Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dhevy Hakim

Surat Pembaca

Politik | Thursday, 26 Aug 2021, 20:59 WIB

Ucapan Selamat HUT ke-76 RI dari Taliban

Taliban berhasil meraih kemenangan, berhasil membuat pasukan tentara Amerika ditarik mundur dari Afghanistan. Bertepatan dengan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia, Taliban mengucapkan selamat HUT ke-76 RI. Lewat jubirnya, Suhail Syahidin mengatakan kesuksesan Indonesia dalam mengusir Belanda seperti Taliban yang berhasil menguasai Afganistan. (17/8)

Namun, benarkah demikian?

Sebuah pertanyaan yang penting untuk dijawab bagi umat muslim baik di Indonesia maupun di Afghanistan. Hakikat kemerdekaan hakiki perlu ditinjau ulang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan kata merdeka yakni bebas dari penghambaan, berdiri sendiri tidak terikat dan bergantung pada siapa atau pihak manapun. Bisa berbuat dan melakukan apapun sesuai kehendak sendiri. Artinya kemerdekaan tidak hanya dilihat dari hilangnya penjajahan fisik saja namun juga non fisik.

Jika dilihat dari penjajahan secara fisik. Indonesia memang tidak lagi dijajah, tidak lagi dalam situasi perang. Afghanistan pun juga saat ini boleh dibilang tidak lagi dalam situasi perang, pasca ditariknya pasukan AS dari Afganistan.

Namun, bila dilihat dari sisi adanya intervensi asing, maka baik Indonesia maupun Afghanistan masih terasa cengkeraman dari negara adidaya. Indonesia masih bergantung pada investor asing bahkan arah kebijakan negara sangat terlihat mengekor dengan kebijakan negara adidaya. Afghanistan, nyatanya tak jauh berbeda. Kemenangan yang diraih Taliban nyatanya dalam bayang-bayang perjanjian Doha yang ditandatangani pada tanggal 29 Pebruari 2020. Interverensi AS masih terasa pada kesepakatan khususnya poin keempat, yakni kewajiban Thaliban untuk tidak kerja sama dengan siapa pun yang mengancam keamanan AS.

Ya, nyatanya baik negeri ini maupun Afghanistan belum meraih kemerdekaan yang hakiki. Kaum muslimin seyogyanya menyadari adanya intervensi asing. PR besar masih menanti untuk dikerjakan, yakni mewujudkan kemerdekaan yang hakiki yang mendapat ridho dari Allah SWT.

Dhevy Hakim

Trenggalek-Jawa Timur

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image