Pendidikan, Relevansi dan Kepentingan
Eduaksi | 2022-05-13 17:57:28Pendidikan, Relevansi dan Kepentingan
≠=====
Pendidikan mengacu pada pengembangan seluruh aspek individu dan sosial dengan upaya dan proses yang panjang.
Bahkan mashur dikenal, bila ingin menuai kebaikan lestari dan buah yang bermanfaat sepanjang masa, bergeraklah di pendidikan.
Hasan Langgulung mencatat, bahwa transformasi idealita masyarakat dan nilai nilainya hanya lewat pendidikan. suatu proses yang disengaja dengan segala bentuk dan ragam aspek pencapaian sesuai waktu dan tujuannya.
Berkembangnya pendidikan modern yang berbasis "pemikiran industri dan era teknologi (dan informasi) memberi dampak signifikan pada paradigma masyarakat terhadap hasil pendidikan dan pengaruhnya di masyarakat.
Kita sebut modern sebagai turunan dari kemajuan Barat yang kapitalistik-individualis. Kemoderenan itu dibawa dalam arus globalisasi yang dulu menjadi keniscayaan, suatu arus besar pergeseran nilai yang tak bisa dibendung.
Pada akhirnya, secara akut menjadi penyakit kapitalistik dalam darah pendidikan kita sendiri. Semua akhirnya akan diukur dengan capaian materialisme, aset sosial dan mekanisme pasar industri.
Artinya, semua ukuran dan takaran kemajuan pendidikan terstandar dalam skala industri Barat, kepentingan Barat (negara power manapun). Sehingga ia terskema dalam paradigma pendidikan Nasional (walaupun tertulis luhur dengan taqwa kepada Allah, mandiri, kreatif dst...). Katakanlah, seperli liberasi pendidikan, swastanisasi dan dualisme pendidikan di Indonesia ( Sebagian daerah menyebut tigalisme pendidikan).
Modernisasi ala barat dan globalisasi yang kita singgung di atas adalah bagian kecil dari tantangan relevansi pendidikan kita dalam menyiasati hegemoni negara kuat. Bagaimanapun seperti kata Ibnu Khaldun, negara inferior akan selalu mengekor pada negara yang super, dan itu mereduksi semua pengertian hakiki pendidikan yang berbasis nilai lokal.
Dalam skala nasional, mungkin kita mengacu pada orientasi warga negara yang baik dan produktif, menjadi unsur SDM siap pakai dalam laju persaingan global.
Namun apakah hakikat pendidikan hanya mengantarkan seseorang/sekelompok masyarakat/bangsa pada kemajuan materialismenya semata?
Upaya upaya akomodasi kepentingan dalam pendidikan pun berlomba dengan nilai nilai global itu sendiri. Misal, tatanan dunia telah membebaskan manusia untuk memenuhi hak haknya secara bebas (tanpa ukuran agama), maka warna itupun akan merambah pada iklim pendidikan di wilayah manapun.
Maka dalam hal hal semacam ini, benturan dalam pendidikan nasional kita akan selalu terasa. dan belum tahu bagaimana ujungnya.
Pada poin ini, orientasi dan relevansi pendidikan akan selalu teriris untuk kepentingan kepentingan di luar pendidikan. upaya mempertahankan idealita pendidikan lewat poilitikpun terbentur oleh hegemoni yang melingkupi iklim pengambil keputusan.
Dan apakah ideal bila kita merelakan pendidikan dikelola oleh struktur-komunitas di masyarakat? sementara pendidikan adalah jaminan yang mesti diberikan oleh negara untuk kepentingan bersama berdasar nilai nilai umum yang kita anut, mencapai kesejahteraan utuh dunia dan akhirat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.