Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

Makna Pengorbanan dalam Investasi

Gaya Hidup | Monday, 19 Jul 2021, 11:58 WIB

Hari Raya Idul Adha 2021 dirayakan di tengah pandemi Covid-19 lagi. Idul Adha merupakan momen pengorbanan sekaligus kepedulian manusia kepada lingkungan di sekitarnya.

Umat Muslim di hari istimewa ini biasa melakukan penyembelihan hewan kurban. Namun, karena pada tahun ini masih darurat Covid-19, perayaaan Idul Adha wajib dilakukan dengan protokol kesehatan yang super ketat.

Hari Raya Idul Adha sarat akan makna dan kaya hikmah, salah satunya adalah makna pengorbanan. Dengan berkurban umat Muslim memberikan sebagian hartanya untuk membeli hewan kurban, menyembelih, dan membagikan dagingnya kepada orang-orang di sekitar.

Pun dalam investasi sebenarnya ada makna pengorbanan di dalamnya. Saat seseorang memutuskan untuk memulai investasi, semisal investasi di pasar modal yang saat ini sudah sangat mudah, sebenarnya ia melakukan sejumlah pengorbanan.

Diketahui, investasi merupakan kegiatan menanam modal dalam jangka waktu cukup lama dengan harapan dapat memperoleh keuntungan di masa depan. Upaya menanamkan modal untuk masa depan ini dilakukan dengan menyisihkan sebagian dana yang sebenarnya bisa dinikmati saat ini, tetapi sengaja disisihkan untuk masa depan.

Makna pengorbanan terletak pada dana yang sebenarnya bisa dinikmati hari ini, tetapi disisihkan untuk masa depan. Makna pengorbanan begini sebenarnya sangat terasa bagi mereka yang memiliki pendapatan kecil (terbatas), tetapi berani untuk investasi demi masa depan yang lebih baik.

Mereka yang memiliki pendapatan terbatas tak jarang harus mengorbankan keinginan hingga pos keuangan untuk gaya hidup dan hiburan demi masa depan yang lebih baik.

Pengorbanan konkret dalam investasi begini sama artinya dengan menunda kesenangan saat ini dengan harapan mendapatkan kesenangan yang lebih besar di kemudian hari. Apalagi supaya ada uang untuk diinvestasikan, seseorang harus mampu menyisihkan sebagian dari pendapatan saat ini.

Namun sayangnya, banyak orang gagal menyisihkan pendapatan mereka. Mereka gagal bukan karena pendapatan yang kurang, tetapi karena tidak memiliki komitmen untuk mengatur pengeluaran yang salah satunya dialokasikan untuk investasi ini.

Ingat baik-baik, pengeluaran tidak akan ada batasnya jika maunya memenuhi semua keinginan. Akan tetapi pengeluaran akan menjadi sangat terbatas, jika hanya memenuhi apa yang dibutuhkan saja. Siapa pun yang ingin bisa investasi sebaiknya tahu membedakan antara keinginan dan kebutuhan.

Nah, agar bisa menyisihkan sebagian pendapatan, pengorbanan seperti menahan beli handphone baru selama yang lama masih berfungsi baik, menunda jalan-jalan ke luar negeri, mengurangi konsumsi kopi sembari bernagkat kerja hingga mengurangi kebiasaan nongkrong di cafe wajib dilakukan.

Investasi pasar modal seperti reksa dana, saham, etf dan obligasi, semisal dengan aplikasi IPOT besutan sekuritas karya anak bangsa dengan tagline #SemuaBisaInvestasi bernama Indo Premier Sekuritas, saat ini sudah mudah dinikmati dengan smartphone di genggaman tangan.

Selain mudah, investasi di pasar modal juga sudah sangat terjangkau. Dengan modal Rp100.000,- saja siapa pun kini sudah bisa berinvestasi di pasar modal dan mendulang cuan di pasar modal. Siap berkorban untuk masa depan yang lebih baik?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image