Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hari Ashari

Teach with Touch : Ingin Menerapkan Methode Mind Mapping

Lomba | Tuesday, 21 Sep 2021, 14:53 WIB

Oleh Ashari,SIP*

Pengantar. PANDEMI Covid-19 hampir 2 tahun menyelimuti seantero negeri. Bahkan seluruh dunia. Efeknya menghantam hampir semua sendi kehidupan. Semua terkena imbasnya. Dari pendidikan sampai pariwisata. Level PPKM Darurat naik turun. Fluktuatif. Kini mulai landai. Sehingga dikabarkan Pertemuan Tatap Muka (PTM) akan dimulai. Minimal sudah mulai persipan. Bahkan beberapa sekolah sudah melakukan uji coba dengan Prokes ketat.

Tulisan pendek ini sebagai sebuah proposal ringkas, Andai Pandemi Pergi, saya ingin menerapkan mengajar di kelas dengan methode Mind Mapping di salah satu kelas unggulan kami. Harapannya pembelajaran lebih menarik. Teach with Touch : Mengajar dengan sentuhan. Mengajar dengan hati.

Selama ini pembelajaran di SMP Muhammadiyah Turi sudah menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Walaupun demikian proses pembelajaran di SMP Muhammadiyah Turi ini sebagian besar menggunakan model konvensional, tak lain halnya pada mata pelajaran PPKn. Nilai rata-rata hasil ulangan harian mata pelajaran yang masuk dalam jaring UASBN kelas IX SMP Muhammadiyah Turi masih rendah ( dibawah KKM). Hasil rata-rata nilai ulangan harian mata pelajaran Ujian Akhir Sekolah Berbasis Nasional (UASBN) dalam hal ini adalah PPKn kelas IXA, juga masih rendah.

Bagaimana Memulai:

Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk memilih model atau methode pembelajaran berikut media yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk memilih metode dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Prof Suyanto, Ph.D dan Drs.Asep Jihad, M.Pd dalam bukunya Menjadi Guru Profesional, diantaranya menyebutkan salah satu indikasinya adalah menjadi guru efektif : Memahami konsep perkembangan psikologi anak dan memiliki kemampuan intelektual yang baik. Diantaranya mampu memotivasi belajar siswa. Namun kondisi sekarang, harus diakui, masih kata Prof Suyanto yang mantan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah ini : Bahwa sekolah daring masih menjadi solusi di tengah pandemi. Meski desakan dari siswa dan orang tua untuk segera dilaksanakan PTM (luring) makin menguat. Namun untuk memutuskan, masih kata Prof Suyanto diperlukan kebijakan yang komprehensif.

Tajuk (Republika, Sabtu 21 Agustus 21 ) juga menyorot tentang upaya pemerintah perihal percepatan Gerakan Vaksinasi Pelajar, agar segera dapat dilaksanakan PTM. Mengacu kepada Inmendagri Nomor 30 Tahun 2021 : Satuan Pendidikan wilayah PPKM level 3, boleh menggelar PTM dengan mengacu kepada SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Dongkrak Motivasi Belajar.

Motivasi belajar rendah, yang ditandai dengan turunnya antusiasme mengikuti belajar hingga berdampak pada nilai kognitif. Disamping siswa masih mempunyai pola pikir bahwa pelajaran PPKn tidak termasuk mapel yang di UNBK-kan, sehingga mereka tidak terlalu serius untuk belajar. Masalah umum lainnya adalah rendahnya minat baca di kalangan siswa. Berdasarkan kenyataan tersebut perlu dikembangkan suatu tindakan yang dapat meningkatkan motivasi belajar PPKn. Penerapan metode Mind Mapping melalui pendekatan pembelajaran ketrampilan proses. Metode tersebut mampu memberi peluang bagi siswa dalam mengemukakan gagasan/pendapat terhadap pemecahan suatu masalah yang ada dalam kelompoknya masing-masing.

Menurut Tony Buzan (2007) Mind Mapping (pemetaan pikiran) adalah cara mudah menggali informasi dalam dan luar otak, cara baru untuk belajar dan berlatih yang cepat dan ampuh, cara membuat catatan yang tidak membosankan dan cara terbaik untuk membuat ide-ide baru dalam merencanakan proyek.

Merefleksi fenomena di atas, maka metode Mind Mapping pada kegiatan pembelajaran PPKn dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Adapun alasan pemilihan metode tersebut adalah: Pertama, adanya Mind mapping dapat membantu siswa dalam mengatur fokus perhatiannya sehingga menghindarkannya dari pemberian fokus berlebihan pada materi yang kurang penting, atau sebaliknya kurang memberikan perhatian pada materi yang penting. Kedua, adanya Mind Mapping memungkinkan siswa dapat melakukan kegiatan memahami materi PPKn dengan tujuan yang jelas, yakni menemukan informasi untuk menjawab materi PPKn. Ketiga, dengan dilatihnya siswa melakukan Mind Mapping sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, berarti pembelajaran tidak hanya difokuskan pada hasil, tapi juga pada proses panguasaan keterampilan Mind mapping

Model pembelajaran Mind Mapping ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena pembelajaran dengan konsep ini lebih didasarkan pada kemudahan untuk menggali informasi yang akan meningkatkan motivasi siswa terutama dalam hal penyajian materi/bahan ajar yang lebih skematis, terperinci, dan lebih konkret dengan berbagai variasi gambar/tulisan yang menarik perhatian siswa yang belajar.

Konsep pembelajaran Mind mapping ini merupakan solusi alternatif terbaik dan sangat tepat jika diterapkan dalam proses pembelajaran karena memberikan berbagai kemudahan dalam belajar, seperti pemahaman konsep, menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

Konklusi :

Maka, seadainya Pandemi ini Pergi, saya ingin menerapkan dengan harapan kuat : metode mind mapping secara tepat hingga meningkatkan motivasi belajar PPKn Siswa kelas IXA semester gasal SMP Muhammadiyah Turi tahun2021/2022. Metode Mind Mapping yang dapat meningkatkan motivasi belajar PPKn adalah pembelajaran yang memuat penyajian kelas,

. Dengan demikian peran guru sebagai Fasilitator, Motivator dan Manajer di kelas bisa terwujud dengan membangkitkan semangat belajar siswa hingga bermuara pada hasil akhir peningkatan nilai afektif dan pedagogik. (Sekian) *Penulis: Mengajar PPKn di SMP Muhammadiyah Turi dan SMP Muhammadiyah 1 Sleman.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image