Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sutanto

Guru MTsN 3 Bantul Sedekah Buku

Eduaksi | Wednesday, 15 Sep 2021, 13:38 WIB
Plt.Kepala Dispusip Bantul, Dra. Sri Kayatun menerima sedekah buku dari Sutanto

Bantul DIY- Guru Seni Budaya MTsN 3 Bantul Drs.Sutanto melakukan sedekah buku ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Bantul, diterima Plt. Kepala Dinas Dra.Sri Kayatun, Kamis (15/9/2021).

Adapun buku yang diserahkan, 2 buku solo karya Sutanto Buku Kumpulan Geguritan “Gurit 53” dan Kumpulan 15 Cerita Fabel “Burung Berhati Emas”. Sedangkanbuku ketiga merupakan Antologi Macapat “Pageblug” karya peserta lombamenulis macapat guru SMP/MTs DIY terbitan Balai Bahasa Yogyakarta (BBY).

“Tentu kami mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas sedekah buku ini. Mudah-mudahan 3 buku ini akan menambah koleksi Dispusip Bantul,” kata Sri Kayatun saat menerima buku dari Sutanto.

Mantan Panewu Imogiri ini berharap, buku yang disedekahkan akan membawa karakter masyarakat Bantul untuk belajar sepanjang hidup.

Sutanto menambahkan, kumpulan geguritan tersebut merupakan buku solonya yang ke-8 semenjak bergabung dengan Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati Maret 2020 lalu. Gurit 53 adalah kumpulan 123 geguritan (puisi berbahasa Jawa) sebagai upaya turut melestarikan budaya Jawa khususnya sastra tulis. Judul “Gurit Lima Telu” dipilih untuk pengingat usianya yang telah memasuki usia 53 tahun di tahun 2021 ini.

Buku “Burung Berhati Emas” berisi 15 kumpulan cerita fabel, mengandung nilai kebaikan. Tokoh binatang dengan perilaku layaknya manusia, untuk memudahkan penulis dalam mennyampaikan makna cerita agar mudah diterima pembaca. Ada cerita tentang katak bernama Eci yang mengabaikan nasihat orangtua sehingga terusir, namun untunglah ada tokoh berhati emas seekor burung kuntul bernama Etta yang menyadarkan agar berbakti kepada orangtua.

Sutanto mencoba menjelaskan tentang demokrasi dalam memilih pemimpin melalui pemilihan terbuka dengan menjunjung kejujuran melalui cerita Pemilihan Raja Hutan.

Ada pula penjelasan tentang pentingnya sedekah dan bahayanya khianat melalui cerita Sasa yang Khianat. Penulis berupaya mengenalkan cara membuat aneka kuliner (Kue Lapis Ubi Ungu, Pisang Goreng Keju, Tahu Pedas, Bakwan Jagung) melalui cerita Pisang Goreng Spesial) Ada juga cerita yang mengupas tentang rasa cemburu karena kehadiran adik dan kehadiran saudara angkat lewat cerita Penghuni Baru Membuat Cemburu dan Andu, Mengapa Cemburu.

Buku Antologi Macapat terbitan BBY turut disedekahkan, dengan dalih ingin mendokumentasikan kenangan terindah. Melalui ajang tersebut Sutanto dikukuhkan sebagai penulis terbaik setelah menyisihkan 82 peserta lain.

“Seleksi waktu itu sangat ketat, dari total 83 naskah yang masuk, dipilih 10 naskah terbaik. Tahap kedua dilakukan wawancara di Balai Bahasa Yogyakarta, Rabu (18/11/2020) oleh Dewan Yuri yang terdiri Praktisi Mocopat KMT Projo Suwasono, Moegi Santosa dan Guru SMKN 4 Yogyakarta Sinar Indrakrisnawan S.Pd. dengan materi isi cakepan macapat yang dibuat, ide kreatif pembuatan cakepan, dan motivasi mengikuti lomba. Baru dipilih 3 terbaik” pungkas Sutanto.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image