taufik sentana
Hikmah: Alkautsar, Bagai Telaga Kegembiraan
Agama | Wednesday, 11 May 2022, 13:41 WIB
Hikmah: Surat Al Kautsar Seperti Telaga Kegembiraan
=====
Riwayat yang mashur dalam silsilah asbabunnuzul mengisyaratkan surat Alkautsar terkait dengan kesedihan hati Nabi Muhammad (ash-shalatu wassalamu alaihi).
Kesedihan itu tidak hanya terkait dengan wafatnya putra Beliau. Namun juga karena hinaan kaum musyrik Makkah, yang mengganggapnya terputus dari keturunannnya, terputus dari kaumnya dan menganggap ajarannya penuh dusta.
Di antara hinaan itu dikuatkan oleh pemimpin yahudi Madinah yang berkunjung ke Makkah dan dijumpai oleh pembesar Quraisy.
Pemimpin yahudi tersebut, Kaab bin asyraf menyebutkan bahwa pemuka Quraisy itu lebih mulia dari Muhammad saw dan ajarannya.
Maka diturunkanlah surat Alkautsar (Nikmat yang Banyak dan terus menerus), sebagai bantahan atas tanggapan negatif tentang Nabi Muhammad saw.
Surat tersebut berisikan janji Allah Allah tentang nikmatNya kepada Nabi Muhammad saw. Juga terhadap umatnya. Nikmat itu berupa kenabian nabi Muhammad, Alquran yang ia bawa dan syafaatnya kelak.
Ekspresi nikmat itu direfleksikan dengan shalat dan bequrban (aktivitas sosial), dan Allah azza wajalla menutup ayat ini dengan menyatakan bahwa: Mereka yang mengingkari ajaran Islamlah yang terputus dari Rahmat dan Nikmat Allah yang Besar.
Sejatinya surat ini tidak hanya menjadi kegembiraan bagi Nabi Muhammad saw, namun juga bagi kita umatnya.
Surat ini bagai telaga kegembiraan sejati bagi yang bisa menghayati makna dan sejarahnya. Sebab, sudah pasti, kegembiraan terhadap Islam dan Bagiinda Muhammad saw adalah lebih baik dari semua yang kita kumpulkan di dunia ini.
Sungguhlah bahwa, keterkaitan kita kepada Nabi Muhammad saw dan ajarannya bagai kumpulan mata air yang melimpah dan penuh kesegaran. Termasuk juga janji syafaat dari Beliau atas umatnya.
Semoga kita termasuk ke dalam kelompok yang ditandai Baginda ketika di padang mahsyar kelak.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
