Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rifqi Nur Hanafi

ANDAI PANDEMI PERGI : Secercah Harapan Obat Rindu Guru kepada Peserta Didiknya

Lomba | Sunday, 05 Sep 2021, 21:25 WIB
Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka Sumber Foto : Republika

Pemerintah secara resmi memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) sampai dengan tanggal 6 September 2021. Walaupun diperpanjang,namun sudah ada beberapa penyesuaian aturan dalam periode PPKM kali ini. Bahkan beberapa daerah sudah turun level, yang sebelumnya level 4 ada yang turun sampai dengan level 2. Turunya level bagaikan angin segar bagi kalangan masyarakat, Salah satunya kalangan di bidang Pendidikan. Daerah yang berada di level 3 dan level 2 sudah diperbolehkan mengadakan Pembelajara Tatap Muka ( PTM) . Antusiasme peserta didik dan orang tua dalam menyambut ini sangatlah beralasan, Karena siswa sejak Tanggal 16 Maret 2020 sesuai Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang menindaklanjuti Instruksi Presiden Jokowi. Sudah satu setengah tahun atau 3 semester para siswa/peserta didik belajar dari rumah.

Berbagai macam cerita suka duka terjadi saat siswa melaksanakan belajar dari rumah, siswa yang mengeluh dengan keadaan daerahnya yang sulit dengan sinyal, kehabisan kuota bahkan ada siswa yang tidak mempunyai alat untuk melaksanakan belajar dari rumah. Fenomena yang lain adalah ketika sekolah tidak melaksanakan pembelajaran dan menuntut siswa belajar dari rumah, namun kenyataannya siswa ketika sudah di rumah, lebih banyak bermainnya dari pada belajarnya. Beberapa orang tua siswa mengeluh kesulitan dalam mendidik dan mengawasi putra-putrinya. Orang tua dipaksa dengan keadaan menjadi seorang “guru dadakan” bagi putra-putrinya. “ Duduk salah, tegakpun salah” peribahasa itu menggambarkan keadaan orang tua saat menghadapi fenomena belajar jarak jauh, yaitu dalam kondisi serba salah.

Setali tiga uang dengan orang tua murid, guru ternyata juga merasakan kesulitan, adanya kebijakan belajar jarak jauh tersebut. Dalam keadaan apapun guru selalu siap dalam memberikan ilmu kepada peserta didiknya. Berbagai macam model pembelajaran sudah dilaksanakan selama pembelajaran jarak jauh, penguasan teknologi juga diperlukan hal ini dirasakan masih saja kurang karena sebagai seorang guru tidak bisa mengenal karakteristik peserta didik secara langsung. Guru juga menampung keluhan yang dirasakan oleh orang tua yang kerepotan mendampingi anak-anaknya belajar di rumah, selain keluhan dari orang tua, peserta diidk juga terus mendesak ingin sekolah dengan cara tatap muka. Naluri sebagai seorang guru yang tidak bisa bertemu secara langsung dengan peserta didik membekas di hati para guru. Suasana ramai di kelas, siswa menyapa guru dan memberikan salam, “cerewet” nya mereka di kelas, semua hal tersebut selama satu setengah tahun ini tidak bisa dijumpai oleh para guru.

Adanya arahan presiden Jokowi melalui Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tentang diperbolehkannya sekolah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka itulah yang menjadikan semangat para guru mulai muncul kembali. Secercah harapan obat rindu guru kepada peserta didiknya yang ditahan hampir satu setengah tahun ini akan segera diobati. Peserta didik diharapkan sudah tidak lagi canggung ketika bertemu dengan gurunya, begitupun juga guru tidak boleh panik atau merasakan “ demam panggung” ketika menghadapai peserta didik. Rasa rindu guru tersebut perlahan akan segera diobati, guru sudah siap dengan penerapan PTM ini, selain mempersiapkan perangkat pembelajaran, guru melalui program pemerintah sudah melaksanakan program vaksinasi

Ketika PTM sudah diberlakukan, maka adaptasi seorang peserta didik akan menjadi lebih mudah, selain itu kreativitas guru diperlukan untuk mendukung Pembelajaran Tatap Muka berjalan dengan lancar. Dengan diberlkukannya PTM, peserta didik lebih leluasa dalam berinteraksi dan bergaul serta memperoleh pengetahuan yang lebih baik. Kerja sama yang erat antara orang tua, guru dan pemerintah dalam menyiapkan PTM ini setidaknya akan membuat pendidikan di negeri tercinta ini akan menjadi lebih baik. Andai pandemi sudah pergi dari negeri tercinta ini, tata kehidupan masyarakat akan berjalan dengan normal. Semangat guru dalam menyambut kembali peserta didik di sekolah akan menambah “hidup” kembali pendidikan kita. Pendidikan yang berkualitas akan segera terwujud. Indonesia akan segera bangkit dari pandemic covid 19 yang berkepanjangan ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image