Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mohamad Su'ud

Hidup itu, Ibarat Papan Karambol

Agama | Monday, 09 May 2022, 12:39 WIB

Apa yang kita inginkan tidak selalu berwujud benda dan materi. Bisa berupa kesehatan, ketenangan dan kenyamanan. Dibutuhkan kejelian dan kedewasaan untuk memahami "misteri" kehidupan.

Kita ingin A, yang datang B. Kita berharap B, yang muncul E. Begitu seterusnya. Itulah "keghoiban" hidup. Kita berharap apa yang kita mohon kepada Allah segera datang, namun lama belum terkabul. Disaat kita sudah melupakan do'a kita tersebut, eh tiba-tiba datang sesuai dengan permintaan kita dulu. MasyaAllah. Itulah hidup.

Hidup ini ada yang mengatur, Sang Maha Pengatur, Allah azza wajalla. Bukan maunya kita, bukan egosime hamba-Nya. Kalau yang setiap kita minta terpenuhi, maka kita tidak akan belajar "ilmu" sabar. Dari sini kita belajar untuk ikhlas dan lapang dada.

Bukan masalah, Allah tidak "menjawab do'a" kita, namun Allah Maha Tahu apa yang sekarang dibutuhkan bagi makhluk-Nya. Allah tidak jauh dari kita, justru dengan tertundanya do'a, Allah ingin kita mendekat kepada-Nya.

——

Lihat permainan karambol!!! Apakah anak karambol yang kita "tembak" selalu masuk ke gawang? Tidak kan? Ia harus melewati temannya dulu, ia harus "bersentuhan" kawannya dulu. Yang ditembak D, yang masuk "gawang" L. Bahkan ketika kita "menembak" F, tanpa kita duga M yang masuk "goal".

Papan Karambol. Milik anak-anak di rumah (26/3/2021)

Memahami keajaiban hidup, ternyata semudah memahami permainan karambol. Jadi, jangan mikir rumiit dan jlimet. Akibatnya akan susah dan menderita sendiri.

“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Isro’: 30)

Jangan Risau

Jalan rizki seseorang sudah ada ritme, jalannya. Mengapa harus kita risaukan?

Renungkan firman Allah berikut ini:

“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Fathir: 2)

Sebenarnya, bukan persoalan tertunda atau terlambatnya keinginan, tapi konsistensi kita dalam berharap. Karena rumusnya, cepat lambat akan terkabul. Pasti. Hanya saja, ada yang tertunda, terlambat, nanti dulu, dan sebagainya.

Mari kita camkan Hadits Nabi ini:

“Wahai hamba-Ku, seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang belakangan serta semua jin dan manusia berdiri di atas bukit untuk memohon kepada-Ku, kemudian masing-masing Aku penuh permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi kekuasaan yang ada di sisi-Ku, melainkan hanya seperti benang yang menyerap air ketika dimasukkan ke dalam lautan.” (HR. Muslim no. 2577, dari Abu Dzar Al Ghifari)

Jika masih galau tentang rizki Allah, ambil papan karambol dan sesekali bermainlah dengan teman dan anak anda. Maka "kegalauan" akan lebih ringan. Hehe

Sekali lagi, Allah Maha Tahu.

Nasrun Minallah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image