (berwarna merah) maka warna larutan berubah warna menjadi ungu. Sedangkan untuk larutan asam (jeruk nipis) dari warna putih ditetesi 1 sendok teh larutan secang (berwarna merah) berubah warna menjadi kuning.

Sebelum melaksanakan eksperimen aku mengajak untuk membaca, merenungi dan mentadabburi ayat yang sangat indah tentang ditumbuhkan-Nya tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya yaitu di QS. Az- Zumar ayat 21. Tanaman-tanaman yang beraneka macam warnanya inilah yang dapat digunakan sebagai indikator alami.

"Apakah engkau tidak memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air dari langit, lalu diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian dengan air itu ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian menjadi kering, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 21)

“Maha suci Allah dengan segala firman-Nya”.

Hasil eksperimen murid-murid di kelas tujuh sangat seru. Ada yang menggunakan indikator alami dari buah tinta, bunga mawar, bunga terompet ungu, bunga bougenvile,bunga sepatu, kunyit, kayu secang juga sepertiku, kol ungu, buah naga, labu kuning, bayam,wortel, tomat serta daun jati.

Setelah melakukan eksperimen, mereka membuat video dengan memanfaatkan aplikasi di play store untuk mengedit videonya lalu mengupload video tersebut ke instagram. Dari eksperimen ini murid-murid kelas 7 mampu mengembangkan keterampilan mereka dalam bereksperimen, melatih keterampilan untuk presentasi dan keterampilan IT (Information Technogy). Pandemi tidak akan menyurutkan semangat kami. Belajar bisa tetap seru dan menyenangkan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image