Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sutanto

Sate Ponakir: Tempat Sederhana, Soal Rasa Jangan ditanya!

Kuliner | Monday, 16 Aug 2021, 17:32 WIB

Sate Ponakir maknyus di lidah

Nikmat juga tongseng dan lelung

Sukses karier tak lupa ibadah

Disukai Tuhan Yang Maha Agung

Sate Ponakir di Jalan Samas

Rasanya lezat cepat tersaji

Latihlah hati tak mudah panas

Dalam bergaul kerap teruji

Dua bait pantun yang ada dalam buku “Rangkaian Kata Sarat Makna” yang ditulis guru Seni Budaya MTsN 3 Bantul, Sutanto tersebut memberi gambaran kepada pembaca tentang kuliner yang cukup ternama di Yogyakarta selatan tepatnya di Celep Srigading Sanden Bantul DIY, Jalan Samas KM.22.

Warung yang dirintis pasangan suami istri Purwanto dan Sumarmi sejak tahun 2003, awalnya berlokasi di ruko dekat Lapangan Srigading Sanden, bertahan sekitar 14 tahun. Mulai 2017 pindah ke rumahnya sendiri di Celep Srigading, masuk 50 meter ke timur dari jalan raya Samas. Tempatnya berada di dekat bentangan sawah, sehingga cukup nyaman menikmati olahan daging kambing sembari menyaksikan persawahan.

Menu yang disajikan bervariasi, mulai dari: sate, tongseng, gulai, lelung, nasi goreng daging kambing. Warung mulai buka jam 9 pagi sampai jam 5 sore, setiap hari rata-rata menyembelih 3 ekor kambing. Jenis kambing yang dipilih adalah kambing muda (kacangan) sehingga banyak disuka julai usia muda sampai tua, karena sangat empuk olahannya.

Kambing yang diolah bagi mereka tidak masalah, karena Purwanto juga berprofesi seorang blantik, cukup mengerti tentang jual beli dan pemilihan kambing.

Untuk mengembangkan usahanya mereka berdua telah membuka cabang di daerah Glagahan Caturharjo Pandak. Namun akibat dampak pandemic Covid-19, warung di glagahan tutup sementara.

Hampir semua jenis olahan daging kambing yang disajikan warung ini digemari pelanggan, sebab bercitarasa tinggi. Tidak mengherankan pelanggannya dating dari berbagai daerah. Selain warga Srigading, pelanggan sate Ponakir juga berasal dari Kota Yogyakarta, Kulon Progo, Purworejo dan Klaten. Bahkan Drs. H. Suharsono, mantan Bupati Bantul juga menjadi pelanggan tetap mereka.

Melihat lokasi dan peralatan yang digunakan melayani pembeli, bisa dibilang cukup sederhana, namun jika berbicara tentang rasa olaha dagingnya, jangan ditanya!

Khusus olahan lelung (gule balung) jangan dating lebih dari jam 11 siang karena mesti sudah habis terjual.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image