
Gule & Tongseng Ayam Kampung Sudimoro, “Enak Tak Tergambarkan”
Kuliner | Tuesday, 07 Sep 2021, 16:07 WIB
Ada beragam destinasi wisata dan kuliner di Bumi Projotamansari Kabupaten Bantul DIY. Namun rugi besar kalau belum pernah merasakan nikmatnya kuliner legendaris âGule & Tongseng Ayam Kampung Sudimoro 2â yang berada di Jalan Tentara Pelajar Ringroad Manding, atau tepatnya sebelah selatan kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bantul.
Tempatnya cukup strategis berada di pinggir jalan raya, sehingga memudahkan orang mencari. Jika hanya melihat dari luar, warung kelihatan sempit, namun bila ditelusuri ke dalam ternyata cukup luas sampai di bagian belakang bisa menampung ratusan orang.
Begitu pengunjung datang, langsung bisa melihat Suparmi atau akrab disapa âMbak Menukâ sedang memasak gule, tongseng dan nasi goreng ayam kampung.
Dalam upaya menjaga kualitas rasa, Suparmi langsung memasak sendiri, karyawan hanya bertugas mengantarkan kepada pelangga

Awalnya Suparmi berjualan di selatan Pasar Bantul 1987-1990, namun setelah adiknya nomor tujuh mengurus warung tersebut, dia mendirikan Warung Sudimoro 2 di selatan BPN.
Bila anda penasaran dan ingin merasakan sensasinya, akan dilayani mulai jam 08.30 Sampai warung tutup jam 4 sore, rata-rata terjual 200 porsi, menghabiskan 15-20 ekor ayam jago. Pelanggan warung ini tak memandang usia, karena citarasa yang memang cocok untuk segala usia semua suka, sulit dicari tandingnya.
Porsi yang tersaji juga tidak terlalu banyak, jadi sangat pas sebagai menu santap siang. Pelanggan bisa memilih menu: gule, tongseng maupun nasi goreng semua khas memiliki rasa khas tersendiri.
Yang membedakan dengan warung lain adalah sajian minum terutama teh panas gula batu, benar-benar nikmat luar biasa. Bagi yang sedang masuk angin dijamin langsung sembuh, langsung keluar keringat dan menghangatkan seluruh tubuh.
Kuliner ini bersifat turun temurun mulai dari Sang Nenek yang sudah berjualan masakan ayam kampung sejak 1942 di pasar Bantul. Mulai 1962 diteruskan Mugirah âBu Kendilâ. Mugirah memiliki 8 anak, dan 4 diantaranya meneruskan usahanya, yaitu: Partini (anak pertama) membuka warung di timur kompleks Parasamya Kantor Pemkab Bantul, Suparmi (anak kedua) membuka di selatan BPN Bantul, Ris (anak ketujuh) membuka warung di selatan lampu traffic light Cepit, Puji (anak kedelapan) membuka warung di selatan Pasar Bantul.
Jika memang anda penasaran, tunggu apa lagi?
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.