Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal, M.Pd

Jasmerah: Buat yang tinggalnya di Bekasi Kota dan Kabupaten biar Tau ..

Sejarah | Thursday, 19 Aug 2021, 15:00 WIB
Arsip Foto Bhagasasi/Bekasi (Bekas Revolusi) Jerih payah Almaghfurulloh KH. Noer Alie -Rahimahulloh- dan Para Santrinya dari PONPES At Taqwa

BUAT YANG TINGGAL DI BEKASI BIAR TAU

Sejarah lama kamu ketahui tentang Kabupaten Bekasi >>> Sebelum mekar menjadi Kota dan Kabupaten ..

1. Kabupaten Bekasi sebelum tahun 1950 bernama Kabupaten Jatinegara. Wilayahnya mencakup Jatinegara, Klender, Pondok Kopi dan juga Cipinang.

2. Pada zaman kolonial Hindia-Belanda, Bekasi ditulis dengan Bacassie. Kata tersebut pernah ditemukan pada sebuah plang di Stasiun Lemah Abang, Kecamatan Cikarang Utara.

3. Bekasi mempunyai tokoh serupa Robin Hood. Namanya Entong Tolo, seorang pencuri yang menyerahkan hasil curian ke rakyat miskin.

4. Kawasan Industri di Kabupaten Bekasi merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah kurang-lebih 4.000 perusahaan dari berbagai negara.

5. Jika dilihat dari Google Earth, Kompleks Perkantoran Kabupaten Bekasi berbentuk segilima atau pentagon. Simbol pentagon memiliki makna keseimbangan.

6. Bukti luasnya wilayah Kabupaten Bekasi dulu adalah adanya nama Jalan Bekasi Timur dan Bekasi Barat di Cipinang dan Pondok Kopi.

7. Bekasi mempunyai bahasa tersendiri yaitu Bahasa Bekasi yang dipengaruhi Bahasa Betawi dan Sunda.

8. Etnis Betawi dan Sunda adalah penduduk asli di Kabupaten Bekasi.

9. Di Gedung Juang ’45 Tambun Selatan terdapat bunker yang terhubung ke Stasiun Tambun.

10. Menurut sejarawan dan antropolog Betawi, Ridwan Saidi, Bekasi dulu menjadi pusat Kerajaan Segara Pasir di zaman pra-sejarah.

11. Nama Kecamatan Babelan berasal dari nama tuan tanah asal Tiongkok yang bernama Lan dan biasa dipanggil Baba Lan oleh pribumi. Baba Lan memiliki tanah yang sangat luas.

12. Lutung Jawa (Trachypithecys Auratus Mauritus) yang merupakan satwa endemik di sepanjang pesisir Kecamatan Muara Gembong berada di ambang kepunahan. Saat ini jumlahnya kurang dari 100 ekor.

13. Masjid al-Muhajidin di Kecamatan Cibarusah pernah menjadi tempat pelatihan Laskar Hizbullah-Salilillah pimpinan K.H. Wahid Hasyim pada tahun 1937 untuk persiapan melawan tentara Hindia-Belanda.

14. Dalam perjalanan menuju Jakarta dari pengasingannya di Rengasdengklok. Ir. Soekarno sempat mampir ke Cibarusah untuk memberikan wejangan dan arahan untuk para pejuang.

15. Kampung Gabus di Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara memiliki julukan sebagai Kampung Para Jawara dan terkenal seantero Jabodetabek.

16. Pada dekade 1970-an Kali Bekasi airnya jernih sehingga dapat diminum.

17. Bangunan tertua di Kabupaten Bekasi adalah Saung Ranggon. Terletak di Desa Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat, dibangun pada abad ke-16 dan diketemukan kembali pascahilang pada tahun 1821.

18. Ada tiga kecamatan di Kabupaten Bekasi yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, yaitu Babelan, Tarumajaya dan Muara Gembong.

19. Di Babelan terdapat tempat dimana banyak ditemukan artefak dan fosil purbakala yaitu Desa Buni Bakti dan Desa Muara Bakti. Di tempat itu ada sebuah situs yang bernama Situs Buni.

20. Belut putih adalah julukan untuk K.H. Noer Ali karena sangat sulit ditangkap kompeni. Selain itu beliau juga menyandang julukan Singa Karawang-Bekasi.

21. Sayur Gabus Pucung merupakan kuliner khas Bekasi yang terkenal.

22. Palestina pernah memberikan bantuan kepada korban banjir di Bekasi pada Januari 2014.

23. Klenteng Tek Seng Bio di Desa Karangasih adalah klenteng tertua di Kabupaten Bekasi. Didirikan sejak abad ke-18.

24. Di Kecamatan Muara Gembong terdapat pantai tengah laut yang timbul pascabanjir Januari lalu. Pantai tersebut hanya muncul di sore sampai malam hari.

25. Di Desa Ciledug, Kecamatan Setu ada sebuah bendungan kecil yang dibangun sejak zaman Belanda yaitu Situ Rawa Buragkeng.

26. Taman Buaya Indonesia Indah di Kecamatan Serang Baru berisi kurang-lebih 5000 ekor buaya dari berbagai jenis.

27. Menurut masyarakat sekitar, asal nama Kecamatan Tambelang berasal dari singkatan Tambun Belakang.

28. Mayoritas nama desa di Kabupaten Bekasi ditulis tanpa spasi, seperti Mekarsari, Sindangjaya, Wangunharja, Samudrajaya dan lainnya.

29. Hanya sekitar 5% masyarakat Kabupaten Bekasi hafal himne Swatantra Wibawa Mukti.

30. Kesenian ujungan adalah kesenian asli Bekasi. Seni menggabungkan seni bela diri, seni tari dan seni musik. Ujungan tengah bertahan diterpa arus modernisme.

Info Diolah Via: https://duniapendidikan.co.id/sejarah-bekasi/

semoga menambah wawasan dan ilmu sejarah tentang bekasi ☺️

Semoga Bermanfaat Info ini ya, Barokallohu' fiikum.

Kamis, Bekasi-Jawa Barat, 10 Muharam 1443 H.

Alfaqir Ilalloh Azza wa Jalla,

*Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.MPd, M.Pd, I* Hafizhahulloh Ta'ala- *

Seorang Hamba yang mengharap Ridho RabbNya

(Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Domisili Saat ini di Bekasi Kota dan Kabupaten Bekasi/BABELAN CITY)

* Biografi Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani

Nama Kunyah (Panggilan) : Abu Fayadh, Abu Jundulloh atau Kang Faisal Abu Fayadh

Lahir di Jakarta 9 September 1984 Status Menikah

Pendidikan

1. TK Flamboyan Bekasi Timur Kota Bekasi

2. SD Negeri Bekasi Timur 2 (saat ini Bisa Bekasi Jaya 5) Kota Bekasi

3. MTS Ponpes NU Al Masthuriyyah Tipar Cisaat Sukabumi) Cuma sampai Kelas 2 MTS

4. MTS Muhammadiyah 02 Kota Bekasi

5. MA Negeri 01 Kota Bekasi

6. FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Prodi/Program Studi PLS/Pendidikan Luar Sekolah (Non Formal Education) UNTIRTA/Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten (S.Pd)

7. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (IMNI), Jakarta – Pascasarjana, Konsentrasi Manajemen Pendidikan (M.MPd)

8. Pascasarjana Universitas Islam Jakarta jurusan PAI (M.Pd, I).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image