Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Denny Sulaksono

Wajar, Jika Harta Pejabat Naik...

Politik | Saturday, 18 Sep 2021, 12:40 WIB

Bagi saya, nilai harta pejabat naik di kala pandemi, sangat wajar. Sebab, sumber air pendapatan mereka memang masih menyembur. Yang membedakan satu dengan pejabat lainnya, mungkin terletak dari jumlah sumber air dan kecepatan semburannya.

Apalagi mendengar curhat Krisdayanti yang seorang anggota DPR RI itu. Dimana sumber airnya sangat banyak. Bercabang. Bahkan, angkanya fantastis. Setahun bisa M M-an.

Sekali lagi, saya tak silau. Bukan hal yang luar biasa. Malah sangat biasa dan wajar. Mengingat, ya mereka mereka juga yang membuat dan menentukan berapa banyak sumber air untuk tiap anggota.

Sangat lancang jika kita ini, rakyat yang diwakilkan mereka, ikut campur dalam menentukan nasib periuk mereka.

Kalau bisa, kita-kita inilah yang membuat dan mencarikan sumber air baru buat mereka. Persoalan kita dapat segelas, atau seteguk, ya terserah mereka. Mau memberi atau tidak.

Yang jadi persoalan bagi orang banyak adalah, mbokya para pejabat ini kalau punya hati, jangan di simpan di rumah, bahkan sengaja ditinggal ketika menemukan fakta bahwa di luar sana, untuk makan saja sudah kerepotan.

Mohon pedal rem nya diinjak dulu. Mohon ditunda dulu foya foyanya, kalau tidak bisa, ya jangan dipertontokan.

Ketika bapak ibu yang terhormat bertengkar mau makan apa hari ini, warga tengah berjibaku dengan takdir: hari ini bisa makan apa. Atau bahkan: apakah hari ini bisa makan?

Kami yakin, bapak ibu, yang tak mesti pejabat, yang masih ada celengan di rumah, setidaknya bisa menyisihkan.

Iya, dunia memang tengah kelam. Semua lagi susah. Tapi, sesusah susahnya orang kaya, jauh beda dengan susahnya orang susah.

Pemerintah juga tak berdaya. Maka, cukup langkah kecil dan sedikit membuka nurani, sudilah kiranya mengulur tangan.

Meski tak membuat mereka kaya, tapi paling tidak bisa mengganjal perut mereka, anak-anak mereka.

Ya sudah, daripada pusing mikiri pendapatan pejabat, mending kita nyanyi saja: "menghitung gaji....detik demi detik...."

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image