Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sutanto

Bupati Sragen Pantau PTM di SD Plumbungan 1

Info Terkini | Tuesday, 07 Sep 2021, 03:40 WIB

Sragen Jateng â Bupati Sragen yang diwakili Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTS) Suharti, SKM.,M.Kes melakukan pemantauan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SD Negeri Plumbungan 1, Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, diterima Plt.Kepala Sekolah Susi Setyowati, S.Pd, Senin (6/9/2021).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Sragen Drs. Suwardi, MM, Sekretaris Dinas, Prihantomo, Kasi Pendidikan Non Formal, Drs.Anwari, Korwil, Pengawas TK dan SD, Lurah Plumbungan Budiyono, Banbinsa dan Pengurus Komite Sekolah.

Suharti memastikan kesiapan sekolah yang dikunjungi sudah melaksanakan prosedur yang benar saat melaksanakan PTM terbatas, baik berupa penerapan Prokes, prosedur yang dilakukan mulai dari pemberitahuan kepada orangtua/wali siswa, serta surat persetujuan.

Beberapa poin penting yang dipantau: ketersediaan sarana sanitasi baik toilet maupun sarana cuci tangan dan cairan pembersih, kemampuan satuan pendidikan untuk mengakses fasilitas layanan, kesiapan satuan pendidikan menerapkan area wajib masker, Satuan pendidikan memiliki alat pengukur suhu tubuh (thermo gun) yang berfungsi baik, pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak boleh melakukan kegiatan belajar di satuan pendidikan dankesepakatan bersama komite satuan pendidikan terkait kesiapan melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan.

â Kedatangan kami seluruh tim, untuk memastikan cek list yang diisi sudah sesuai dengan kenyataan di lapangan. Dan setelah melihat secara langsung, ternyata semua sudah sesuai dengan pedoman yang ada,â tandasnya.

Susi Setyowati menambahkan, dalam rangka mendukung pelaksanaan PTM terbatas diawali dengan membentuk Tim Satgas Sekolah, kemudian membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) meliputi: Masuk Lingkungan Sekolah, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), Pelayanan Perpustakaan, Kegiatan Ibadah, Pelayanan Tata Usaha, Alur Pelayanan PPDB, dan rapat/ pertemuan dinas.

Siswa dan Guru wajib memakai masker/ face shield saat berada di kelas dan lingkungan sekolah, mencuci tangan sebelum masuk kelas.

Siswa yang melaksanakan PTM adalah 50% (81 siswa) dari total 162 siswa setiap harinya. siswa terbagi dalam 2 rombel. Rombel 1 masuk Senin, Rabu, Jumat. Rombel 2 masuk Selasa, Kamis, Sabtu. Maksimal per ruang untuk pembelajaran adalah 14 siswa.

â Siswa duduk sesuai nomor absen yang tertera pada meja dan tidak diperkenankan berpindah tempat/ menyentuh/ menggeserkan tempat duduk/ meja. Sebelum nenempati tempat duduknya, siswa dibiasakan membersihkan kursi dan mejanya dengan kanebo/ tisu yang sebelumnya terlebih dahulu disemprot desinfektan oleh guru,â imbuh Susi.

Saat tiba di sekolah terlebih dahulu dilakukan cek suhu tubuh, jarak antar siswa diatur minimal 1,5 meter dengan lawan bicara. Saat siswa akan menulis di papan tulis, diminta menggunakan spidolnya sendiri, atau menggunakan spidol guru yang sebelumnya disterilkan dengan desinfektan.

Sedangkan pembelajaran selama PTM menggunakan model blended learning (mengkolaborasikan pembelajaran luring sekaligus daring dalam satu pembelajaran).

Jika rombel siswa dengan nomor absen 1 sd 14 PTM/ luring, maka secara bersaman siswa dengan nomor absen 15 dan seterusnya mengikuti pembelajaran secara daring. Durasi pembelajaran tidak boleh melebihi 3 jam (3x60 menit) tanpa istirahat.

Selama KBM siswa tidak diperbolehkan saling meminjam, bertukar alat tulis maupun saling memberi makanan/ jajan. Siswa diperkenankan untuk makan/ minum di kelas pada kursi/ meja masing-masing dengan terlebih dahulu mencuci tangan saat jeda pembelajaran di jam kedua (istirahat tetap di kelas) dan tidak meninggalkan sampah di kelas. Siswa disilahkan ke kamar kecil bagi yang memerlukan, dengan pengaturan dan pengawasan ketat oleh guru, siswa dibiasakan mencuci gayung dengan sabun sebelum dan setelah digunakan dan mencuci tangan sebelum kembali masuk ke dalam kelas. Selama pembelajan luring tidak ada kegiatan outing class, ekstrakurikuler, dan kantin sekolah ditutup. Saat KBM selesai sebelum keluar kelas, siswa merapikan meja/ kursi masing-masing dan membersihkannya dengan kanebo/ tisu yang sebelumnya terlebih dahulu disemprot desinfektan oleh guru. Setelah KBM selesai dan bel pulang berbunyi, atas perintah guru siswa satu persatu disilahkan meninggalkan kelas, namun sebelumnya diminta untuk menyandarkan kursinya masing-masing ke mejanya.

Setelah mendapat penjelasan secara panjang lebar, seluruh tim melihat secara langsung pembelajaran di dalam kelas. Setiap kelas hanya diisi 10 siswa dengan jarak sesuai ketentuan yang diberikan.

Kepala Disdikbud, Suwardi melakukan wawancara dengan siswa dan guru pengampu. Semua siswa sudah menyadari pentingnya menjaga prokes, terbukti semuanya patuh membawa makan minum dari rumah dan tertib mengenakan masker.

â Saya senang, anak-anak mematuhi prokes, Datang cuci tangan, mengenakan masker, tetap menjaga jarak dan mau membawa bekal makan minum,â ungkapnya bangga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image