Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muralis

Paham Sesat Kian Marak, Akidah Umat Perlu Dibentengi

Agama | Tuesday, 14 Sep 2021, 23:07 WIB
Pertemuan Dewan Fatwa Al Washliyah dengan PB Al Washliyah di kantor PB AW Jakarta Pusat.

INDONESIA terkenal dengan wilayah yang subur terhadap paham-paham yang menyimpang bahkan sesat. Setiap ada paham baru yang bertentangan dengan paham yang dianut maka ada saja pengikutnya.

Bahkan bila ada suatu ajaran tertentu yang menyeleweng dari kebiasaan bahkan melanggar hukum tetap saja ada yang mengikuti. Tidak sedikit orang di Indonesia yang mengaku sebagai Nabi baru atau bahkan mengaku sebagai malaikat yang diutus tuhan. Orang-orang yang mengaku ini pasti memiliki pengikut meski tidak banyak tapi tetap saja ada yang mengikuti.

Kondisi ini menjadi Indonesia sebagai negara sasaran untuk menghidupkan suatu paham tertentu. Mudahnya bangsa Indonesia disusupi dengan suatu paham tertentu membuat bangsa ini menjadi sasaran empuk. Melihat begitu maraknya penyebaran paham sesat, Dewan Fatwa Al Washliyah yang berfungsi sebagai lembaga syariah di Al Washliyah berharap tidak ada anggota Al Washliyah yang terpapar paham-paham yang sesat.

Harapan tersebut disampaikan Ketua Dewan Fatwa Al Washliyah Syekh H. Tengku Abdul Hamid Usman dalam pertemuan terbatas dengan Pengurus Besar Al Washliyah yang dilaksanakan Senin, 13 September 2021 di kantor PB Al Washliyah Jakarta. Dewan Fatwa yang di dalamnya merupakan para ulama dan tuan-tuan guru itu sangat perihatin dengan merebaknya berbagai paham yang sesat di Indonesia. Hal ini merupakan tantangan yang harus diatasi.

Saat ini paham-paham sesat itu telah merasuki umat Islam di seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia. Paham sesat yang dimaksud Dewan Fatwa Al Washliyah ini adalah Liberalisme, Atheisme, terorisme dan paham keagamaan yang sesat dan berseberangan dengan paham Alhussunah Waljama'ah. "Paham-paham ini tidak boleh masuk ke warga Al Washliyah," kata Syekh Abdul Hamid Usman.

Sikap serupa juga diungkapkan Wakil Ketua Dewan Fatwa Syekh H. Arifin Ismail, Indonesia telah menjadi sasaran utama untuk penyebaran paham-paham sesat tersebut. "Indonesia yang menjadi target utama untuk berkembangnya paham-paham tersebut dan bukan Saudi Arabia," ujarnya. Kalau Indonesia sudah bisa dikuasai barulah paham tersebut nanti masuk ke Saudi Arabia.

Negara-negara asing menurut Syekh Arifin Ismail telah menyediakan dan mengelontorkan biaya yang besar untuk penyebaran paham sesat tersebut di Indonesia. Indonesia sekali lagi dinilai sebagai lahan yang subur untuk penyebaran paham-paham sesat tersebut.

Ditambahkannya, banyak generasi muda dari Ormas Islam yang telah dirasuki paham-paham tersebut karena tertarik dengan materi. "Di Indonesia ada banyak NGO yang menjadi lembaga penyebar paham-paham yang menyesatkan. Sayangnya banyak anak-anak muda yang bekerja sama dengan LSM tersebut karena tergiur dengan dana yang besar," ungkap Syekh Arifin Ismail.

Untuk menangkal paham-paham tersebut masuk ke generasi Al Washliyah, Dewan Fatwa berkewajiban membentengi akidah warga Al Washliyah dari paham-paham sesat tersebut. Lembaga Syariah ini akan membuat dan menyusun materi yang akan membentengi washliyin dari hal tersebut.

Keinginan tersebut disambut baik Ketua Umum PB Al Washliyah Dr. KH. Masyhuril Khamis, MM. Menurutnya saat ini ada lima hal yang perlu menjadi perhatian dalam mendidik warga Al Washliyah selain tentang materi adalah modul, metode, model dan manajemen. PB Al Washliyah berharap materi yang akan dirumuskan Dewan Fatwa bisa segera disusun agar dapat disampaikan dalam perkaderan di semua tingkatan.

()

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image