Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rani Fibrianti

Self Healing Murah di Rumah dengan Berkebun

Gaya Hidup | Monday, 13 Sep 2021, 12:54 WIB

Sudah satu tahun lebih menghadapi pandemi Covid-19, tetapi masih sering dilanda stres?

Stres memang kerap dihadapi setiap orang dalam kehidupan sehari-hari, tetapi stres yang dihadapi selama pandemi Covid-19 tentu berbeda. Bukan hanya stres karena menghadapi keadaan ekonomi keluarga, melakukan rutinitas pekerjaan atau sekolah secara daring dari rumah, atau menyesuaikan diri dengan peraturan PPKM yang merepotkan, melainkan juga menghadapi kecemasan, keresahan, maupun ketakutkan terhadap Covid-19, klaster baru Covid-19, vaksinasi, dan lain-lain. Stres juga kerap melanda ketika tidak melakukan banyak aktivitas di rumah, misalnya hanya tiduran sambil memainkan smartphone.

Stres jangan dibiarkan mengendap di dalam pikiran karena akan memengaruhi kesehatan mental dan kesehatan fisik tubuh. Stres perlu dikalahkan oleh kegiatan-kegiatan positif, salah satunya adalah meluangkan waktu untuk self healing. Self healing tidak hanya dapat dilakukan dengan cara pergi berlibur atau berbelanja dengan menghabiskan banyak uang, tetapi self healing juga dapat dilakukan di rumah dengan cara yang murah, salah satunya adalah dengan berkebun.

Aktivitas berkebun dari rumah menjadi salah satu alternatif self healing karena tubuh akan bersentuhan langsung dengan alam, yaitu dengan tanaman, tanah, pupuk, dan air. Pikiran yang awalnya mumet dapat teralihkan ketika fokus berkebun, seperti menyiapkan media tanam, menyemai, menyiangi rumput, menyiram, memangkas bagian tanaman yang sudah tua, atau ketika memanen hasil kebun. Bahkan, pikiran bisa langsung relaks hanya dengan melihat-lihat tanaman selama beberapa menit.

Sumber gambar: Dokumen pribadi

Biaya berkebun pun sangat murah, kecuali jika menanam tanaman yang harganya ratusan hingga jutaan rupiah. Pandemi Covid-19 yang mengharuskan banyak beraktivitas dari rumah dan mengharuskan selalu menjaga kesehaatan dapat menjadi salah satu alasan untuk mulai menanam sayuran di kebun halaman rumah. Sayuran yang ditanam secara mandiri akan lebih terjamin kesehatannya dengan menanam secara organik dan tidak menyemprotkan pestisida berbahaya. Saat ini banyak benih sayuran kemasan ulang yang dijual di toko belanja daring dengan harga mulai Rp1.000,00. Media tanamnya cukup gunakan tanah, pupuk kandang atau kompos, dan sekam. Gunakan polybag atau plastik bekas supaya tidak banyak mengeluarkan uang untuk membeli pot yang harganya berkali-kali lipat dari harga polybag. Supaya tidak boros air untuk menyiram, gunakan air bekas cucian beras, air bekas cucian sayur dan buah, atau air bekas cucian lauk lainnya.

Self healing dengan berkebun di rumah dapat dilakukan setiap hari dan berkelanjutan karena proses berkebun dari mulai semai hingga panen membutuhkan waktu minimal satu bulanâ jika menanam tanaman yang bisa dipanen tiga puluh hari setelah tanam, seperti bayam. Secara tidak langsung proses berkebun ini juga akan melatih kesabaran.

Rasa bahagia dan bangga akan menghampiri ketika masa panen sudah tiba. Alangkah senangnya menikmati sayuran yang ditanam sendiri. Bahkan, hasil kebun pun dapat dibagikan kepada saudara atau tetangga. Jika selama proses berkebun dinikmati dengan rasa senang dan dilakukan dengan tulus, berkebun akan menjadi sebuah candu yang tentu akan dilakukan berulang kali.

Berkebun secara sederhana di rumah juga mengajarkan suatu hal yang berharga. Sayuran yang ditanam di sebuah ruang kecil dan terbatas dapat tumbuh subur dan bermanfaat bagi lingkungannya. Manusia pun dapat belajar dari tanaman itu untuk tetap bisa produktif, berprestasi, sehat secara mental dan secara fisik, serta peduli pada lingkungan sekitar, meskipun dalam keadaan sulit seperti saat ini.

Jadi, tunggu apa lagi? Jika sedang merasa stres atau sedang merasa bosan di rumah cobalah beranjak sejenak untuk berkebun di halaman rumah. Self healing murah di rumah dengan berkebun selain bermanfaat bagi diri sendiri, juga bermanfaat bagi keluarga dan lingkungan sekitar.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image