Solusi yang Dilakukan Dalam Menangani Gagal Bayar di Pertanian
Info Terkini | Thursday, 05 May 2022, 15:11 WIBDalam setiap proses permodalan atau pembiayaan fintech selalu ada potensi berbagai macam risiko yang terjadi. Salah satunya adalah risiko terjadinya gagal bayar. Oleh sebab itu, untuk menjadi pemodal yang cermat, kami menyarankan kepada Anda untuk mempelajari risiko-risiko yang dapat terjadi terlebih dahulu, sehingga Anda dapat lebih bijak dalam melakukan permodalan. Namun, sebagai platform P2P lending yang menjembatani lender untuk menyalurkan permodalannya kepada borrower, begitu juga sebaliknya ketika borrower menyalurkan pengembalian, pun melakukan berbagai upaya dalam mengatasi risiko gagal bayar yang dapat merugikan lender. Berikut ini adalah beberapa upaya yang dilakukan.
Risiko Gagal Bayar
Transaksi permodalan yang dilakukan pada platform P2P lending merupakan kesepakatan antara lender dan borrower yang telah diatur di dalam perjanjian permodalan atau pembiayaan yang ditandatangani oleh Pemodal selaku kuasanya dengan Penerima Permodalan yang telah setuju untuk menerima Fasilitas Permodalan/Pembiayaan melalui kami.
Sebagai platform P2P lending fintech pertanian melakukan berbagai upaya mengatasi risiko kami gagal bayar
Nah, kira-kira apa yang kami lakukan untuk mengatasi gagal bayar, sehingga bisa mencapai win-win solution? Simak ulasannya di bawah ini!
Proses mediasi pun dilakukan bersama petani
Bila mitra petani kesulitan mengembalikan modal usaha milik lender, proses mediasi pun dilakukan dengan mendatangi mereka. Tim CROWDE akan menemui mitra petani yang bersangkutan dan meminta penjelasan secara detail tentang masalah yang terjadi dan mencari tahu apa penyebabnya sampai pengembalian modal terhambat. Adapun umumnya, gagal bayar tersebut disebabkan oleh petani yang mengalami gagal panen, entah itu karena kesalahan dari pihak petani, terjadinya bencana alam, atau karena cuaca yang tidak mendukung dan memicu serangan hama pada tanaman budidaya mereka.
Melakukan Tanam Ulang
Petani diminta untuk melakukan budidaya kembali menggunakan modal sendiri atau mendapat bantuan dari pihak kami dengan syarat kami yang akan memegang kendali penuh atas proses budidaya ulang tersebut. Ini dilakukan agar kesalahan yang sama tidak terjadi lagi dan kami dapat langsung memantau perkembangan budidaya sampai panen berhasil. Proses pendampingan dipimpin langsung oleh para ahli di bidang pertanian agar hasil panen yang diperoleh sesuai target. Nah, agar proses budidaya juga cepat selesai dan mitra petani dapat segera memenuhi kewajibannya, mereka akan meminta bantuan petani lain di daerahnya untuk ikut bersama-sama melakukan budidaya ulang.
Sumber Artikel Lengkap : https://blog.crowde.co/crowde-dalam-menangani-gagal-bayar/
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.