Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image inilah bean

Narakoe, Kematian Adalah Kepastian dari Kehidupan Manusia yang Berakhir Jadi Debu,

Gaya Hidup | Thursday, 12 May 2022, 05:31 WIB

Kembali luncurkan sebuah lagu karya ciptaan sendiri yang merupakan lagu bercerita tentang refleksi dari cermin sikap manusia saat ini dimana turunnya nilai-nilai norma dan budaya, tentang nilai-nilai saling menghargai sesama manusia yang semakin rendah.

Penyanyi pop asal Jogja lebih berbeda dari penyanyi pop lain karena lebih menonjolkan edukasi dan inspirasi tentang semua lika-liku kehidupan manusia lewat lirik lagunya. Salah satunya lagu berjudul "Jadi Debu" yang mencerminkan nilai norma dan budaya yang menurutnya semakin rendah karena semua terdikotomi dengan batasan-batasan kelas, strata juga status sosial.

Selain itu, Jargon kepedulian dan kebersamaan yang hanya dibungkus dengan aksi-aksi kepentingan saja. Jadi menurut Narakoe rasa kepedulian terhadap lingkungan dan sesama sudah tidak ada lagi yang murni dari hati nurani namun hanya pura-pura peduli tapi ada tujuan lain.

Tak hanya itu, Narakoe menambahkan, "Untuk lagu spesial (Jadi Debu) ini bahwa jelas ditekankan ada pada lirik lagunya yaitu tak lagi hidup di dalam makna-Nya," Tutur penyanyi yang suka berimajinasi tentang kehidupan manusia.

Dalam lirik lainnya menjelaskan bahwa, "Manusia menjadi Tuhan atas dirinya sendiri! Berdiri di belakang sebuah nama besar yang sebenarnya hanya tipu daya. Meski pada akhirnya tak ada sebuah kekuasaan yang abadi, kekayaan yang abadi", tulisnya Narakoe pada lirik lagunya.

Jadi ending lagu dari judul "Jadi Debu" ini menekankan pada kematian adalah kepastian bagi semua yang hidup di dunia. Menjadi debu adalah jawaban akhir dari sebuah perjalanan hidup manusia.

Untuk lagu "Jadi Debu" sudah bisa di dengar dan didapatkan di semua Digital Music Platfrom di Indonesia yang sudah direkam di Ratu Adil Record Dallas Texas USA.

Sumber: Nara @nara.koe dan @ratuadilrecords.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image