Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deassy Destiani

Lima Alasan Mengapa Anak Suka Berbohong

Gaya Hidup | Thursday, 26 Aug 2021, 07:01 WIB
Gambar Sumber : https://pixabay.com/id/photos/anak-laki-laki-potret-anak-tangan-317041/

By Deassy M Destiani

Banyak orang tua yang bingung kenapa sih anaknya sekarang jadi pembohong. Padahal dulu anak ini sepertinya selalu bersikap jujur. Makin lama bohongnya makin keterlaluan. Bahkan ada yang sampai menipu orangtuanya miliaran rupiah ( based on true story).

Pertanyaannya, apakah sejak lahir anak sudah bisa berbohong? Pasti gak dong yah. Mana ada bayi belum bisa ngomong sudah bisa bohong. Jadi sejak kapan dia mulai belajar bohong? Faktor lingkungan terdekatnya-lah yang membuatnya menjadi pembohong. Gak percaya ? Simak penjelasan berikut ini ya :

1. Meniru Dari Orang Tua/Orang Di Sekitarnya.

Lingkungan ini bisa jadi keluarga terdekat, ayah, ibu, kakak, adik, nenek, paman, kakek, pembantu, dll. Bisa juga dari pergaulan dengan teman-temannya. Sekarang coba instropeksi diri, pernahkah kita bohong sama anak? Pernahkah kita bilang di telpon kalau kita lagi ada di luar padahal lagi di rumah dan itu terdengar sama anak? Pernahkan kita bilang sama anak kalau lagi ngambek, “Udah gak usah nangis, nanti Ibu belikan mainan yang baru.” Ternyata sampai 7 bulan purnama berganti mainan baru gak pernah datang.

2. Orang Tua Bertanya Pada Anak Pertanyaan Yang Sebetulnya Gak Perlu Ditanyakan.

Contoh : Anak memecahkan piring atau gelas. Sudah tahu bahwa yang memecahkan itu anak tersebut karena gak ada orang lain lagi di rumah. Orang tua malah bertanya, “Siapa yang mecahin piring sampai berantakan kayak gini?” Sambil melotot matanya ke arah anak. Pasti anak kaget dong dibentak begitu. Otomatis anak menjawab: “Bukan saya Bu itu kucing yang mecahin.”

Padahal disitu gak ada kucing. Nah anak dipaksa orangtua berbohong karena dia harus menyelamatkan dirinya dari amukan dan pelototan sadis orangtuanya. Seharusnya ketika hal ini terjadi, orang tua melihat piring pecah samperin aja anaknya, lalu bertanya : “Wah kakak kaget yah? Suaranya sampai keras gitu. Bagaimana ini ceritanya kok bisa pecah? Ada kaki atau tanganmu yang terluka gak?”

Dengan pertanyaan seperti itu pertama anak tahu bahwa orangtuanya percaya padanya jika hal itu dilakukan tanpa sengaja. Kedua ada pesan bahwa orangtua lebih peduli anaknya daripada priringnya yang pecah. Ini memberikan pesan ke alam bawah sadarnya bahwa orang tuanya tetap mencintai dia meskipun dia melakukan kesalahan.

3. Anak Dihukum Terlalu Berat Daripada Kesalahannya.

Misal anak memecahkan sesuatu seperti kasus no 2 diatas. Sudah dimarahi habis-habisan masih kena hukuman pula. Hukumannya misalnya selama satu minggu gak boleh nonton TV. Menurut anak hal ini terlalu berat daripada kesalahannya, maka ketika ada kejadian seperti itu lagi secara naluriah dia akan memilih berbohong daripada jujur sama orang tua. Jadi berbohong itu sebagai proteksi diri agar tidak dihukum berlebihan sama ortunya.

4. Ortu Mengajari Anak Berbohong

Dalam pengasuhan, seringkali terjadi ayah dan ibu tidak sama dalam hal tertentu. Misal jatah ice cream. Ibu kasih aturan boleh makan ice cream jika hari Minggu aja. Suatu saat anak rewel minta ice cream padahal bukan hari Minggu. Karena ayahnya merasa kasihan, terus dia ajak anaknya pergi ke luar. Dipikir ibunya anaknya mau ditenangkan diajak jalan-jalan. Eh di luar dibelikan ice cream namun dia minta si anak untuk tidak bilang ke ibunya alias minta anak buat berbohong ke ibunya sendiri. Ayo ngaku nih siapa yang suka begitu?

5. Orangtua Tidak Konsisten

Sewaktu anak ketahuan berbohong di kali pertama, orang tua bilang, “Udah deh cerita saja sama Ibu. Ibu gak akan marah kok. Asalkan kamu terus terang kejadian yang sebenarnya itu seperti apa.” Lalu dengan tenangnya anak bercerita karena katanya Ibu udah janji gak akan marah asalkan dia berkata jujur. Setelah anak cerita apa adanya eh Ibunya naik pitam. Dimaki, dihina sampai dipukul. Jadi akhirnya anak gak mau jujur lagi karena ortunya gak konsisten. Katanya gak mau marah eh malah ngamuk.Ya sudah mendingan bohong saja kalau begitu.

Terus bagaimana caranya agak anak gak bohong lagi ?

1. Jadilah teladan bagi anak, jika ingin anak tidak berbohong maka Anda juga harus janji pada diri sendiri untuk tidak melakukan kebohongan

2. Hargai kejujuran anak, jangan marahi anak jika dia berkata jujur meski itu menyakitkan.

3. Lakukan Hypnosleep yaitu memberikan sugesti positif untuk perilaku yang diharapkan pada saat anak sedang tidur.

4. Bawa ke hipnoterapis klinik jika bohongnya sudah sangat akut alias parah banget. Sebab kalau sudah akut berbohongnya harus dicari sumber masalahnya. Bagian diri yang mana yang membuat dia suka berbohong. Siapa tahu itu berhubungan dengan trauma masa lalu nya dia.

Semoga bermanfaat yah!!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image